Abdullah Azwar AnasAbdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si. (lahir 6 Agustus 1973) adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin.[1] Sebelumnya, ia menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 13 Januari 2022 hingga 7 September 2022. Ia juga merupakan Bupati Banyuwangi dua periode yang memimpin sejak 21 Oktober 2010 hingga 17 Februari 2021. Ia dilantik menjadi bupati setelah mengalahkan 2 kontestan pemilihan kepala daerah lainnya yakni pasangan Ir. Djalaludin-Yusuf Nuris dan Emilia Contessa-Zaenuri. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia pernah menjadi anggota MPR dan DPR.[2] Kehidupan AwalAzwar Anas dibesarkan dalam lingkungan pesantren dengan agama yang kuat. Pendidikannya ditempuh dengan berpindah-pindah. Ia pernah masuk di MI Karangdoro, Tegalsari pada tahun 1980 MI Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura pada tahun 1982-1983 dan masuk MI Kebunrejo Genteng pada tahun 1983 hingga 1986. Setelah itu ia melanjutkan SMP di SMP Negeri 1 Genteng pada tahun 1986 hingga 1988 dan pindah ke SMP Negeri 1 Banyuwangi pada tahun 1988 dan tamat pada tahun berikutnya. Setelah tamat SMP, Azwar Anas hijrah ke Jember untuk melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Jember dan tamat pada tahun 1992. Pendidikan di perguruan tinggi ia jalani di IKIP Jakarta (Fakultas Teknologi Pendidikan) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Pendidikan Strata dua nya ia jalani di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan ia selesaikan pada tahun 2005.[3] Anas juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama masa bhakti 2000 - 2003, setelah memenangi pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000. Jabatan PolitikWakil RakyatIa pernah menjadi anggota MPR termuda yang dilantik saat usianya masih 24 tahun.[4][5] Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk periode 1999-2004 namun karena perolehan suara yang kurang ia gagal melenggang ke Senayan. Dan pada pemilihan umum berikutnya ia berhasil menjadi anggota DPR untuk periode tahun 2004 hingga 2009 karena menggantikan anggota FKB yang meninggal dunia.[6] Menjadi BupatiKarena ia termasuk tokoh muda Nahdatul Ulama di Banyuwangi. Ia mendapatkan basis kekuatan dari para ulama dan simpatisan Nahdatul Ulama di Banyuwangi. Selain itu pasangannya Yusuf Widyatmoko adalah ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi yang memiliki suara yang cukup besar di Banyuwangi. Setelah kampanye yang gencar. Akhirnya berdasarkan perhitungan cepat akhirnya pasangan Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dapat memenangkan pemilihan kepala daerah dan dilantik pada 21 Oktober 2010 di Gedung DPRD Banyuwangi. Selama masa pemerintahannya bersama Yusuf Widyatmoko yang pertama ini meluncurkan berbagai program daerah.
Pencalonan Kembali Menjadi BupatiPada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tanggal 9 Desember 2015, Azwar Anas kembali mencalonkan diri menjadi Calon Bupati Banyuwangi bersama mantan pasangannya, Yusuf Widyatmoko. Namun kali ini, ia diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan & Partai Kebangkitan Bangsa.[11] Calon Wakil GubernurMenjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, Azwar Anas sempat ditunjuk oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Saifullah Yusuf. Namun, Azwar Anas memilih untuk mengundurkan diri dari pencalonan. Posisinya kemudian digantikan oleh Puti Guntur Soekarno. PenghargaanTanda kehormatanReferensi
|