GPH Jatikusumo memulai karier militernya saat ia mengikuti pendidikan militer pada zaman belanda yaitu di Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) akan tetapi di Tanggal 3 Maret 1942, Djatikoesoemo yang saat itu masih taruna CORO ditugaskan ikut bertempur melawan tentara Jepang di Ciater, Subang, Jawa Barat sampai dengan Tanggal 8 Maret 1942 karena pada tanggal tersebut Pemerintah Kolonial Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Tentara Jepang di Pangkalan Udara Kalijati.[3]
Setelah Belanda menyerah maka Djatikoesoemo pun mengikuti pendidikan militer yang bernama Jawa Boei Kanbu Giyugun Resentai dimana pendidikan tersebut diselenggarakan oleh Jepang di Bogor, Jawa Barat dengan tujuan melatih calon perwiraTentara Pembela Tanah Air (PETA) yang bertugas memimpin Pasukan Sukarela untuk mempertahankan pulau jawa dari ancaman invasi Sekutu setelah lulus dari pendidikan tersebut, Djatikoesoemo pun menyandang pangkat Shodancho (Komandan Kompi) dan ditugaskan di Daidan (Batalyon) I Tentara PETA Surakarta.
Pasca proklamasi kemerdekaan, Chudancho GPH Djatikoesoemo bergabung kedalam Badan Keamanan Rakyat dan menjabat sebagai Ketua BKR Soerakarta hingga pada puncaknya menjadi Perwira Tinggi diperbantukan Markas Besar Angkatan Darat di Tahun 1972.
Djatikoesoemo meninggal dunia pada 4 Juli 1992 dalam usia 75 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta akibat serangan jantung. Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Sudharmono melayat ke rumah duka. Sudharmono merupakan anak didik Djati saat di Divisi Ronggolawe. Anak didik lainnya, Jenderal Try Sutrisno yang kala itu menjadi Panglima ABRI memimpin upacara penghormatan terakhir pemakaman KSAD pertama itu. Djati dimakamkan di Imogiri, makam keluarga raja-raja Jawa. Lima tahun kemudian, pada November 1997, Presiden Soeharto memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD.
^G.P.H Djatikusumo, Sosok Prajurit Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe. Bandung: Dinas Sejarah Angkatan Darat. 2009.
^Profil Kepala Staf Angkatan Darat. Bandung: Dinas Sejarah Angkatan Darat. 2011.
^Salam, Solichin (1993). GPH Djatikusumo Prajurit - Pejuang dari Kraton Surakarta. Jakarta: Gema Salam.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)