Sejalan dengan penugasannya, TB Silalahi memanfaatkan waktunya dengan mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas PadjajaranBandung sampai sarjana muda (1968) dan mendapatkan S1 pada Sekolah tinggi Hukum Militer dengan predikat Cumlaude (1995). Atas prestasinya dalam bidang pemerintahan dan sosial, ia beroleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Araneta, 8 Agustus 1996 di Manila, Filipina. Karier militernya dilanjutkan dengan tugas karya sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi (1988). Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto (1993), Kabinet pembangunan VI, Ia mendapat kepercayaan menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI. Tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat TB Silalahi menjadi penasehat presiden yang kemudian pada tahun 2006 menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan pada tahun 2007 diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam bidang pertahanan dan keamanan.
TB Silalahi adalah pendiri dan anggota Dewan Pembina Yayasan Soposurung yang mendirikan dan mengelola sebuah sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara. Menurunnya mutu pendidikan di Bonapasogit, menggerakkan hati TB Silalahi untuk turut serta bertanggungjawab, bersama teman-teman masa kecilnya (Alumni SMA Soposurung) ia mendirikan Yayasan Soposurung, berupa sebuah asrama yang menampung siswa/i lulusan SMP yang terpilih melalui seleksi yang ketat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA, setiap tahun 40 orang putra-putri terbaik bonapasogit (sejak 2008 menjadi 80 orang dan sekarang menjadi 120 orang) digembleng mental dan karakternya di samping mengikuti pendidikan formal di sekolah SMAN 2 Balige.
Daftar Riwayat Hidup
Militer
Akademi Militer Nasional (1958—1961)
Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)
Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)
Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaik
Seskoad (1971—1972)
Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)
Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)
International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)
Kepemimpinan Nasional
Lemhannas KRA XVI, lulus terbaik, Bintang Seroja/Garuda (1983)
Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990—)
Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990—)
Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia dan Yayasan Pengembangan #Pondok Pesantren Tradisional Indonesia di Bandung (2004—)
Penasehat Khusus Presiden RI (2004—2006)
Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006—)
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006—2010)