Ernest Douwes Dekker

Ernest Douwes Dekker
Lahir(1879-10-08)8 Oktober 1879
Pasuruan, Hindia Belanda
Meninggal28 Agustus 1950(1950-08-28) (umur 70)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanPolitikus, wartawan, aktivis, penulis
Partai politikIndische Partij
Suami/istriClara Charlotte Deije
Johanna P. Mossel
Haroemi Wanasita (Nelly Kruymel)

. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; 8 Oktober 1879 – 28 Agustus 1950) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

Ia adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat.

Kehidupan pribadi

Douwes Dekker terlahir di Pasuruan pada tanggal 8 Oktober 1879, sebagaimana yang dia tulis pada riwayat hidup singkat saat mendaftar di Universitas Zurich, September 1913. Ayahnya, Auguste Henri Eduard Douwes Dekker, adalah seorang agen di bank kelas kakap Nederlandsch Indisch Escomptobank. Auguste ayahnya, memiliki darah Belanda dari ayahnya, Jan (adik Eduard Douwes Dekker) dan dari ibunya, Louise Bousquet. Sementara itu, ibu Douwes Dekker, Louisa Neumann, lahir di Pekalongan dari pasangan Jerman-Jawa.[1] Dia terlahir sebagai anak ke-3 dari 4 bersaudara, dan keluarganya pun sering berpindah-pindah. Saudaranya yang perempuan dan laki-laki, yakni Adeline (1876) dan Julius (1878) terlahir sewaktu keluarga Dekker berada di Surabaya, dan adik laki-lakinya lahir di Meester Cornelis, Batavia (sekarang Jatinegara, Jakarta Timur pada tahun 1883. Dari situ, keluarga Dekker berpindah lagi ke Pegangsaan, Jakarta Pusat.[1]

Douwes Dekker menikah dengan Clara Charlotte Deije (1885-1968), anak dokter campuran Jerman-Belanda pada tahun 1903, dan mendapat lima anak, namun dua di antaranya meninggal sewaktu bayi (keduanya laki-laki). Yang bertahan hidup semuanya perempuan. Perkawinan ini kandas pada tahun 1919 dan keduanya bercerai.

Kemudian Douwes Dekker menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel (1905-1978), seorang Indo keturunan Yahudi, pada tahun 1927. Johanna adalah guru yang banyak membantu kegiatan kesekretariatan Ksatrian Instituut, sekolah yang didirikan Douwes Dekker. Dari perkawinan ini mereka tidak dikaruniai anak. Di saat Douwes Dekker dibuang ke Suriname pada tahun 1941 pasangan ini harus berpisah, dan di kala itu kemudian Johanna menikah dengan Djafar Kartodiredjo, yang juga merupakan seorang Indo (sebelumnya dikenal sebagai Arthur Kolmus), tanpa perceraian resmi terlebih dahulu. Tidak jelas apakah Douwes Dekker mengetahui pernikahan ini karena ia selama dalam pengasingan tetap berkirim surat namun tidak dibalas.

Sewaktu Douwes Dekker "kabur" dari Suriname dan menetap sebentar di Belanda (1946), ia menjadi dekat dengan perawat yang mengasuhnya, Nelly Alberta Geertzema née Kruymel, seorang Indo yang berstatus janda beranak satu. Nelly kemudian menemani Douwes Dekker yang menggunakan nama samaran pulang ke Indonesia agar tidak ditangkap intelijen Belanda. Mengetahui bahwa Johanna telah menikah dengan Djafar, Douwes Dekker tidak lama kemudian menikahi Nelly, pada tahun 1947. Douwes Dekker kemudian menggunakan nama Danoedirdja Setiabuddhi dan Nelly menggunakan nama Haroemi Wanasita, nama-nama yang diusulkan oleh Sukarno. Sepeninggal Douwes Dekker, Haroemi menikah dengan Wayne E. Evans pada tahun 1964 dan kini tinggal di Amerika Serikat.

Walaupun mencintai anak-anaknya, Douwes Dekker tampaknya terlalu berfokus pada perjuangan idealismenya sehingga perhatian pada keluarga agak kurang dalam. Ia pernah berkata kepada kakak perempuannya, Adelin, kalau yang ia perjuangkan adalah untuk memberi masa depan yang baik kepada anak-anaknya di Hindia kelak yang merdeka. Pada kenyataannya, semua anaknya meninggalkan Indonesia menuju ke Belanda ketika Jepang masuk. Demikian pula semua saudaranya, tidak ada yang memilih menjadi warga negara Indonesia.

Riwayat hidup

Masa muda

Pendidikan dasar ditempuh di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Koning Willem III School, sekolah elit setingkat HBS di Batavia. Selepas lulus sekolah ia bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana ia menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun, dan sering kali membela mereka. Tindakannya itu membuat ia kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai pegawai-pegawai bawahannya. Akibat konflik dengan manajernya, ia dipindah ke perkebunan tebu "Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran.[2] Sekali lagi, dia terlibat konflik dengan manajemen karena urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Akibatnya, ia dipecat.

Perang Boer

Menganggur dan kematian mendadak ibunya, membuat Nes memutuskan berangkat ke Afrika Selatan pada tahun 1899 untuk ikut dalam Perang Boer Kedua melawan Inggris.[3] Ia bahkan menjadi warga negara Republik Transvaal.[2] Beberapa bulan kemudian kedua saudara laki-lakinya, Julius dan Guido, menyusul. Nes tertangkap lalu dipenjara di suatu kamp di Ceylon. Di sana ia mulai berkenalan dengan sastera India, dan perlahan-lahan pemikirannya mulai terbuka akan perlakuan tidak adil pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap warganya.

Sebagai wartawan yang kritis dan aktivitas awal

DD dipulangkan ke Hindia Belanda pada tahun 1902, dan bekerja sebagai agen pengiriman KPM, perusahaan pengiriman milik negara. Penghasilannya yang lumayan membuatnya berani menyunting Clara Charlotte Deije, putri seorang dokter asal Jerman yang tinggal di Hindia Belanda, pada tahun 1903.

Kemampuannya menulis laporan pengalaman peperangannya di surat kabar terkemuka membuat ia ditawari menjadi reporter koran Semarang terkemuka, De Locomotief. Di sinilah ia mulai merintis kemampuannya dalam berorganisasi. Tugas-tugas jurnalistiknya, seperti ke perkebunan di Lebak dan kasus kelaparan di Indramayu, membuatnya mulai kritis terhadap kebijakan kolonial. Ketika ia menjadi staf redaksi Bataviaasch Nieuwsblad, 1907, tulisan-tulisannya menjadi semakin pro kaum Indo dan pribumi. Dua seri artikel yang tajam dibuatnya pada tahun 1908. Seri pertama artikel dimuat Februari 1908 di surat kabar Belanda Nieuwe Arnhemsche Courant setelah versi bahasa Jermannya dimuat di koran Jerman Das Freie Wort, "Het bankroet der ethische principes in Nederlandsch Oost-Indie" ("Kebangkrutan prinsip etis di Hindia Belanda") kemudian pindah di Bataviaasche Nieuwsblad. Sekitar tujuh bulan kemudian (akhir Agustus) seri tulisan panas berikutnya muncul di surat kabar yang sama, "Hoe kan Holland het spoedigst zijn koloniën verliezen?" ("Bagaimana caranya Belanda dapat segera kehilangan koloni-koloninya?", versi Jermannya berjudul "Hollands kolonialer Untergang"). Kembali kebijakan politik etis dikritiknya. Tulisan-tulisan ini membuatnya mulai masuk dalam radar intelijen penguasa.[4]

Rumah DD, pada saat yang sama, yang terletak di dekat Stovia menjadi tempat berkumpul para perintis gerakan kebangkitan nasional Indonesia, seperti Sutomo dan Cipto Mangunkusumo, untuk belajar dan berdiskusi. Budi Utomo (BO), organisasi yang diklaim sebagai organisasi nasional pertama, lahir atas bantuannya. Ia bahkan menghadiri kongres pertama BO di Yogyakarta.

Aspek pendidikan tak luput dari perhatian DD. Pada tahun 1910 (8 Maret) ia turut membidani lahirnya Indische Universiteit Vereeniging (IUV), suatu badan penggalang dana untuk memungkinkan dibangunnya lembaga pendidikan tinggi (universitas) di Hindia Belanda. Di dalam IUV terdapat orang Belanda, orang-orang Indo, aristokrat Banten dan perwakilan dari organisasi pendidikan kaum Tionghoa THHK.

Indische Partij

Karena menganggap BO terbatas pada masalah kebudayaan (Jawa), DD tidak banyak terlibat di dalamnya. Sebagai seorang Indo, ia terdiskriminasi oleh orang Belanda murni ("totok" atau trekkers). Sebagai contoh, orang Indo tidak dapat menempati posisi-posisi kunci pemerintah karena tingkat pendidikannya. Mereka dapat mengisi posisi-posisi menengah dengan gaji lumayan tinggi. Untuk posisi yang sama, mereka mendapat gaji yang lebih tinggi daripada pribumi. Namun, akibat politik etis, posisi mereka dipersulit karena pemerintah koloni mulai memberikan tempat pada orang-orang pribumi untuk posisi-posisi yang biasanya diisi oleh Indo. Tentu saja pemberi gaji lebih suka memilih orang pribumi karena mereka dibayar lebih rendah. Keprihatinan orang Indo ini dimanfaatkan oleh DD untuk memasukkan idenya tentang pemerintahan sendiri Hindia Belanda oleh orang-orang asli Hindia Belanda (Indiërs) yang bercorak inklusif dan mendobrak batasan ras dan suku. Pandangan ini dapat dikatakan original, karena semua orang pada masa itu lebih aktif pada kelompok ras atau sukunya masing-masing.

Berangkat dari organisasi kaum Indo, Indische Bond dan Insulinde, ia menyampaikan gagasan suatu "Indië" (Hindia) baru yang dipimpin oleh warganya sendiri, bukan oleh pendatang. Ironisnya, di kalangan Indo ia mendapat sambutan hangat hanya di kalangan kecil saja, karena sebagian besar dari mereka lebih suka dengan status quo, meskipun kaum Indo direndahkan oleh kelompok orang Eropa "murni" toh mereka masih dapat dilayani oleh pribumi.

Tidak puas karena Indische Bond dan Insulinde tidak bisa bersatu, pada tahun 1912 Nes bersama-sama dengan Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat mendirikan partai berhaluan nasionalis inklusif bernama Indische Partij ("Partai Hindia").[2][5] Kampanye ke beberapa kota menghasilkan anggota berjumlah sekitar 5000 orang dalam waktu singkat. Semarang mencatat jumlah anggota terbesar, diikuti Bandung. Partai ini sangat populer di kalangan orang Indo, dan diterima baik oleh kelompok Tionghoa dan pribumi, meskipun tetap dicurigai pula karena gagasannya yang radikal. Partai yang anti-kolonial dan bertujuan akhir kemerdekaan Indonesia ini dibubarkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda setahun kemudian, 1913 karena dianggap menyebarkan kebencian terhadap pemerintah.

Akibat munculnya tulisan terkenal Suwardi di De Expres, "Als Ik Een Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda), ketiganya lalu diasingkan ke Belanda, karena DD dan Cipto mendukung Suwardi.

Dalam pembuangan di Eropa

Universitas Zurich, tempat Ernest Douwes Dekker menempuh pendidikan tingginya.

Masa di Eropa dimanfaatkan oleh Nes untuk mengambil program doktor di Universitas Zürich, Swiss, dalam bidang ekonomi. Di sini ia tinggal bersama-sama keluarganya. Gelar doktor diperoleh secara agak kontroversial dan dengan nilai "serendah-rendahnya", menurut istilah salah satu pengujinya. Karena di Swis ia terlibat konspirasi dengan kaum revolusioner India, ia ditangkap di Hong Kong dan diadili, kemudian ia ditahan di Singapura (1918). Setelah dua tahun dipenjara, ia pulang ke Hindia Belanda 1920.

Kegiatan jurnalistik dan Peristiwa Polanharjo

Sekembalinya ia ke Batavia setelah dipenjara DD aktif kembali dalam dunia jurnalistik dan organisasi. Ia menjadi redaktur organ informasi Insulinde yang bernama De Beweging. Ia menulis beberapa seri artikel yang banyak menyindir kalangan pro-koloni serta sikap kebanyakan kaumnya: kaum Indo. Targetnya sebetulnya adalah de-eropanisasi orang Indo, agar mereka menyadari bahwa demi masa depan mereka berada di pihak pribumi, bukan seperti yang terjadi, berpihak ke Belanda. Organisasi kaum Indo yang baru dibentuk, Indisch Europeesch Verbond (IEV), dikritiknya dalam seri tulisan "De tien geboden" (Sepuluh Perintah Tuhan) dan "Njo Indrik" (Sinyo Hendrik). Pada seri yang disebut terakhir, IEV dicap olehnya sebagai "liga yang konyol dan kekanak-kanakan".

Sejumlah pamflet lepas yang cukup dikenal juga ditulisnya pada periode ini, seperti "Een Natie in de maak" (Suatu bangsa tengah terbentuk) dan "Ons volk en het buitenlandsche kapitaal" (Bangsa kita dan modal asing).

Pada rentang masa ini dibentuk pula Nationaal Indische Partij (NIP), sebagai organisasi pelanjut Indische Partij yang telah dilarang. Pembentukan NIP menimbulkan perpecahan di kalangan anggota Insulinde antara yang moderat (kebanyakan kalangan Indo) dan yang progresif (menginginkan pemerintahan sendiri, kebanyakan orang Indonesia pribumi). NIP akhirnya bernasib sama seperti IP: tidak diizinkan oleh Pemerintah.

Pada tahun 1919, DD terlibat (atau tersangkut) dalam peristiwa protes dan kerusuhan petani/buruh tani di perkebunan tembakau Polanharjo, Klaten. Ia terkena kasus ini karena dianggap mengompori para petani dalam pertemuan mereka dengan orang-orang Insulinde cabang Surakarta, yang ia hadiri pula. Pengadilan dilakukan pada tahun 1920 di Semarang. Hasilnya, ia dibebaskan; namun kasus baru menyusul dari Batavia: ia dituduh menulis hasutan di surat kabar yang dipimpinnya. Kali ini ia harus melindungi seseorang (sebagai redaktur De Beweging) yang menulis suatu komentar yang di dalamnya tertulis "Membebaskan negeri ini adalah keharusan! Turunkan penguasa asing!". Yang membuatnya kecewa adalah ternyata alasan penyelidikan bukanlah semata tulisan itu, melainkan "mentalitas" sang penulis (dan dituduhkan ke DD). Setelah melalui pembelaan yang panjang, DD divonis bebas oleh pengadilan.

Aktivitas pendidikan dan Ksatrian Instituut

Sekeluarnya dari tahanan dan rentetan pengadilan, DD cenderung meninggalkan kegiatan jurnalistik dan menyibukkan diri dalam penulisan sejumlah buku semi-ilmiah dan melakukan penangkaran anjing gembala Jerman dan aktif dalam organisasinya. Prestasinya cukup mengesankan, karena salah satu anjingnya memenangi kontes dan bahkan mampu menjawab beberapa pertanyaan berhitung dan menjawab beberapa pertanyaan tertulis.

Atas dorongan Suwardi Suryaningrat yang saat itu sudah mendirikan Perguruan Taman Siswa, ia kemudian ikut dalam dunia pendidikan, dengan mendirikan sekolah "Ksatrian Instituut" (KI) di Bandung. Ia banyak membuat materi pelajaran sendiri yang instruksinya diberikan dalam bahasa Belanda. KI kemudian mengembangkan pendidikan bisnis, namun di dalamnya diberikan pelajaran sejarah Indonesia dan sejarah dunia yang materinya ditulis oleh Nes sendiri. Akibat isi pelajaran sejarah ini yang anti-kolonial dan pro-Jepang, pada tahun 1933 buku-bukunya disita oleh pemerintah Keresidenan Bandung dan kemudian dibakar. Pada saat itu Jepang mulai mengembangkan kekuatan militer dan politik di Asia Timur dengan politik ekspansi ke Korea dan Tiongkok. DD kemudian juga dilarang mengajar.

Kegiatan sebelum pembuangan

Karena dilarang mengajar, DD kemudian mencari penghasilan dengan bekerja di kantor Kamar Dagang Jepang di Jakarta. Ini membuatnya dekat dengan Mohammad Husni Thamrin, seorang wakil pribumi di Volksraad. Pada saat yang sama, pemerintah Hindia Belanda masih trauma akibat pemberontakan komunis (ISDV) tahun 1927, memecahkan masalah ekonomi akibat krisis keuangan 1929, dan harus menghadapi perkembangan fasisme ala Nazi di kalangan warga Eropa (Europaeer).

Serbuan Jerman ke Denmark dan Norwegia, dan akhirnya ke Belanda, pada tahun 1940 mengakibatkan ditangkapnya ribuan orang Jerman di Hindia Belanda, berikut orang-orang Eropa lain yang diduga berafiliasi Nazi. DD yang memang sudah "dipantau", akhirnya ikut digaruk karena dianggap kolaborator Jepang, yang mulai menyerang Indochina Prancis. Ia juga dituduh komunis.

Pengasingan di Suriname

DD ditangkap dan dibuang ke Suriname pada tahun 1941 melalui Belanda. Di sana ia ditempatkan di suatu kamp jauh di pedalaman Sungai Suriname yang bernama Jodensavanne ("Padang Yahudi").[3] Tempat itu pada abad ke-17 hingga ke-19 pernah menjadi tempat permukiman orang Yahudi yang kemudian ditinggalkan karena kemudian banyak pendatang yang membuat keonaran.

Kondisi kehidupan di kamp sangat memprihatinkan. Sampai-sampai DD, yang waktu itu sudah memasuki usia 60-an, sempat kehilangan kemampuan melihat. Di sini kehidupannya sangat tertekan karena ia sangat merindukan keluarganya. Surat-menyurat dilakukannya melalui Palang Merah Internasional dan harus melalui sensor.

Ketika kabar berakhirnya perang berakhir, para interniran (buangan) di sana tidak segera dibebaskan. Baru menjelang pertengahan tahun 1946 sejumlah orang buangan dikirim ke Belanda, termasuk DD. Di Belanda ia bertemu dengan Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel, seorang perawat. Nelly kemudian menemaninya kembali ke Indonesia. Kepulangan ke Indonesia juga melalui petualangan yang mendebarkan karena DD harus mengganti nama dan menghindari petugas intelijen di Pelabuhan Tanjung Priok. Akhirnya mereka berhasil tiba di Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia pada waktu itu pada tanggal 2 Januari 1947.

Perjuangan pada masa Revolusi Kemerdekaan dan akhir hayat

Tak lama setelah kembali ia segera terlibat dalam posisi-posisi penting di sisi Republik Indonesia. Pertama-tama ia menjabat sebagai menteri negara tanpa portofolio dalam Kabinet Sjahrir III, yang hanya bekerja dalam waktu hampir 9 bulan. Selanjutnya berturut-turut ia menjadi anggota delegasi negosiasi dengan Belanda, konsultan dalam komite bidang keuangan dan ekonomi di delegasi itu, anggota DPA, pengajar di Akademi Ilmu Politik, dan terakhir sebagai kepala seksi penulisan sejarah (historiografi) di bawah Kementerian Penerangan. Di mata beberapa pejabat Belanda ia dianggap "komunis" meskipun ini sama sekali tidak benar.

Pada periode ini DD tinggal satu rumah dengan Sukarno. Ia juga menempati salah satu rumah di Kaliurang. Dan dari rumah di Kaliurang inilah pada tanggal 21 Desember 1948 ia diciduk tentara Belanda yang tiba dua hari sebelumnya di Yogyakarta dalam rangka "Aksi Polisionil". Setelah diinterogasi ia lalu dikirim ke Jakarta untuk diinterogasi kembali.

Tak lama kemudian DD dibebaskan karena kondisi fisiknya yang payah dan setelah berjanji tak akan melibatkan diri dalam politik. Ia dibawa ke Bandung atas permintaannya. Harumi kemudian menyusulnya ke Bandung. Setelah renovasi, mereka lalu menempati rumah lama (dijulukinya "Djiwa Djuwita") di Lembangweg.

Di Bandung ia terlibat kembali dengan aktivitas di Ksatrian Instituut. Kegiatannya yang lain adalah mengumpulkan material untuk penulisan autobiografinya (terbit 1950: 70 jaar konsekwent) dan merevisi buku sejarah tulisannya.

Ernest Douwes Dekker wafat dini hari tanggal 28 Agustus 1950 (tertulis di batu nisannya; 29 Agustus 1950 versi van der Veur, 2006) dan dimakamkan di TMP Cikutra, Bandung.

Penghargaan

Jasa DD dalam perintisan kemerdekaan diekspresikan dalam banyak hal. Di setiap kota besar dapat dijumpai jalan yang dinamakan menurut namanya: Setiabudi. Jalan Lembang di Bandung utara, tempat rumahnya berdiri, sekarang bernama Jalan Setiabudi. Di Jakarta bahkan namanya dipakai sebagai nama suatu kecamatan, yakni Kecamatan Setiabudi di Jakarta Selatan.

Di Belanda, nama DD juga dihormati sebagai orang yang berjasa dalam meluruskan arah kolonialisme (meskipun hampir sepanjang hidupnya ia berseberangan posisi politik dengan pemerintah kolonial Belanda; bahkan dituduh "pengkhianat").

Lihat pula

Bacaan lanjutan

Referensi

  1. ^ a b Setiadi & Arvian 2012, hlm. 66 – 70.
  2. ^ a b c "DOUWES DEKKER, Ernest François Eugène, 1879–1950". Instituut voor Nederlandse Geschiedenis. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  3. ^ a b "Danudirdja Setiabuddhi, 1879–1950". Kompas.com. Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2005. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  4. ^ Indonesia, Early Political Movements. Library of Congress Country Studies. 
  5. ^ "The Growth of National Consciousness". Federal Research Division of the Library of Congress. Diakses tanggal 2006-01-08. 

Pranala luar

Pendiri partai politik [[Kategori:Tokoh Orde Lama]

Read other articles:

Private, for-profit university in Winter Park, Florida Full Sail UniversityMottoIf you're serious about your dream, we'll take your dream seriouslyTypePrivate for-profit university[1]Established1979AccreditationACCSCPresidentGarry JonesUndergraduates19,171[2][3][2][3]LocationWinter Park, Florida, United States28°35′41″N 81°18′11″W / 28.59472°N 81.30306°W / 28.59472; -81.30306MascotDouglas DC-3 airplaneWebsitefullsail.edu…

Ini adalah nama Korea; marganya adalah Dong. TaeyangTaeyang pada Juni 2016LahirDong Young-bae18 Mei 1988 (umur 35)Uijeongbu, Gyeonggi-do, Korea SelatanNama lainSolPekerjaan Penyanyi penulis lagu Suami/istriMin Hyo-rin ​(m. 2018)​Anak1Karier musikGenre Hip hop Pop Korea Dansa R&B Dansa elektronik Instrumen Vokal Piano Gitar Drum Tahun aktif2006–sekarangLabel YG (2006-2022) YGEX (2006-2022) THE BLACK LABEL (2022-sekarang) Artis terkait Big Bang Teddy Pa…

Cet article est une ébauche concernant une athlète canadienne. Vous pouvez partager vos connaissances en l’améliorant (comment ?) selon les recommandations des projets correspondants. Nicole SifuentesNicole Sifuentes en 2014.BiographieNaissance 30 juin 1986 (37 ans)WinnipegNationalité canadienneDomicile WinnipegFormation Université du MichiganActivité Coureuse de demi-fondAutres informationsTaille 1,77 mPoids 55 kgSport Athlétismemodifier - modifier le code - modifier Wikidata…

Governor Patterson Memorial State Recreation SitePath to the beachShow map of OregonShow map of the United StatesTypePublic, stateLocationLincoln County, OregonNearest cityWaldportCoordinates44°24′50″N 124°05′07″W / 44.4140083°N 124.0853974°W / 44.4140083; -124.0853974[1]Operated byOregon Parks and Recreation Department Governor Patterson Memorial State Recreation Site is a state park in the U.S. state of Oregon, administered by the Oregon Pa…

Capacicomune Capaci – VedutaPanorama di Capaci LocalizzazioneStato Italia Regione Sicilia Città metropolitana Palermo AmministrazioneSindacoPietro Puccio (lista civica) dall'11-6-2018 (2º mandato dal 30-5-2023) TerritorioCoordinate38°10′N 13°14′E / 38.166667°N 13.233333°E38.166667; 13.233333Coordinate: 38°10′N 13°14′E / 38.166667°N 13.233333°E38.166667; 13.233333 Altitudine51 m s.l.m. Superficie6,12 km² A…

Branch of science and medicine Not to be confused with Health law or Medical law. This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Medical jurisprudence – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2013) (Learn how and when to remove this message) Autopsy room of the Charité Berlin Refrigerator in the Fo…

Muhammad's sixth wife (c. 580/596 – 680/683) Mother of the BelieversUmm Salamahأم سلمةBornHind bint Abi Umayyac. 580 or 596 CEMecca, Hejaz, Arabia (present-day Saudi Arabia)DiedDhu al-Qadah 62 AH ; c. 680 or 682/683 CEMedina, Hejaz, Umayyad caliphate(present-day Saudi Arabia)Resting placeJannat al-Baqi, MedinaKnown forSixth wife of MuhammadSpousesAbu Salama 'Abd Allah ibn 'Abd al-Asad (died. 624 CE Jumada al-Thani 2 AH)Muhammad (m. 625; died. 632)ChildrenZaynab (Bar…

2004 studio album by Voodoo ChildBaby MonkeyStudio album by Voodoo ChildReleasedJanuary 27, 2004Recorded2002–2003Length66:17Label V2 Mute ProducerMobyVoodoo Child chronology The End of Everything(1996) Baby Monkey(2004) Singles from Baby Monkey Light Is in Your Eyes/ElectronicReleased: November 11, 2003 Take It Home/StringsReleased: December 2003 Baby Monkey is the second studio album by Voodoo Child, an alternate pseudonym of American electronica musician Moby. It was released in Janu…

يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (نوفمبر 2019) هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسي…

本條目存在以下問題,請協助改善本條目或在討論頁針對議題發表看法。 此條目需要編修,以確保文法、用詞、语气、格式、標點等使用恰当。 (2013年8月6日)請按照校對指引,幫助编辑這個條目。(幫助、討論) 此條目剧情、虛構用語或人物介紹过长过细,需清理无关故事主轴的细节、用語和角色介紹。 (2020年10月6日)劇情、用語和人物介紹都只是用於了解故事主軸,輔助讀…

كأس الاتحاد الإنجليزي 1893–94 تفاصيل الموسم كأس الاتحاد الإنجليزي  النسخة 23  البلد المملكة المتحدة  التاريخ بداية:14 أكتوبر 1893  نهاية:31 مارس 1894  المنظم الاتحاد الإنجليزي لكرة القدم  البطل نوتس كاونتي  مباريات ملعوبة 35   عدد المشاركين 32   كأس الاتحاد الإنجل…

American college football season 1923 Colorado Silver and Gold footballRMC championConferenceRocky Mountain ConferenceRecord9–0 (7–0 RMC)Head coachMyron E. Witham (4th season)CaptainArt QuinlanHome stadiumGamble FieldSeasons← 19221924 → 1923 Rocky Mountain Conference football standings vte Conf Overall Team W   L   T W   L   T Colorado $ 7 – 0 – 0 9 – 0 – 0 Colorado College 6 – 1 – 1 6 – 1 – 1…

De finale van het Europees kampioenschap voetbal 1972 werd gehouden op 18 juni 1972 in het Heizelstadion in Brussel. West-Duitsland bereikte voor de eerste keer de finale en nam het op tegen de Sovjet-Unie. Voor de Sovjet-Unie was het de derde Europese finale in vier edities. Twee weken voor deze finale was er een vriendschappelijke wedstrijd tussen de landen; West-Duitsland won met 4-1 door vier goals van Gerd Müller. Nu deed Müller het weer, hij scoorde twee keer en loodste West-Duitsland zo…

Giant ferris wheel on the Las Vegas Strip High RollerHigh Roller in 2015General informationStatusOperating[1]TypeFerris wheelLocationLas Vegas Strip, Paradise, Nevada, U.S.Coordinates36°07′03″N 115°10′05″W / 36.117402°N 115.168127°W / 36.117402; -115.168127 (High Roller)OpeningMarch 31, 2014; 10 years ago (2014-03-31)[1]OwnerCaesars EntertainmentHeight550 feet (167.6 m)[2][3]DimensionsDiameter520 f…

  Lihat Bahasa Kharia di: ISO  • Ethnologue  • Wikipedia bahasa Inggris Bahasa Kharia खड़िया, ଖଡ଼ିଆ WilayahIndia (Jharkhand, Chhattisgarh, Odisha).EtnisKhariaPenutur297.614, 69% persen dari jumlah penduduk suku Kharia (2011)[1] Rumpun bahasaAustroasia MundaMunda SelatanKharia Sistem penulisanDewanagari, Oriya, LatinStatus resmiBahasa resmi di India Jharkhand (sebagai bahasa tambahan) Kode bahasaISO 639-3khrGlottologkhar1287[…

Песнь о Роланде. Рукопись XIV векаChanson de geste (букв. «песнь о деяниях»), или жеста — жанр французской средневековой литературы эпического содержания. Самая известная жеста — «Песнь о Роланде». Содержание 1 Термин 2 Содержание 3 Авторство 4 Строение 5 Происхождение 5.1 Темати…

Massiccio del Monte RosaVersante piemontese del massiccio visto dalla zona delle Alpi biellesi: a sinistra, la parete valsesiana, a destra, la parete est.ContinenteEuropa Stati Italia Svizzera Cima più elevataPunta Dufour (4 634 m s.l.m.) Massicci principaliCatena Breithorn-Lyskamm (1)Massiccio del Monte Rosa (2)Gruppo della Cima di Jazzi (3) Il Monte Rosa (o Massiccio del Monte Rosa[1], Monte Rosa o Monte-Rosa-Massiv in tedesco; Mont Rose o Massif du mont Rose …

Double star in the constellation Hydra β Hydrae A light curve for Beta Hydrae plotted from TESS data[1] Location of β Hydrae (circled) Observation dataEpoch J2000.0      Equinox J2000.0 (ICRS) Constellation Hydra Right ascension 11h 52m 54.52149s[2] Declination −33° 54′ 29.2672″[2] Apparent magnitude (V) 4.29 (combined)[3] (4.67 + 5.47)[4] Characteristics Spectral type B9IIIp&…

الدوري البولندي الممتاز 2017–18 تفاصيل الموسم الدوري البولندي الممتاز  النسخة 92  البلد بولندا  التاريخ بداية:14 يوليو 2017  نهاية:20 مايو 2018  المنظم اتحاد بولندا لكرة القدم  البطل ليغيا وارسو[1]  الهابطون نيتشيتشا  مباريات ملعوبة 296   عدد المشاركين 16   ا…

German football club Football clubBC AichachFull nameBallspiel-Club Aichach 1917 e.V.Founded1917GroundBCA-Platz an der Schrobenhauser StraßeCapacity3,000ChairmanJohannes NeumannManagerChristian SeidelLeagueKreisliga Schwaben-Ost (VIII)2015–1611th Home colours The BC Aichach is a German association football club from the town of Aichach, Bavaria. The club has been part of the Landesliga Bayern-Süd over most of the past five decades, playing 29 seasons there since 1963. Only TSV 1860 Rosenheim…