Tjahjo Kumolo secara mengejutkan dipilih oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2010-2015[3] yang pada periode sebelumnya duduk sebagai Ketua DPP Bidang Politik PDI-P.[4]
Setelah lulus SMA, ia belajar hukum di Universitas Diponegoro, lulus pada tahun 1985. Selama periode ini, ia terpilih sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah. Ia juga belajar di Lembaga Ketahanan Nasional pada tahun 1994.[12]
Karier politik
Dewan Perwakilan Rakyat
Sebelum menjabat di KNPI, ia pernah bekerja sebagai reporter sebuah surat kabar harian di Jawa Tengah. Tjahjo pertama kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1985, yang mengharuskannya pindah ke Jakarta.[11] Awalnya ia adalah anggota Golongan Karya (Golkar), dan pernah bekerja di komisi II dan III parlemen selain di Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP). Menyusul jatuhnya Soeharto, ia pindah ke PDI-P dan terpilih kembali menjadi anggota parlemen pada 1999. Dalam periode ini, ia menjabat sebagai wakil ketua fraksi hingga 2002, disusul sekretaris fraksi hingga 2003.[13]
Dia mencalonkan diri lagi pada pemilihan umum 2004 dan tetap di parlemen, kali ini sebagai ketua Fraksi PDI-P hingga pemilihan umum 2009, ketika dia sekali lagi mengamankan kursinya. Ia juga dipilih sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P pada tahun 2010 oleh pemimpin partai Megawati Soekarnoputri.[14] Nantinya, posisi ketua fraksinya akan diambil pada 2012 oleh Puan Maharani dan posisi sekretaris jenderalnya pada 2015 oleh Hasto Kristiyanto.[15][16]
Ia menikah dengan dr. Hj. Erni Guntarti dan dikaruniai tiga orang anak. Istri dan anak pertamanya adalah dokter, anak keduanya bekerja sebagai aktris, dan anak ketiganya adalah pramugari.[13]
Kematian dan pemakaman
Ia meninggal dunia setelah dirawat selama dua minggu di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta Pusat pada 1 Juli 2022.[20] Penyebab kematiannya terungkap karena kegagalan multiorgan yang disebabkan oleh asthenia, infeksi paru-paru, diabetes, dan asam urat yang dideritanya. Informasi tentang empat penyakit yang dideritanya tidak diketahui publik sebelum kematiannya.[21] Setelah disalatkan di Masjid Quba di kompleks Kementerian PAN-RB, Senayan, Jakarta Selatan, Jenazah Tjahjo Kumolo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.[22]
^Isnaini (2 Desember 2014). "Tjahjo Kumolo". Okezone.com. Diakses tanggal 2 Desember 2014.Lebih dari satu parameter |author= dan |last= yang digunakan (bantuan)
^"Tjahjo Kumolo". Merdeka.com. Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 July 2017. Diakses tanggal 7 November 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abPutra, Putu Merta Surya (28 October 2014). Hatta, Raden Trimutia, ed. "Cerita Keluarga Mendagri Tjahjo Kumolo". Liputan6.com. Detik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2017. Diakses tanggal 7 November 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)