Yogie Suardi Memet
Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Raden Mohammad Yogie Suardi Memet (16 Mei 1929 – 7 Juni 2007) adalah seorang mantan perwira TNI Angkatan Darat yang menjadi birokrat dan politikus. Kiprahnya di pemerintahan pertama kali ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat masa bakti 1985–1990 dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sejak Mei 1990 dan diberhentikan pada 22 Mei 1993.[2][3] Ketika menjabat, Yogie ditunjuk oleh Presiden Soeharto untuk menduduki posisi Menteri Dalam Negeri di kabinetnya. Ia dikenal karena menggagas Jalan Transyogi yang menjadi penghubung Kota Administratif Jakarta Timur dan Kabupaten Bogor (terutama Kecamatan Cileungsi dan Gunung Putri) yang pada awalnya digagas untuk rencana pemindahan ibukota ke Jonggol, Bogor.[4] Kehidupan pribadiYogie lahir di Cirebon pada 16 Mei 1929 dari pasangan Raden Memet Bratasoeganda dan Alniyah. Dia adalah anak keempat dari 11 bersaudara. Ia menikah dengan Emmy Sariamah dan dikaruniai dua orang anak, yakni Mohamad Billy Ibrahim dan Danny Iskandar.[5] Ia dikenal sebagai Komandan Jendral Kopassus yang sederhana dan religius.[4] Kesehatannya terus memburuk setelah tidak lagi menjabat anggota Dewan Pertimbangan Agung pada 2003. Ia harus menjalani cuci darah secara rutin. Sebelumnya, Yogie sempat ditawari untuk berobat di Belanda, tetapi ia ditolak. Pendidikan Militer
Riwayat Jabatan
Karier PolitikSetelah pensiun dari militer, Yogie Agus sempat mengikuti Pilkada pada tahun 1985. Dia mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan berhasil terpilih. Setelah memimpin Jawa Barat selama kurang lebih delapan tahun, Yogie ditunjuk untuk menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Soeharto pada 17 Maret 1993. Jabatannya sebagai menteri ini diemban sampai 17 Maret 1998, tepat sebelum jatuhnya kekuasaan orde baru pada 21 Mei 1998. Setelah melepas jabatannya sebagai Menteri, Yogie masuk ke dalam Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai anggota hingga tahun 2003. WafatPada Kamis, 7 Juni 2007 di Rumah Sakit Advent Bandung pada pukul 14.15 WIB, Yogie meninggal dunia setelah mengalami gagal ginjal kronis.[6] Saat itu, istri dan kedua anaknya, serta mantan Gubernur Jawa Barat Nana Nuriana berada di sampingnya. PenghargaanIa mendapatkan berbagai tanda kehormatan, diantaranya;[7][8] Riwayat Jabatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Yogie Suardi Memet.
|