Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, IAST: śāstra, IPA: /ʃɑstraː/) adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu shaastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman". Shaastra berasal dari kata dasar śās- atau shaas- (Sanskerta: शास् ) yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, dan tra (Sanskerta: त्र ) yang berarti alat atau sarana. Teks Sastra juga tidak hanya teks yang berisikan tentang instruksi ajaran, lebih dari itu dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan, persuratan, atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Hal yang perlu diketahui juga ada pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekadar teks. Sementara itu, sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra. Karena, sastrawan adalah seorang yang menyukai nuansa puitis dan abstraknya, tidak sekadar teks. Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Pengertian SastraSugiantomas, menyatakan bahwa sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia yang dituangkan ke dalam media bahasa, baik lisan maupun tulisan. Sebuah karya seni dapat dikatakan sebagai karya yang bernilai sastra bukan hanya karena bahasa indah, beralun-alun, penuh dengan irama dan perumpamaan, melainkan harus dilihat secara keseluruhan; dari nilai-nilai estetika, nilai-nilai moral, dan nlai-nilai konsepsi yang terdapat dalam karya sastra tersebut.[1] Eagleton, memberi pendapat bahwa sastra karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekkan dan diputarbalikkan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa.[2] Sumardjo dan Saini KM (1991: 3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.[3] Semi (1988 : 8) berpendapat bahwa sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan seni kreatif, yang mana objeknya (subjeknya) adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medium.[4] Mursal (1978) dalam Arfani et.al (2023) menyatakan bahwa sastra adalah ekspresi fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan masyarakat melalui bahasa sebagai media dan memberikan efek positif bagi kehidupan manusia.[5] Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan karya seni yang berisi ungkapan ide kreatif manusia yang dituangkan dalam media bahasa, baik lisan maupun tulisan.[6] Ciri-Ciri SastraLuxemburg, menyatakan tentang ciri sastra, khususnya kekhasannya pada masa romantik. Ciri-ciri itu adalah sebagai berikut.[7]
Terkait dengan perbedaan sastra dengan karya ilmiah dari segi bahasanya, Emzir dan Saifur Rohman,[8] menyampaikan hal berikut.
Genre/Bentuk sastraBiasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa. Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah: Aliran/Gerakan sastraBerikut adalah daftar gerakan sastra utama:[10][11][12][13]
Sastra Nusantara
Sastra Barat (Eropa dan jajahannya)
Sastra Asia
Sastra duniaReferensi
Lihat pulaWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: |