Sebelum menjadi menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (Gen FM), stasiun televisi (Jak TV), media luar ruang (Mahaka Advertising), media cetak (Harian Republika, Golf Digest), pemesanan dan penjualan tiket digital (RajaKarcis.com), dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan, termasuk klub Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Satria Muda Pertamina.
Ia mengakuisisi klub sepak bola dari Italia, yaitu Inter Milan pada November 2013. Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub hingga 2018. Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola dari Amerika Serikat, yaitu D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBAPhiladelphia 76ers. Saat ini ia bersama Anindya Bakrie memiliki saham mayoritas klub sepak bola di Inggris, yaitu Oxford United. Di samping itu, ia juga ikut memiliki saham di Persis Surakarta sejak 2021. Antara tahun 2009 dan 2019 ia pernah menjadi Wakil Komisaris Utama di Persib Bandung. Ia juga pernah menjadi manajer Persija Jakarta antara tahun 1997 hingga awal tahun 2000-an.
Kehidupan pribadi
Latar belakang
Erick adalah putra dari Mochammad Teddy Thohir,[8][9] seorang pengusaha yang ikut membesarkan Astra International. Ayahnya berasal dari Gunung Sugih, Lampung,[10] sedangkan ibunya Edna Thohir berasal dari Majalengka, Jawa Barat yang memiliki darah Tionghoa dan Sunda.[11] Saudaranya, Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Hireka Vitaya (Rika Thohir).
Pendidikan
Pada tahun 1993, Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya ia memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale Community College.[12] Pada tahun 2023, Erick beroleh gelar Doktor kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang Manajemen Strategi dari Universitas Brawijaya.[13]
Bisnis
Media
Sekembalinya ke Indonesia, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia mendirikan Mahaka Group. PT Mahaka Media Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992. Pada 4 Januari 1993, Mahaka mendirikan Republika, surat kabar pertama bagi komunitas Muslim di Indonesia. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan. Ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.[14] Seiring pertumbuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan, pada tahun 2002 Mahaka Group melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan media luar ruang, Mahaka Advertising.
Setelah meluncurkan stasiun televisi Jak TV untuk memperkuat positioning-nya sebagai bisnis yang fokus pada masyarakat perkotaan, pada tahun 2007 Mahaka memperkenalkan radio 98.7 Gen FM dan 101 Jak FM, melakukan rebranding pada radio Hot FM, Mustang FM, Kis FM, dan Most FM, serta penyertaan saham pada PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Bahana FM, Delta FM, dan FeMale Radio). Ia juga mendirikan berbagai perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, hiburan, serta digital. Pada tahun 2008, bersama Anindya Bakrie, Erick mendirikan tvOne dan situs berita Vivanews.[15] Pada tahun 2014-2019, ia menjabat sebagai Direktur Utama Anteve.[16]
Pada tahun 2007 Erick Thohir juga memiliki perusahaan yang menyasar sektor jasa konsultansi creative agency, brand activation, dan penyedia jasa event organizer (EO).Perusahaan ini bernama PT. Kalyanamitra Adhara Mahardika atau lebih dikenal dengan nama Alive Indonesia.[17] Berbagai event sudah pernah ditangani Alive Indonesia. Mulai dari New Honda Vario Launching Exhibition, BRI Exhibition, XL Exhibition, hingga launching New Honda CBR. Mahaka Media, Tbk mengakuisisi 80% saham Alive! Indonesia senilai Rp. 3,7 miliar.[18]
Olahraga
Erick Thohir merupakan pendiri sekaligus pemilik klub basket Satria Muda. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki tim bola basket NBA ketika membeli saham Philadelphia 76ers.[19] Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.[20]
Ia percaya akan potensi bisnis sepak bola dan dibuktikannya pada September 2013. Presiden dan pemilik klub Internazionale (Inter Milan), Massimo Moratti pada saat itu mengonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick.[21] Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%.[22] Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milan menggantikan Moratti. Pada tahun 2016, ia melepas kepemilikan mayoritasnya di klub tersebut kepada perusahaan China, Suning Holdings Group Co. Dua tahun kemudian, jabatan presiden klub diserahkannya kepada Steven Zhang.[23]
Pertambangan dan Kelapa Sawit
Pada sektor ini, Erick Thohir menjalankan bisnisnya melalui PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan ini dijalankan bersama sang kakak, Garibaldi Thohir. Adaro Energy merupakan salah satu perusahaan di sektor batu bara terbesar di Indonesia. Namun, semenjak didapuk menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo, Erick sudah tidak aktif lagi dalam bisnis Yayasan Adaro.[24]
Kegiatan lain
Erick yang gemar olahraga bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006–2019. Tahun 2012, ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Pada tahun 2018, ia kembali dipercaya untuk menjadi ketua panitia penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.[25] Setelah sukses menjadi ketua panitia perhelatan Asian Games, ia ditunjuk sebagai ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.
Erick Thohir adalah pendiri Yayasan Darma Bakti Mahaka, yang menghimpun dana untuk kegiatan-kegiatan sosial. Dia juga sempat menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.[26]
^Sudiaman, Maman (04 November 2016). "Kisah Thohir dari Gunung Sugih". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 04 Februari 2021.Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
"VIVA Group Leadership Team". VIVA Group 2011 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 03 Juni 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
"Erick Thohir Terpilih Lagi Jadi Presiden SEABA". Republika (dalam bahasa Indonesia). 20 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 03 Juni 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
"The First Asian to Own an NBA Team". AseanBasketballLeague.com (dalam bahasa Inggris). 19 October 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 03 Juni 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
"Anggota Konsorsium PERSIB Beli DC United". Persib.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 03 Juni 2013.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Nonto, Albertus Weldison; Soegiarto, Yanto (30 Juni 2011). "New media magnates". Globe Asia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-12. Diakses tanggal 12 Januari 2012.