Teuku Umar

Teuku Umar
Teuku Umar
Informasi pribadi
Lahir1854
Kesultanan Aceh Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Meninggal11 Februari 1899(1899-02-11) (umur 44–45)
Kesultanan Aceh Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Sebab kematianGugur saat berperang melawan tentara Belanda
Suami/istriCut Nyak Sofiah
Cut Meuligou/Nyak Malighai
Cut Nyak Dhien
HubunganHasan Tiro (cicit)
AnakDari Cut Meuligou:
Teuku Sapeh
Teuku Raja Sulaiman
Cut Mariyam
Cut Sjak
Cut Teungoh
Teuku Bidin
Dari Cut Nyak Dhien
Cut Gambang
ProfesiUleebalang / tangan kanan raja
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Teuku Umar (Meulaboh, 1854 - Meulaboh, 11 Februari 1899) seorang pahlawan asal Aceh yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerja sama dengan Belanda dan terkenal akan strategi perang gerilyanya. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.

Masa Muda

sebuah foto Teuku Umar bersama pengikutnya.

Teuku Umar yang dilahirkan di Meulaboh Aceh Barat pada tahun 1854, adalah anak seorang Uleebalang bernama Teuku Achmad Mahmud dari perkawinan dengan adik perempuan Raja Meulaboh. Umar mempunyai dua orang saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.

Nenek moyang Umar adalah Datuk Makhudum Sati berasal dari Minangkabau. Dia merupakan keturunan dari Laksamana Muda Nanta yang merupakan perwakilan Kesultanan Aceh pada zaman pemerintahan Sultan Iskandar Muda di Pariaman.[1] Salah seorang keturunan Datuk Makhudum Sati pernah berjasa terhadap Sultan Aceh, yang pada waktu itu terancam oleh seorang Panglima Sagi yang ingin merebut kekuasaannya. Berkat jasanya tersebut, orang itu diangkat menjadi Uleebalang VI Mukim dengan gelar Teuku Nan Ranceh. Teuku Nan Ranceh mempunyai dua orang putra yaitu Teuku Nanta Setia dan Teuku Ahmad Mahmud. Sepeninggal Teuku Nan Ranceh, Teuku Nanta Setia menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Uleebalang VI Mukim. la mempunyai anak perempuan bernama Cut Nyak Dhien.[2]

Teuku Umar dari kecil dikenal sebagai anak yang cerdas, pemberani, dan kadang suka berkelahi dengan teman-teman sebayanya. Ia juga memiliki sifat yang keras dan pantang menyerah dalam menghadapi segala persoalan. Teuku Umar tidak pernah mendapakan pendidikan formal. Meski demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas, dan pemberani.

Perang Aceh

Ketika perang Aceh meletus pada 1873 Teuku Umar ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya, umurnya baru menginjak 19 tahun. Mulanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat. Pada umur yang masih muda ini, Teuku Umar sudah diangkat sebagai keuchik gampong (kepala desa) di daerah Daya Meulaboh.[2]

Pada usia 20 tahun, Teuku Umar menikah dengan Nyak Sofiah, anak Uleebalang Glumpang. Untuk meningkatkan derajat dirinya, Teuku Umar kemudian menikah lagi dengan Nyak Malighai, puteri dari Panglima Sagi XXV Mukim.

Pada tahun 1880, Teuku Umar menikahi janda Cut Nyak Dhien, puteri pamannya Teuku Nanta Setia. Suami Cut Nyak Dhien, yaitu Teuku Ibrahim Lamnga meninggal dunia pada Juni 1878 dalam peperangan melawan Belanda di Gle Tarun. Keduanya kemudian berjuang bersama melancarkan serangan terhadap pos-pos Belanda.

Taktik Penyerahan Diri

Rumah Teuku Umar di Lampisang, Peukan Bada, Aceh Besar tahun 1896.

Teuku Umar kemudian mencari strategi untuk mendapatkan senjata dari pihak Belanda. Akhirnya, Teuku Umar berpura-pura menjadi antek Belanda. Belanda berdamai dengan pasukan Teuku Umar pada tahun 1883.[3] Gubernur Van Teijn pada saat itu juga bermaksud memanfaatkan Teuku Umar sebagai cara untuk merebut hati rakyat Aceh. Teuku Umar kemudian masuk dinas militer.[4]

Ketika bergabung dengan Belanda, Teuku Umar menundukkan pos-pos pertahanan Aceh, hal tersebut dilakukan Teuku Umar secara pura-pura untuk mengelabui Belanda agar Teuku Umar diberi peran yang lebih besar. Taktik tersebut berhasil, sebagai kompensasi atas keberhasilannya itu, pemintaan Teuku Umar untuk menambah 17 orang panglima dan 120 orang prajurit, termasuk seorang Pang Laot (panglima Laut) sebagai tangan kanannya, dikabulkan.

Insiden Kapal Nicero

Tahun 1884 Kapal Inggris "Nicero" terdampar. Kapten dan awak kapalnya disandera oleh raja Teunom. Raja Teunom menuntut tebusan senilai 10 ribu dolar tunai. Oleh Pemerintah Kolonial Belanda Teuku Umar ditugaskan untuk membebaskan kapal tersebut, karena kejadian tersebut telah mengakibatkan ketegangan antara Inggris dengan Belanda.

Teuku Umar menyatakan bahwa merebut kembali Kapal "Nicero" merupakan pekerjaan yang berat sebab tentara Raja Teunom sangat kuat, sehingga Inggris sendiri tidak dapat merebutnya kembali. Namun ia sanggup merebut kembali asal diberi logistik dan senjata yang banyak sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Dengan perbekalan perang yang cukup banyak, Teuku Umar berangkat dengan kapal "Bengkulen" ke Aceh Barat membawa 32 orang tentara Belanda dan beberapa panglimanya. Tidak lama, Belanda dikejutkan berita yang menyatakan bahwa semua tentara Belanda yang ikut, dibunuh di tengah laut. Seluruh senjata dan perlengkapan perang lainnya dirampas. Sejak itu Teuku Umar kembali memihak pejuang Aceh untuk melawan Belanda. Teuku Umar juga menyarankan Raja Teunom agar tidak mengurangi tuntutannya.[4]

Melanjutkan Perlawanan

Teuku Umar dan pengikutnya (gambar oleh G. Kepper, 1900).

Teuku Umar membagikan senjata hasil rampasan kepada tentara Aceh, dan memimpin kembali perlawanan rakyat. dan Teuku Umar berhasil merebut kembali daerah 6 Mukim dari tangan Belanda. Nanta Setia, Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar kembali ke daerah 6 Mukim dan tinggal di Lampisang, Aceh Besar, yang juga menjadi markas tentara Aceh.

2 tahun setelah insiden Nicero, pada 15 Juni 1886 merapatlah ke bandar Rigaih kapal "Hok Canton" yang dinahkodai pelaut Denmark bernama Kapten Hansen, dengan maksud menukarkan senjata dengan lada. Hansen bermaksud menjebak Umar untuk naik ke kapalnya, menculiknya dan membawa lari lada yang bakal dimuat, ke pelabuhan Ulee Lheu, dan diserahkan kepada Belanda yang telah menjanjikan imbalan sebesar $ 25 ribu untuk kepala Teuku Umar.

Umar curiga dengan syarat yang diajukan Hansen, dan mengirim utusan. Hansen berkeras Umar harus datang sendiri. Teuku Umar lalu mengatur siasat. Pagi dini hari salah seorang Panglima bersama 40 orang prajuritnya menyusup ke kapal. Hansen tidak tahu kalau dirinya sudah dikepung.
Paginya Teuku Umar datang dan menuntut pelunasan lada sebanyak $ 5 ribu. Namun Hansen ingkar janji, dan memerintahkan anak buahnya menangkap Umar. Teuku Umar sudah siap, dan memberi isyarat kepada anak buahnya. Hansen berhasil dilumpuhkan dan tertembak ketika berusaha melarikan diri. Nyonya Hansen dan John Fay ditahan sebagai sandera, sedangkan awak kapal dilepas. Belanda sangat marah karena rencananya gagal.[4]

Perang pun berlanjut, pada tahun 1891 Teungku Chik Di Tiro dan Teuku Panglima Polem VIII Raja Kuala (ayah dari Teuku Panglima Polem IX Muhammad Daud) gugur dalam pertempuran. Belanda sebenarnya pun sangat kesulitan karena biaya perang terlalu besar dan lama.

Penyerahan Diri Kembali

Penyerangan rumah Teuku Umar di Lampisang tahun 1896.

Teuku Umar sendiri merasa perang ini sangat menyengsarakan rakyat. Rakyat tidak bisa bekerja sebagaimana biasanya, petani tidak dapat lagi mengerjakan sawah ladangnya. Teuku Umar pun mengubah taktik dengan cara menyerahkan diri kembali kepada Belanda.

September 1893, Teuku Umar menyerahkan diri kepada Gubernur Deykerhooff di Kutaraja bersama 13 orang Panglima bawahannya, setelah mendapat jaminan keselamatan dan pengampunan. Teuku Umar dihadiahi gelar Teuku Johan Pahlawan Panglima Besar Nederland. Istrinya, Cut Nyak Dien sempat bingung, malu, dan marah atas keputusan suaminya itu. Umar suka menghindar apabila terjadi percekcokan.[4]

Teuku Umar menunjukkan kesetiaannya kepada Belanda dengan sangat meyakinkan. Setiap pejabat yang datang ke rumahnya selalu disambut dengan menyenangkan. Ia selalu memenuhi setiap panggilan dari Gubernur Belanda di Kutaraja, dan memberikan laporan yang memuaskan, sehingga ia mendapat kepercayaan yang besar dari Gubernur Belanda.

Kepercayaan itu dimanfaatkan dengan baik demi kepentingan perjuangan rakyat Aceh selanjutnya. Sebagai contoh, dalam peperangan Teuku Umar hanya melakukan perang pura-pura dan hanya memerangi Uleebalang yang memeras rakyat (misalnya Teuku Mat Amin). Pasukannya disebarkan bukan untuk mengejar musuh, melainkan untuk menghubungi para Pemimpin pejuang Aceh dan menyampaikan pesan rahasia.

Makam Teuku Umar di Mugo Rayek, Panton Reu, Aceh Barat.

Pada suatu hari di Lampisang, Teuku Umar mengadakan Pertemuan rahasia yang dihadiri para pemimpin pejuang Aceh, membicarakan rencana Teuku Umar untuk kembali memihak Aceh dengan membawa lari semua senjata dan perlengkapan perang milik Belanda yang dikuasainya. Cut Nyak Dhien pun sadar bahwa selama ini suaminya telah bersandiwara di hadapan Belanda untuk mendapatkan keuntungan demi perjuangan Aceh. Bahkan gaji yang diberikan Belanda secara diam-diam dikirim kepada para pemimpin pejuang untuk membiayai perjuangan.[4]

Pada tanggal 30 Maret 1896, Teuku Umar keluar dari dinas militer Belanda dengan membawa pasukannya beserta 800 pucuk senjata, 25.000 butir peluru, 500 kg amunisi, dan uang 18.000 dollar.

Berita larinya Teuku Umar menggemparkan Pemerintah Kolonial Belanda. Gubernur Deykerhooff dipecat dan digantikan oleh Jenderal Vetter. Tentara baru segera didatangkan dari Pulau Jawa. Vetter mengajukan ultimatum kepada Umar, untuk menyerahkan kembali semua senjata kepada Belanda. Umar tidak mau memenuhi tuntutan itu. Maka pada tanggal 26 April 1896 Teuku Johan Pahlawan dipecat sebagai Uleebalang Leupung dan Panglima Perang Besar Gubernemen Hindia Belanda.

Teuku Umar mengajak uleebalang-uleebalang yang lain untuk memerangi Belanda. Seluruh komando perang Aceh mulai tahun 1896 berada di bawah pimpinan Teuku Umar. la dibantu oleh istrinya Cut Nyak Dhien dan Panglima Pang Laot, dan mendapat dukungan dari Teuku Panglima Polem Muhammad Daud. Pertama kali dalam sejarah perang Aceh, tentara Aceh dipegang oleh satu komando.

Pada bulan Februari 1898, Teuku Umar tiba di wilayah VII Mukim Pidie bersama seluruh kekuatan pasukannya lalu bergabung dengan Panglima Polem. Pada tanggal 1 April 1898, Teuku Panglima Polem bersama Teuku Umar dan para Uleebalang serta para ulama terkemuka lainnya menyatakan sumpah setianya kepada raja Aceh Sultan Muhammad Daud Syah.

Kontroversi

Kisah Teuku Umar yang paling mengejutkan dan terjadi pada 30 September 1893. Bersama 13 panglima bawahan dan 250 orang pasukannya, ia menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar bersumpah akan setia kepada Belanda dan menjadi sekutunya. Sumpah itu diucapkan di hadapan Gubernur Militer Hindia Belanda di Aceh, Jenderal Deijckerhoff.[5] Teuku Umar terlihat menaati sumpahnya pada Belanda. Atas kesetiaannya itu, pada 1 Januari 1894, dia diberi gelar Panglima Perang Besar oleh Gubernur Van Teijn. Juga, nama kebesaran Teuku Johan Pahlawan. Bahkan, dia diizinkan membentuk legium pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara.[5] Pembelokkan yang dilakukan Umar seperti sebuah keuntungan besar bagi Belanda untuk memudahkan misi-misi mereka di Aceh.[6]

Gugur

Monumen Teuku Umar di Meulaboh.

Februari 1899, Jenderal Van Heutsz mendapat laporan dari mata-matanya mengenai kedatangan Teuku Umar di Meulaboh, dan segera menempatkan sejumlah pasukan yang cukup kuat di perbatasan Meulaboh. Malam menjelang 11 Februari 1899 Teuku Umar bersama pasukannya tiba di pinggiran kota Meulaboh. Pasukan Aceh terkejut ketika pasukan Van Heutsz mencegat. Posisi pasukan Umar tidak menguntungkan dan tidak mungkin mundur. Satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pasukannya adalah bertempur. Dalam pertempuran itu Teuku Umar gugur terkena peluru musuh yang menembus dadanya.

Jenazahnya dimakamkan di Mesjid Kampung Mugo di Hulu Sungai Meulaboh. Mendengar berita kematian suaminya, Cut Nyak Dhien sangat bersedih, namun bukan berarti perjuangan telah berakhir. Dengan gugurnya suaminya tersebut, Cut Nyak Dhien bertekad untuk meneruskan perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda. Ia pun mengambil alih pimpinan perlawanan pejuang Aceh.[4]

Penghargaan

Atas pengabdian dan perjuangan serta semangat juang rela berkorban melawan penjajah Belanda, Teuku Umar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Nama Teuku Umar juga diabadikan sebagai nama jalan di sejumlah daerah di tanah air. Salah satu kapal perang TNI AL dinamakan KRI Teuku Umar (385). Selain itu Universitas Teuku Umar di Meulaboh diberi nama berdasarkan namanya.

Dalam budaya populer

Galeri

Referensi

Bacaan lanjutan

  • (Belanda) G. Kepper (1900) Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900, Den Haag: M.M. Cuvee
  • (Indonesia) Sagimun Mulus Dumadi (1983) Teuku Umar, Jakarta: Bharata Karya Aksara
  • (Inggris) Reid, Anthony (2005). An Indonesian Frontier: Acehnese & Other Histories of Sumatra. Singapore: Singapore University Press. hlm. 187–88, 336. ISBN 9971-69-298-8. 
  • (Inggris) Barnard, Timothy P. (1997). "Local Heroes and National Consciousness: The Politics of Historiography in Riau". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, Riau in transition: 509–526. 

Read other articles:

1992 South Korean filmMarriage StoryTheatrical release posterHangul결혼이야기Hanja結婚이야기Revised RomanizationGyeolhoniyagiMcCune–ReischauerKyŏrhoniyagi Directed byKim Eui-suk[1]Written byPark Heon-suProduced byPark Sang-inOh Jung-wanStarringChoi Min-sooShim Hye-jinCinematographyKoo Joong-moEdited byPark Soon-dukPark Gok-jiMusic bySong Byeong-joonDistributed byShin Cine CommunicationsIk Young Films Co., Ltd.Release date July 4, 1992 (1992-07-04) CountrySouth…

Location of Camden County in New Jersey List of the National Register of Historic Places listings in Camden County, New Jersey Contents: Counties and communities in New Jersey Atlantic – Bergen (Closter, Franklin Lakes, Ridgewood, Saddle River, Wyckoff) – Burlington – Camden – Cape May – Cumberland – Essex – Gloucester – Hudson – Hunterdon – Mercer – Middlesex – Monmouth – Morris – Ocean – Passaic – Salem – Somerset – Sussex – Union – Warren Map all coordi…

Portuguese professional football clubThis article appears to be slanted towards recent events. Please try to keep recent events in historical perspective and add more content related to non-recent events. (November 2017) Football clubPortimonenseFull namePortimonense Sporting ClubeNickname(s)AlvinegrosMarafadosFounded14 August 1914; 109 years ago (14 August 1914)GroundEstádio Municipal, Portimão,Algarve, PortugalCapacity9,544PresidentRodiney SampaioHead coachPaulo SérgioLeaguePri…

Set of dishes that are eaten around the world You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Spanish. (October 2019) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the Spanish article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting ma…

У этого термина существуют и другие значения, см. Тур. Запрос «Bos taurus primigenius» перенаправляется сюда; см. также другие значения. † Тур Скелет тура Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:Вт…

此条目序言章节没有充分总结全文内容要点。 (2019年3月21日)请考虑扩充序言,清晰概述条目所有重點。请在条目的讨论页讨论此问题。 哈萨克斯坦總統哈薩克總統旗現任Қасым-Жомарт Кемелұлы Тоқаев卡瑟姆若马尔特·托卡耶夫自2019年3月20日在任任期7年首任努尔苏丹·纳扎尔巴耶夫设立1990年4月24日(哈薩克蘇維埃社會主義共和國總統) 哈萨克斯坦 哈萨克斯坦政府與…

ヨハネス12世 第130代 ローマ教皇 教皇就任 955年12月16日教皇離任 964年5月14日先代 アガペトゥス2世次代 レオ8世個人情報出生 937年スポレート公国(中部イタリア)スポレート死去 964年5月14日 教皇領、ローマ原国籍 スポレート公国親 父アルベリーコ2世(スポレート公)、母アルダその他のヨハネステンプレートを表示 ヨハネス12世(Ioannes XII、937年 - 964年5月14日)は、ロー…

本條目存在以下問題,請協助改善本條目或在討論頁針對議題發表看法。 此條目需要編修,以確保文法、用詞、语气、格式、標點等使用恰当。 (2013年8月6日)請按照校對指引,幫助编辑這個條目。(幫助、討論) 此條目剧情、虛構用語或人物介紹过长过细,需清理无关故事主轴的细节、用語和角色介紹。 (2020年10月6日)劇情、用語和人物介紹都只是用於了解故事主軸,輔助讀…

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). …

ملعب هلسنكي الأولمبيمعلومات عامةالعنوان Paavo Nurmen tie 1 (بالفنلندية) المنطقة الإدارية هلسنكي[1][2] البلد  فنلندا[1][2] موقع الويب stadion.fi التشييد والافتتاحالافتتاح الرسمي 12 يونيو 1938 المهندسون المعماريون Yrjö Lindegren (en) [1]Toivo Jäntti (en) [1] المقاول الرئيسي Stadium Foundatio…

Washington's social services department This article may rely excessively on sources too closely associated with the subject, potentially preventing the article from being verifiable and neutral. Please help improve it by replacing them with more appropriate citations to reliable, independent, third-party sources. (June 2022) (Learn how and when to remove this message) Department logo, as seen on forms, brochures and signage. The Department of Social and Health Services (DSHS) is Washington's so…

Чернивецкий национальный университет имени Юрия Федьковича(ЧНУ им. Юрия Федьковича)укр. Чернівецький національний університет імені Юрія Федьковича Международное название Yuriy Fedkovych Chernivtsi National University Девиз лат. Per res scientificas et culturales cooperationem ad recognitionem internationalem Год основания …

GainesvilleKotaPusat kota Gainesville di malam hariLocation in Alachua County and the state of FloridaNegara Amerika SerikatNegara bagian FloridaCounty AlachuaIncorporated (city)15 April 1869Pemerintahan • JenisCouncil-manager • MayorCraig Lowe • Commission City Commissioners Jeanna Mastrodicasa (At-Large 1)Thomas Hawkins (At-Large 2)Scherwin Henry (1)Lauren Poe (2)Warren Nielsen (3)Randy Wells (4)  • City ManagerRuss BlackburnLuas&#…

Modern art museum in Bangkok, Thailand This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Silpa Bhirasri National Museum – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (August 2017) (Learn how and when to remove this message) Silpa Bhirasri National Museum Silpa Bhirasri National Museum (Thai: พิพิธภัณฑสถาน…

Piano sonata written by Beethoven in 1801 Moonlight Sonata redirects here. For other uses, see Moonlight Sonata (disambiguation). Piano Sonata No. 14Sonata quasi una fantasiaby Ludwig van BeethovenTitle page of the first edition of the score, published on 2 August 1802 in Vienna by Giovanni Cappi e Comp[a]Other nameMoonlight SonataKeyC♯ minor, D♭ major (second movement)Opus27/2StyleClassical periodFormPiano sonataComposed1801DedicationCountess Giulietta GuicciardiPublished1…

This list is incomplete; you can help by adding missing items. (July 2013) Waisak (Vesak) day celebration at Borobudur, Central Java. Below is a list of festivals in Indonesia. The list is divided based on their respective calendar. Changing date Indonesia Menari Festival Baleo, Lembata Ngayogjazz, Yogyakarta Gawai Dayak, West Kalimantan Indonesian Film Festival, Jakarta Jakarta Fashion & Food Festival, Jakarta Jazz Goes to Campus, University of Indonesia, Depok Jember Fashion Carnival, Jemb…

Gambar sampul volume pertama Mahōka Kōkō no Rettōsei yang menampilkan para tokoh utama, Tatsuya Shiba (depan) dan Miyuki Shiba (belakang). Mahōka Kōkō no Rettōsei adalah sebuah seri anime bergenre fiksi ilmiah asal Jepang. Musim pertamanya terdiri dari 26 episode yang mencakup 7 volume pertama (kecuali volume 5) dari seri novel ringan berjudul sama karya Tsutomu Satō.[1][2] Seri anime Mahōka Kōkō no Rettōsei diproduksi oleh Madhouse dan disutradarai oleh Manabu Ono, …

У этого термина существуют и другие значения, см. Ион (значения). Ио́н (от др.-греч. ἰόν «идущее») — атом или соединение нескольких атомов, которое имеет положительный или отрицательный заряд. В виде самостоятельных частиц ионы встречаются во всех агрегатных состояния…

CountryAustraliaGoverning bodyAthletics AustraliaNational team(s)AustraliaFirst played1810, Sydney, New South WalesRegistered players14,493 (total athletes)National competitions Australian Athletics ChampionshipsAthletics Grand Prix SeriesAudience recordsSingle match112,524, 25 September 2000, Stadium Australia[1] Track and Field events at Stadium Australia during the 2000 Summer Olympics Athletics is a popular sport in Australia, with around 34,000 athletes, officials and coaches curren…

1980 single by Air Supply Lost in LoveSingle by Air Supplyfrom the album Lost in Love and Life Support B-sideI Don't Want to Lose YouReleased 1979 (Australia) January 1980 (US) Recorded1978GenreSoft rockLength3:515:34 (Original version)LabelAristaSongwriter(s)Graham RussellProducer(s)Robie Porter, Rick Chertoff, Charles FisherAir Supply singles chronology What a Life (1978) Lost in Love (1979) All Out of Love (1980) Music videoLost in Love on YouTube Lost in Love is a song recorded by the Britis…