Nama "Hebron" berasal dari nama bahasa Ibrani untuk kota ini, yang aslinya berasal dari kata חבר (habar 598), yang artinya "dipersatukan, digabungkan, dipertautkan." Nama "Hebron" dapat ditelusuri ke akarnya yang sama dengan "Heber."[3]
Dalam bahasa Arab, "إبراهيم الخليل" berarti "Ibrahim, sang sahabat," yang menunjukkan bahwa, menurut ajaran Islam yang asli, Allah memilih Nabi Ibrahim sebagai hamba-Nya yang terpilih.[4]
Situs bersejarah paling terkenal di Hebron terletak di Makam para Leluhur atau Gua Makhpela (bahasa Ibrani: מערת המכפלה, atau Me'arat ha-Machpelah; bahasa Arab: الحرم الإبراهيمي, atau al-Haram al-Ibrahimi, "tempat suci Abraham"). Situs ini suci bagi ketiga agama Abrahamik: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Menurut Kitab Kejadian, Abraham membeli gua itu dan tanah di sekelilingnya untuk menguburkan istrinya Sarah. Orang Yahudi percaya bahwa Abraham, Sarah, Ishak, Ribka, Yakub dan Lea dimakamkan di gua ini (leluhur yang lainnya, Rahel, dimakamkan di tempat lain, Betlehem). Karena alasan ini, orang Yahudi juga menyebut kota ini "Kota para Leluhur," dan merupakan salah satu dari empat kota paling suci dalam Yudaisme (bersama-sama dengan Yerusalem, Tiberias dan Tzfat). Gua itu sendiri adalah tempat tersuci kedua dalam Yudaisme. Sepanjang sejarah di sini telah dibangun gereja, sinagoge dan masjid (lihat "Sejarah," bawah). Aula Ishak kini menjadi Masjid Ibrahimi, sementara Aula Abraham dan Aula Yakub berfungsi sebagai sinagoge Yahudi.
Data setelah tahun 1967 tidak memasukkan komunitas Yahudi di Kiryat Arba, yang bertetangga dengan Hebron tetapi tidak termasuk menjadi bagiannya, dan yang dihuni oleh 6500 penduduk Yahudi.
Tokoh terkemuka yang berhubungan dengan Hebron
Abraham atau Ibrahim, leluhur bangsa Arab dan Israel yang pernah berdiam di sini
Kaleb bin Yefune, pengintai negeri ini bersama Yosua (Hosea) bin Nun yang dijanjikan Tuhan untuk mendudukinya. Pada usia 85 tahun Yosua memberikan Hebron kepada Kaleb menjadi milik pusakanya. (Alkitab Yosua 14 : 6-15)
Daud, pernah menjadikan kota ini sebagai ibu kota kerajaannya sebelum pindah ke Yerusalem
Abner bin Ner, kepala tentara raja Saul. Setelah Saul mati berpihak kepada raja Daud. Ia dibunuh oleh Yoab, panglima Daud, dan makamnya ada di kota Hebron.
Abraham Azulai (c.1570-1643) rabbi, pengarang dan komentator "Kabbalistic", dikuburkan di pemakaman kuno Yahudi di Hebron.
Malkiel Ashkenazi, pemimpin "Sephardic Jewish Community of Hebron" pada abad ke-16