Ia menerima gelar insinyur dalam bidang teknik elektro dari Universitas Teknik Delft pada tahun 1937.[1] Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Inkiriwang terlibat dalam pembentukan perusahaan listrik negara dan perjuangan kemerdekaan di Sulawesi (ia berasal dari daerah Minahasa di Sulawesi Utara). Setelah pembentukan Jawatan Listrik dan Gas pada pada tanggal 27 Oktober 1945, Inkiriwang ditugaskan untuk mengepalai daerah Jawa Barat.[2] Ia juga ditunjuk sebagai kepala bagian pembangunan dalam organisasi Komisariat Sulawesi di Jakarta untuk membantu perjuangan di Sulawesi.[3]
Pada tahun 1950, Inkiriwang termasuk dalam kabinet terakhir Negara Indonesia Timur (NIT) yang dipimpin Perdana Menteri Ir. Martinus Putuhena. Kabinet ini diberi julukan Kabinet Likuidasi karena kabinet ini bertujuan untuk memulihkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana NIT termasuk didalamnya.[4][5] Dari 1957 sampai 1959, Inkiriwang menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Karya yang dipimpin oleh Perdana Menteri Djuanda. Dalam perannya sebagai menteri perindustrian, ia juga menjadi anggota pengganti dalam Dewan Moneter Bank Indonesia.[6]
Patang, Lahadjdji (1967). Sulawesi dan Pahlawan2nya: Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia. Ujung Pandang: Yayasan Kesejahteraan Generasi Muda Indonesia.
Susanto, Budi (2003). Identitas dan Postkolonialitas di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. ISBN979-21-0851-3.