Emil merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional. Ia adalah tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia.[3] Ia juga penerima anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation. Pada tahun 1994, setelah menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kependudukan, Emil beserta koleganya seperti Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim mendirikan Yayasan Keanekaragaman Hayati atau Kehati, sebuah organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan hidup.
University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Department of Economics (1959-1964), (Master of Arts, 1962; Ph.D, 1964 dengan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development)
Kehidupan pribadi
Emil menjalani hubungan dengan Roosminnie Roza sejak 1950, sempat merencanakan pernikahan pada 8 Juni 1958. Pernikahan ditunda selama 2 bulan karena Emil Salim sakit. Pada 26 September 1958, mereka menjalani prosesi akad nikah.[6] Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang anak laki-laki dan perempuan, yaitu Roosdinal Salim dan Amelia Farina Salim.[7]
Penghargaan
Ia mendapatkan tanda kehormatan baik dari dalam dan luar negeri diantaranya;[8]
Dialog Lingkungan Hidup, Pembangunan, dan Kependudukan: Tanya Jawab Pemerintah-Dewan Perwakilan Rakyat, 1978-1993 (1993)
Masalah Pembangunan Di Indonesia: Problema Pengembangan Etika Bisnis Dan Koperasi : Kumpulan Tulisan Dari Seminar-Seminar Ikaluntag (1997) ISBN978-979-8299-21-6
^"Ny Roosminnie Emil Salim Tutup Usia". Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. 28 Februari 2021. Diakses tanggal 16 Juni 2022.
^"Sejarah". WALHI (dalam bahasa Inggris). 2019-09-28. Diakses tanggal 2020-12-02.