Ia bersekolah di Hollandsch Indlandsche Kweekschool (HIK, Sekolah Guru Bantu untuk Bumiputra) di Bandung, Jawa Barat. Bersama Herman Johannes, ia memimpin Timorsche Jongeren (Pemuda Timor) dengan tujuan mempersatukan para pelajar Timor dan memiliki beberapa cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.[2] Ia juga merintis berdirinya partai politik bernama Perserikatan Kebangsaan Timor dan menjadi ketua pada partai tersebut.[2][3]
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, ia diangkat menjadi Kepala Bunkyo Kakari (Pengajaran/Penerangan) yang menangani pendidikan, kesehatan, penerangan dan keagamaan sejak tahun 1942 hingga 1945.[2][3] Di sisi lain, ia mengasuh surat kabar Timor Syuho untuk memelihara cita-cita kemerdekaan Indonesia.[2]
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Izaak Huru Doko mendirikan Partai Demokrasi Indonesia yang memiliki cabang di Flores, Sumba dan Sumbawa.[3] Dalam hal ini, Ia diberi mandat oleh Partai Demokrasi Indonesia untuk memperjuangkan zelfbeschikkingsrecht (hak menentukan nasib sendiri) bagi bangsa Indonesia dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menghapuskan Korte Verklaring (Plakat Pendek) dan daerah-daerah Swapraja.[2] Selain itu, ia mengajukan tuntutan agar Karesidenan Timor digabungkan bersama dengan Bali dan Lombok.[3]
Penghargaan
Izaak Huru Doko dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2006 atas sumbangannya kemerdekaan Indonesia bersatu.[4] Ia juga dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 085/TK/2006 pada tanggal 3 November 2006.[2] Selain itu, namanya juga diabadikan pada salah satu ruas jalan di Kota Kupang.
Karya Tulis
Pahlawan-Pahlawan Suku Timor. Jakarta: Balai Pustaka, 1981.
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Balai Pustaka, 1981.
Timor Pulau Gunung Fatuleu, Batu Keramat. Jakarta: Balai Pustaka, 1982.
Referensi
Doko, Paul J. A., peny. 100 Tahun I. H. Doko: Mengenang Perjuangan & Pengabdian Sang Pahlawan Nasional. Kupang: Artha Wacana Press, 2013.
Manafe, Aco. Pahlawan Nasional I. H. Doko: Berjuang Hingga Akhir. Kupang: Artha Wacana Press, 2011.
^ abcdLia Nuralia dan Iim Imadudin (2010). Kisah Perjuangan Pahlawan Indonesia. Bandung: Ruang Kata. hlm. 150. ISBN978-602-8389-21-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^van Klinken, Gerry (2015). The Making of Middle Indonesia: Kelas Menengah di Kota Kupang 1930an-1980an. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 131. ISBN978-979-461-921-6.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)