Berikut adalah daftar artefak yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam Alkitab, yaitu barang-barang yang mempunyai arti penting dalam sejarah yang dicatat dalam Alkitab Ibrani maupun AlkitabKristen.
Sejumlah artefak terkemuka
Tabel berikut memuat sejumlah artefak yang dianggap sangat penting di antara yang lain dalam kaitannya dengan kronologi Alkitab. Informasi yang tertera untuk setiap artefak meliputi:
Nama
Lokasi sekarang: Museum atau situs
Diketemukan: Tanggal dan lokasi penemuan
Tarikh: Usulan tarikh pembuatan artefak
Tulisan: Gaya tulisan yang digunakan pada inskripsi (jika ada)
Nilai penting: Alasan pentingnya untuk arkeologi Alkitab
Kebanyakan pakar arkeologi menerjemahkan satu rangkaian hieroglif pada baris 27 sebagai "Israel", sehingga merupakan dokumentasi tertua nama Israel dalam catatan sejarah, dan satu-satunya catatan dalam sejarah Mesir kuno.
Menggambarkan kemenangan raja Moab, Mesa, terhadap "Rumah Omri" (ditafsirkan sebagai Kerajaan Israel (Samaria)). Terdapat Referensi kepada "Rumah Daud"; juga menyebut Yahweh, Bezer dan lain-lain. Salah satu dari dua artefak yang pernah diketemukan, yang memuat dialek "Moab" dari bahasa Kanaan (artefak yang lain adalah Inskripsi El-Kerak)
Memuat nama "A-ha-ab-bu Sir-ila-a-a" yang diyakini merupakan Referensi kepada raja Ahab dari Israel. Sampai sekarang merupakan satu-satunya Referensi kepada nama "Israel" dalam catatan Asyur dan Babel.
Memuat gambar tertua dari seorang tokoh Alkitab: kemungkinan YehuputraOmri (mIa-ú-a mar mHu-um-ri-i), atau utusan dari Yehu, bersujud di kaki raja Salmaneser III.
Mencatat serangan raja Tiglat-Pileser III (745 sampai 727 SM) ke sejumlah daerah termasuk Yehuda. Referensi arkeologi tertua mengenai "Yehuda" (Yaudaya atau KUR.ia-ú-da-a-a).
Bagian dari ukiran pada dinding istana Sanherib, yang menggambarkan para tawanan dari Yehuda dibawa ke pembuangan setelah pengepungan Lakhis pada tahun 701 SM
Diyakini sebagai suatu prasasti dari Bait Suci Herodes, yang melarang orang asing bukan-Yahudi ("allogenē") agar tidak memasuki ruangan tertutup tembok pada Bait Suci
Prasasti-prasasti hukum (Law tablets) – sejumlah prasasti berisi hukum di wilayah Timur Dekat kuno, yang mirip dengan aturan-aturan hukum dalam Taurat, antara lain dalam gaya bahasanya:
Teks keagamaan Ugarit (Ugaritic religious texts) – (Abad ke-14 – ke-12 SM) mendukung catatan Filo, diawetkan dalam tulisan Eusebius, berkaitan dengan agama-agama orang Kanaan.
Surat-surat Amarna (~ tahun 1300-an SM) – lempengan tanah liat berisi surat-surat korespondensi antara pemerintah Mesir dengan sejumlah pemimpin negara atau daerah di Timur Tengah, termasuk di Kanaan dalam periode Kerajaan Baru Mesir.
Papirus Ipuwer (sekitar abad ke-13 SM) – naskah papirus kuno yang menggambarkan Mesir sedang dilanda bencana alam dan dalam keadaan kacau. Mengandung pernyataan seperti "sungai menjadi darah" dan sejumlah keterangan yang dianggap sebagai catatan orang Mesir mengenai sepuluh tulah yang dicatat dalam Kitab Keluaran di Alkitab.[15][16]
Keramik Midian (Midianite pottery) – (Abad ke-13 sampai 12 SM) Alkitab mencatat bahwa Musa tinggal di daerah Midian selama 40 tahun di antara waktu ia melarikan diri dari Mesir setelah membunuh seorang Mesir,[17] sampai kembali untuk memimpin bangsa Israel ke luar dari Mesir.[18] Selama di Midian, ia menikahi Zipora, putri Yitro, imam di Midian. Pada masa-masa kemudian, orang Midian menjadi musuh dan penjajah orang Israel, paling sedikit sebagai hukuman Allah terhadap penyembahan berhala oleh orang Israel.[19]
Keramik Tell es-Safi (Tell es-Safi Potsherd) - (Abad ke-10 sampai pertengahan ke-9 SM) – Potsherd bertulisan dua nama "alwt" dan "wlt", secara etimologi berkaitan dengan nama Goliat dan menunjukkan bahwa nama itu cocok dengan konteks budaya Filistin di akhir abad ke-10 sampai awal abad ke-9 SM. Ditemukan di Tell es-Safi, yang merupakan identifikasi tradisional untuk kota kuno Gat.
Tempat pemujaan Khirbet Qeiyafa (Khirbet Qeiyafa shrines) - barang-barang pemujaan yang dilihat sebagai bukti "penyembahan berhala di Yehuda pada zaman raja Daud" dan dengan ciri-ciri (triglyph dan pintu yang tersembunyi) mirip dengan gambaran Bait Allah yang didirikan oleh Salomo.[23]
Ostrakon Isbeth Sartah - ostrakon bertulisan yang berasal dari abad ke-11 SM dan memuat bahasa Proto-Kanaan. Aaron Demsky menganggapnya "tulisan tertua yang muncul dari lingkungan budaya Ibrani." Juga dianggap sebagai contoh kemampuan baca tulis pada masa purba.[24]
Inskripsi Ofel (Ophel inscription) suatu tulisan pada pecahan guci keramik berusia 3000 tahun yang ditemukan dekat Al-Haram asy-SyarifYerusalem oleh arkeolog Eilat Mazar. Merupakan tulisan abjad tertua yang ditemukan di Yerusalem, ditulis dalam bahasa Ibrani atau Proto Kanaan.[25] Sejumlah sarjana percaya bahwa tulisan itu memuat jenis anggur yang disimpan dalam suatu guci.[26]
Prasasti Obelisk Hitam (Black Obelisk of Shalmaneser III) (~858–824 SM) - British Museum – Prasasti ini menggambarkan Yehu "putra" Omri (seorang raja Israel yang disebut dalam Kitab 2 Raja-raja), atau duta yang dikirim Yehu, membayar upeti dan bersujud di kaki raja Asyur, Salmaneser III (~825 SM); salah satu gambar tertua yang ditemukan dari seorang Israel. Tulisannya mencatat "upeti dari Yehu, putra Omri: aku menerima darinya perak, emas, mangkok emas, vas emas dengan dasar runcing, guci emas, timba emas, timah, tongkat raja [dan] tombak-tombak."
Prasasti Mesa (Mesha Stele; juga disebut Batu Moab; Moabite stone) (c. 850 SM) – sebuah prasasti dari daerah sebelah timur sungai Yordan yang menggambarkan kemenangan raja Moab, Mesa, terhadap Kerajaan Israel. Pakar Prancis André Lemaire menemukan bahwa baris ke-31 Prasasti ini mengandung frasa "Rumah Daud" (= keturunan Daud); juga menyebut Omri, Israel, Yahweh, Bezer dan lain-lain[27]
Prasasti Sefire (Sefire stele) – (Abad ke-8 SM) dikatakan sebagai "sumber terbaik di luar Alkitab untuk pengucapan berkat dan kutuk dalam upacara tradisi Semit Barat" ("the best extrabiblical source for West Semitic traditions of covenantal blessings and curses."[31]
Inskripsi Sebna (Shebna's lintel inscription) – (Abad ke-8 sampai ke-7 SM ?) Tulisan yang ditemukan di palang pintu masuk sebuah makam di Siloam, bertarikh abad ke-7 SM, yang ternyata adalah milik panitera (pengurus istana ) raja Hizkia, Sebna.
Meterai Raja Ahas (King Ahaz's Seal) (732-716 SM) – Ahas adalah raja Yehuda yang tidak melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan Allahnya seperti nenek moyangnya, Daud" (2 Raja–raja 16:2; 2 Tawarikh 28:1). Ia menyembah berhala dan mengikuti kelakukan orang-orang asing. "Ia bahkan melewatkan putranya di atas api, menurut praktik kekejian bangsa-bangsa lain" (2 Raja–raja 16:3). Ahas adalah putra dan penerus raja Yotam.
Berbagai bulla (~715–687 SM atau 716–687 SM)[33] yaitu suatu lempeng bulat dari tanah liat yang dicap dengan stempel pribadi menandai pemilik suatu barang, pengarang suatu dokumen dan sebagainya, termasuk Meterai Raja Hizkia. Seperti ostrakon, bulla ini sering ditemukan baik dalam penggalian maupun pasar barang antik. Identifikasi pemiliknya dengan nama-nama di Alkitab adalah cukup sulit, tetapi sudah menghasilkan sejumlah nama penting, antara lain raja Hizkia[34] dan abdi-abdinya (bentuk jamak ab'dim dalam bahasa Ibrani).
Terowongan Hizkia (Hezekiah's tunnel) (~ 701 SM) – terusan air yang dibangun oleh raja Hizkia dalam persiapan menghadapi serangan tentara Asyur. Dari National Geographic: "Terusan atau terowongan yang panjangnya sekitar 500 meter (550 yards), membawa air dari mata air Gihon, yang terletak sekitar 300 meter (330 yards) di luar tembok kota tua Yerusalem, ke Kolam Siloam di dalam kota kuno itu. Dibuat untuk melindungi suplai air kota selama pengepungan tentara Asyur".[35]
Prasasti atau Ukiran Lakhis (Lachish relief) – bagian dari pahatan yang dibuat oleh raja Sanherib, yang menggambarkan tawanan dari Yehuda dibawa ke pembuangan setelah direbutnya kota Lakhis pada tahun 701 SM[36]
Prisma Taylor (Taylor Prism) – prisma dari tanah liat yang bertulisan annal (catatan tahunan) raja Asyur, Sanherib, yang terkenal karena mencatat mengenai pengepungannya atas kota Yerusalem pada tahun ~701 SM dalam masa pemerintahan raja Hizkia. Peristiwa ini dicatat di beberapa kitab di Alkitab termasuk Kitab Yesayapasal 33dan 36; 2 Raja-raja 18:17; 2 Tawarikh 32:9. Peristiwa tersebut juga dicatat oleh sejarawan Yunani, Herodotus.
Annal Tiglat-Pileser III – 730 SM, mencatat pemberian upeti dari raja-raja Yehuda dan Israel; Ahas raja Yehuda, Menahem, Pekah dan Hosea raja-raja Israel. Annal ini juga menyebut Ahazia yang oleh para pakar diduga sama dengan Uzia, raja Yehuda.[37][38][39]
Abad ke-7 SM
Inskripsi Ekron (Ekron dedicatory inscription) (Abad ke-7 SM) – sebuah inskripsi peresmian yang dibuat pada abad ke-7 SM oleh raja Ekron, Akhis. "Akhis" adalah nama yang digunakan dalam Alkitab Ibrani bagi dua orang Filistin penguasa kota Gat. Inskripsi ini menyatakan "Kuil ini dibangun oleh 'Akhis, bin Padi, bin Yasid, bin Ma, bin Ya'ir, penguasa Ekron..." Inskripsi ini tidak hanya memastikan identitas tempat itu, tetapi juga memberikan daftar singkat nama penguasa Ekron, dari bapa kepada putranya: Ya'ir, Ma, Yasid, Padi, 'Akish.[40]
Meterai LMLK ("Meterai raja") dalam pegangan periuk penyimpanan, diekskavasi dari strata yang dihasilkan dari penyerbuan Sanherib dalam zaman pemerintahan Hizkia, raja Yehuda (sekitar 700 SM).[42][43]
Beit Lehi memuat tulisan Ibrani paling kuno untuk kata “Yerusalem” berasal dari abad ke-7 SM, dalam kalimat “Akulah YHWH (TUHAN) Allahmu. Aku akan menerima kota-kota Yehuda dan Aku akan menebus Yerusalem” “Bebaskanlah kami o Allah yang pemurah. Bebaskanlah kami o YHWH”[44]
Three shekel ostracon adalah sebuah pecahan keramik dengan inskripsi mengenai sumbangan untuk Rumah Yahweh[45]
Surat-surat Lakhis (Lachish letters) – surat-surat yang ditulis dengan tinta karbon oleh Hoshaiah, seorang pejabat militer yang bertugas di dekat Yerusalem, kepada Yoash seorang kepala pasukan di Lakhis pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Zedekia, raja Yehuda dan zaman nabi Yeremia (~588 SM) (lihat Nehemiah 12:32, Yeremia 42:1, 43:2). Lakhis jatuh tidak lama kemudian, dua tahun sebelum jatuhnya kota Yerusalem.[52]
Prasasti Tempat Sangkakala – (setelah 516 SM?) Sebuah batu (2.43x1 meter) dengan tulisan bahasa Ibrani "Ke tempat meniup sangkakala" (To the Trumpeting Place) diekskavasi oleh B. Mazar di sudut barat daya Bukit Bait Allah (Temple Mount) di Yerusalem. Diyakini sebagai petunjuk jalan bagi para imam yang bertugas meniup terompet untuk menandai permulaan dan akhir hari Sabat pada masa Bait Kedua.[53]
Tawarikh Nabonidus (Nabonidus Chronicle) – (Abad ke-5 SM) Amélie Kuhrt menyebutnya "kisah yang paling dapat dipercaya dan jujur mengenai kejatuhan Babilon."[54]
Tembok Ratapan – (~ 19 SM) adalah suatu situs keagamaan penting bagi orang Yahudi yang terletak di kota tua Yerusalem. Dibalik tembok tersebut, setengah dari tembok, termasuk 17 anak tangga yang berada di bawah permukaan jalan, berasal dari akhir zaman Bait Suci kedua, mulai dibangun pada tahun 19 SM oleh Herodes Agung. Lapisan sisanya ditambahkan sejak abad ke-7 M dan seterusnya.
Inskripsi dari Bait Suci Kedua – dari akhir abad ke-1 SM. Berisi peringatan bagi orang asing untuk tidak memasuki batas Bait Suci dengan ancaman hukuman siksaan sampai mati.
Paku Penyaliban Yehohanan (Jehohanan Crucifixion Nail – Peninggalan kerangka seseorang yang mati disalib, menunjukkan sebatang paku yang menembus tulang kaki calcaneus kanan. Memberikan gambaran metode penyaliban yang digunakan sekitar zaman YesusKristus.[55]
Inskripsi Nazaret (Nazareth Inscription) memuat surat perintah (edict; sekitar 41 M) Kaisar yang melarang perampokan makam; berkaitan dengan klaim kebangkitan orang mati. Oleh sejumlah ilmuwan dilihat sebagai bukti mengenai adanya kubur kosong Yesus.[56]
"Ostrakon" dari zaman alkitabiah (pecahan keramik yang dipakai untuk menulis catatan pendek pada zaman kuno) sering ditemukan dalam penggalian arkeologis. Sebuah ostracon yang ditemukan di lembah Elah memuat kemungkinan contoh tertua tulisan bahasa Ibrani.
Bulla milik Gedalyahu/Galihu Ben Immer – Sebuah bulla diekskavasi dan memuat bagi sebuah nama "Galihu putra Imer", saudara "Pashur bin Imer" yang disebutkan dalam Kitab Yeremia (Yeremia 20:1 sebagai imam dan pejabat Bait Suci.[57][58]
Gua Makhpela (Cave of the Patriarchs) – Bangunan yang terletak di kota kuno Hebron, merupakan tempat paling suci kedua bagi orang Yahudi (setelah bukit Bait Allah di Yerusalem) dan juga dikeramatkan oleh orang Kristen dan Islam yang semuanya meyakini tempat itu merupakan kuburan tiga pasang tokoh Alkitab terhormat: (1) Abraham dan Sara; (2) Ishak dan Ribka; (3) Yakub dan Lea.
Ash-Shakhrah (Foundation Stone) – batu yang juga disebut "Sumur Jiwa-jiwa" (Well of Souls), sekarang terletak di dalam Kubah Shakhrah. Menurut Alkitab, raja Daud membeli tempat pemerasan anggur milik Arauna orang Yebus,[59] dan orang percaya bahwa di atas batu inilah Daud mempersembahkan korban seperti dicatat dalam ayat Alkitab tersebut. Daud berniat untuk membangun Bait Allah di Yerusalem, tetapi karena tangannya banyak menumpahkan darah, ia dilarang melakukannya sendiri. Proyek itu dilaksanakan oleh putranya, raja Salomo, yang menyelesaikan Bait Suci Pertama pada sekitar tahun 950 SM.
Pim – bukti penggunaan sumber bahasa asing pada Kitab 1 Samuel karena adanya pemakaian istilah kuno Filistin.
"Daftar budak Sifrah" (Shiphrah slave list) – Sifrah adalah salah satu dari dua bidan yang membantu mencegah pembunuhan bayi-bayi laki-laki Israel atas perintah Firaun menurut Kitab Keluaran (Keluaran 1:15–21). Nama ini ditemukan dalam daftar budak-budak di Mesir pada masa pemerintahan Firaun Sobekhotep III. Daftar terdapat pada Brooklyn 35.1446, sebuah gulungan papirus yang disimpan di Museum Brooklyn.
Kota Susan – Susan disebut dalam bagian Ketuvim di Alkitab, terutama dalam Kitab Ester, tetapi juga masing-masing satu kali dalam Kitab Nehemia dan Kitab Daniel. Baik Daniel dan Nehemia tinggal di kota Susan selama Pembuangan ke Babel pada abad ke-6 SM. Alkitab mencatat bahwa Ester dinobatkan menjadi ratu di kota ini, dan menyelamatkan orang Yahudi dari pembantaian. Makam Daniel dikatakan ada di sana, dikenal sebagai Shush-Daniel. Makam itu ditandai dengan kerucut batu putih yang unik, tidak beraturan maupun simetri. Banyak pakar percaya bahwa itu asalnya adalah Bintang Daud.
Prasasti Uzia (Uzziah Tablet) – (Abad ke-8 SM atau 30-70 M?) prasasti kontroversial ditemukan pada tahun 1931 oleh Professor Eleazar L. Sukenik dari Hebrew University of Jerusalem dalam suatu biara Rusia.
Terowongan Warren (Warren's Shaft) – sebuah saluran yang kemungkinan sesuai dengan kisah Yoab, panglima raja Daud, merupakan jalur penyerangan mendadak terhadap orang-orang Yebus yang menguasai Yerusalem.
Kolam Betesda – Pada abad ke-19, arkeolog menemukan bekas kolam tepat seperti yang digambarkan dalam Injil Yohanes.
Sumur dari Bait Suci pertama (First Temple period water cistern) di Yerusalem, dekat Bukit Bait Suci (Al-Haram asy-Syarif), ditemukan tahun 2012. Tempat cadangan air yang besar ini dibangun antara tahun 1000-586 SM. Menurut Dr. Tvika Tsuk, kepala arkeolog "Israel Nature and Parks Authority", sumur ini digunakan oleh peziarah yang naik ke Bait Suci.[60][61]
Inskripsi Yoas – suatu prasasti batu hitam bertulisan abjad Ibrani Kuno/abjad Fenisia mengenai pekerjaan perbaikan yang dilakukan raja Yoas. Kontroversial karena dicurigai sebagai pemalsuan, tetapi tidak ada bukti yang kuat.
^ANET: Ancient Near Eastern Texts Relating to the Old Testament. Third Edition with Supplement. Ed. James B. Pritchard. Princeton: Princeton Univ. Press, 1969
^COS: The Context of Scripture. 3 volumes. Eds. William W. Hallo and K. Lawson Younger. Leiden: Brill, 1997-2002
^Lihat William F. Albright untuk yang pertama dan tahun-tahun kedua lihat Edwin R. Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings (3rd ed.; Grand Rapids, MI: Zondervan/Kregel, 1983) 217. Tetapi Gershon Galil berpendapat tarikh pemerintahannya adalah 697–642 SM.
^Thomas, D. Winton (1958) Documents from Old Testament Times; 1961 ed. Edinburgh and London: Thomas Nelson and Sons; p. 84.
^"Lachish letters". Formerthings.com. 10 January 1938. Diakses tanggal 29 December 2011.
^Jerusalem Milestones: A guide to the archaeological sites, Ronny Reich, Gideon Avni, Tamar Winter, p. 28
^Kuhrt, Amélie. "Babylonia from Cyrus to Xerxes", in The Cambridge Ancient History: Persia, Greece, and the Western Mediterranean, C. 525–479 SM, pp. 112–138. Cambridge University Press, 1988. ISBN 0-521-22804-2