"Mulyono" beralih ke halaman ini. Untuk pejuang Revolusi Nasional Indonesia di Kalimantan, lihat Kapten Mulyono. Untuk kegunaan lain, lihat Mulyono (disambiguasi).
JenderalTNI (Purn.) Drs.H.Mulyono, S.I.P. (lahir 12 Januari 1961) adalah seorang Perwira Tinggi TNI-AD
yang terakhir menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Penunjukannya sebagai KASAD ditetapkan dalam Keppres Nomor 54/TNI tahun 2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang diangkat menjadi Panglima TNI.[1][2][3]
Karier Militer
Mulyono[4] selepas dari Akabri berdinas di Yonif 712/Wiratama, Korem 131/Santiago, Kodam VII/Wirabuana sebagai Komandan Peleton (Danton), Komandan Kompi (Danki) hingga Pasiops. Kemudian Mulyono melanjutkan Pendidikan Lanjutan Perwira Ke-ll Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) Komando Pendidikan Latihan Kodiklat TNI AD di Bandung. Setelah menyelesaikan Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) ll dia menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi Pengajaran (Kasiopsjar) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Bandung pada tahun 1995 dengan pangkat Mayor Inf. Pada tahun 1997 Mulyono mendapatkan kepercayaan menjabat Komandan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya di wilayah Kodam II/Sriwijaya, kemudian dia pindah ke Seskoad menjadi Dosen Golongan V disana selama 1 tahun. Pada tahun 2000, Mulyono dipercaya menjadi Komandan Kodim 0901/Samarinda, kemudian setelah itu dia menjabat sebagai Kepala Staf Korem 121/Alambana Wanawai, lengkap sudah sebagai seorang prajurit yang pernah merasakan bertugas di Satuan tempur, Lembaga Pendidikan dan Satuan Teritorial pun telah dilewati sebagai bentuk pengabdian.
Terlahir sebagai Perwira Infanteri yang memiliki Jiwa Ksatria dan Naluri Kepemimpinan serta Ilmu strategi yang mumpuni maka Mulyono pada tahun 2006 menjabat sebagai Asisten Operasi Kaskostrad. Pada tahun 2009 Mulyono di beri kepercayaan menjadi Komandan Resimen Taruna Akademi Militer di Magelang, di mana AKMIL merupakan tempat dia dilahirkan, dicetak dan di bentuk menjadi seorang Perwira TNI AD yang dipersiapkan untuk memimpin TNI AD pada masa depan. Selepas menjadi Danmentar AKMIL, Mulyono menjabat sebagai Komandan Komando resort militer 032 di wilayah Kodam I/Bukit Barisan yang kemudian dia pindah ke Bandung sebagai Wakil Komandan Secapa AD. Setiap proses pengabdian Mulyono berjalan baik, hingga pada 10 Mei2011 melalui keputusan Presiden, dia mendapatkan amanah menjadi seorang Brigadir Jenderal yang menjabat sebagai Direktur latihan di Kodiklat TNI AD. Beberapa bulan menjabat sebagai Dirlat, dia bergeser menjadi Direktur Doktrin Kodiklat TNI AD.
Pengabdian panjang Mulyono selama hampir 20 Tahun, sehingga dia mendapatkan kepercayaan mengemban jabatan Mayor Jenderal TNI sebagai Wakil Komandan Kodiklat TNI AD. Perjalanan panjang tugas Mulyono kemudian hijrah ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asisten Operasi Kasad pada 2013 lalu. Akhirnya loyalitas dan kredibilitas serta totalitas yang diberikan Mulyono terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang Perwira Tinggi TNI AD itulah membuat Negara memberikan amanah kepada Mulyono untuk memimpin Kodam Jaya, Komando Kewilayahan Pertahanan strategis yang wilayahnya meliputi Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek).[5]
Warga Kehormatan Kopassus
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menjadi warga kehormatan Komando Pasukan Khusus yang ditandai dengan penerimaan tiga brevet, yakni Brevet Komando, Brevet Para Utama dan Brevet Gultor Kehormatan dari Korps Baret Merah. Penyematan tiga brevet kepada KSAD Jenderal TNI Mulyono itu diberikan oleh Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI M. Herindra di lapangan apel Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat 25 September 2015.