Luhut merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu. Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 anak, yaitu Paulina, David, Paulus dan Kerri Pandjaitan.
Pendidikan
Karena ayahnya merupakan karyawan Caltex maka ia memasukkan Luhut Binsar Panjaitan ke SD Yayasan Cendana yang dimiliki oleh perusahaan minyak tersebut.
Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Yayasan Cendana. Tamat dari SMP, ia memilih SMAN 1 Pekanbaru sebagai sekolahnya. Di SMA, ia pernah mewakili daerahnya ke PON (Pekan Olahraga Nasional) di Bandung, Jawa Barat melalui cabang Renang.[6]
Namun orang tuanya Luhut kemudian memindahkan Luhut untuk menyelesaikan pendidikan SMA di SMAK 1 PENABUR Bandung karena nakal dan salah bergaul.[6] Semasa SMA, Ia menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa untuk menentang Orde Lama dan PKI.
Pada tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karir militernya banyak dihabiskan di KopassandhaTNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya–Komandan Grup 3 Kopassandha, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S. Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 – Oktober 1974)
Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975)
Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja
Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat
Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI
Danden 81 Anti Teroris Kopassus Pendiri dan Komandan Pertama (1981)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984)
Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985)
Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986)
Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986), Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur
Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987–1989)
Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (2018–sekarang)
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (2020–sekarang)
Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional (2021–sekarang)
Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (2021–sekarang)
Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung (2021–sekarang)
Koordinator PPKM Wilayah Jawa-Bali (2021–sekarang)
Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional (2022–sekarang)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (2024–sekarang)
Karier di pemerintahan
Pada tahun 1999, Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura pada awal era Reformasi. Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto. Dalam tiga bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia. Presiden pada era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Ia juga dikenal dengan beberapa komentarnya yang kontroversial dan terkesan partisan seperti pada Desember 2022 saat mengkritik terlalu banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK dan kemudian diklarifikasi bahwa yang perlu dilakukan perbaikan adalah sistem pencegahan korupsi yang dilakukan oleh KPK.[11]
Pengembangan masyarakat
Pada tahun 2001, Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial, Yayasan Del, yang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, dan kemanusiaan dengan membangun panti asuhan. Selain itu, Yayasan Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan. Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba. Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Saat ini, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Teknik Bioproses, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.
Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia. Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.
Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi. Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.
Kewirausahaan
Pada tahun 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi. Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia. Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa. Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.
PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap–dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.
Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya diekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.
Paling kiri, Letda Inf Luhut Binsar Pandjaitan meraih Prestasi Adhi Makayasa Lulusan Terbaik Akmil 1970
Luhut Binsar Pandjaitan Bersama Pasukan Kopassus
Luhut Bersama anak buahnya para Prajurit Kopassus saat Menjalankan Operasi di Timor Timur
Panglima TNI Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani memeriksa prajurit Kopassus yang akan segera diberangkatkan menjalankan operasi di Timor Timur dipimpin oleh Letnan Kolonel Luhut Binsar Pandjaitan
Dari kiri: Mayjen (Purn) SN Suwisma, Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan rekan pada upacara wisuda Purnawira PATI TNI-AD di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, 11 November 2000
Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan ditugaskan Presiden Habibie Menjadi Duta Besar Berkuasa Penuh di Singapura
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan bersama Panglima TNI, KSAD dan Pangkostrad pada Ulang Tahun Kopassus
^"46 PATI ABRI MEMPEROLEH BINTANG JASA". Mimbar Kekaryaan ABRI. Staf Karyawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Vol. XXVIII (Edisi 329): hlm. 68. Februari 1998. ISSN0125-9067. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-29. Diakses tanggal 2024-09-23.