Sjafrie Sjamsoeddin (lahir 30 Oktober 1952) (EYD: Syafrie Syamsuddin) adalah seorang birokrat dan tokoh militer Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak tanggal 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.[1] Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia periode 2010—2014.[2] Ia pernah menjadi pengawal Soeharto dan salah satu orang kepercayaannya yang paling setia hingga kejatuhannya dan juga merupakan teman lama presiden Indonesia saat ini Prabowo Subianto.[3]
Sjafrie Sjamsoeddin bertugas di militer Indonesia dan menjadi anggota satuan Kopassus. Dia dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia sepanjang karir militernya. Dia berpartisipasi dalam invasi Indonesia ke Timor Timur dan kemudian dilaporkan hadir di pembantaian Santa Cruz pada tahun 1991, dan krisis Timor Timur 1999. Ia juga dituduh terlibat dalam Penculikan aktivis 1997/1998 dan Kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, di mana ia menjabat sebagai panglima militer di kota tersebut. waktu. Ia dibebaskan oleh pihak berwenang Indonesia atas kerusuhan tersebut dan tidak secara resmi didakwa di Timor Timur atau atas penculikan tersebut, meskipun ia dipecat dari militer karena masalah yang terakhir. Pada tahun 2009, visanya ditolak oleh Amerika Serikat ketika ia menjadi penasihat presiden saat itu Susilo Bambang Yudhoyono.[3]
Penghargaan
Tanda kehormatan
Sjafrie mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:
Dada kanan
|
Dada kiri
|
|
|
Master Parachutist Badge (US Army)
|
Brevet Pandu Udara (Pathfinder)
|
|
|
Referensi
Pranala luar
|
---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menteri bertanggung jawab langsung kepada Presiden: |
|
Pejabat setingkat menteri: |
|
|