British Museum
British Museum di London adalah salah satu museum terbesar dan terpenting dalam sejarah dan budaya manusia di dunia. Koleksi permanennya berjumlah lebih dari 8 juta benda,[4] yang merupakan salah satu koleksi dengan jumlah terbesar dan terlengkap di dunia[4] dan berasal dari seluruh benua, yang memberikan gambaran dan dokumentasi sejarah kebuayaan manusia dari awal tercipta hingga masa kini. British Museum didirikan pada tahun 1753, yang bermula dari koleksi milik seorang dokter dan ilmuwan bernama Sir Hans Sloane. Museum ini pertama kali dibuka kepada publik pada 15 Januari 1759 di Montagu House di Bloomsbury, yang menjadi lokasi museum ini sekarang. Pengembangan museum tersebut selama dua setengah abad merupakan hasil dari rekaman berkembangnya kolonial Inggris dan mengakibatkan terciptanya beberapa institusi, yang pertama adalah British Museum (Natural History) di South Kensington pada tahun 1887. Beberapa koleksi yang terkenal di antaranya Elgin Marbles dari Parthenon, yang menjadi kontroversi mengenai kepulangan benda tersebut ke negara asalnya. Hingga 1997, ketika British Library (sebelumnya merupakan ruang baca British Museum) pindah ke lokasi yang baru, British Museum merupakan suatu institusi yang unik karena memiliki museum purbakala nasional dan perpustakaan nasional pada bangunan yang sama. Museum ini merupakan badan publik nondepartemen yang disponsori oleh Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga, dan seperti museum lainnya di seluruh Britania raya, museum ini tidak menarik biaya masuk, kecuali untuk peminjaman benda koleksi.[5] Sejak 2002 direktur British Museum adalah Neil MacGregor.[6] SejarahSir Hans Sloane, pendiri British MuseumWalaupun pada saat ini British Museum merupakan museum yang mengkhususkan diri terhadap benda seni dan benda purbakala, museum ini didirikan sebagai "museum universal". Pendiriannya dimulai dari wasiat seorang dokter dan naturalis Sir Hans Sloane (1660-1753). Semasa hidupnya, Sloane mengumpulkan benda-benda yang membangkitkan rasa keingintahuannya. Kumpulan koleksinya tersebut dinamakan cabinet of curiosities. Sloane tidak ingin koleksinya tersebut rusak setelah dia meninggal, dia lalu mewariskannya kepada Raja George II, agar dapat dimanfaatkan oleh negaranya. Koleksinya tersebut bernilai sekitar £20,000.[7] Pada saat itu, koleksi Sloane berjumlah 71.000 benda,[8] termasuk di antaranya 40.000 buku, 7.000 manuskrip, spesimen sejarah alam yang sangat lengkap (termasuk di antaranya 337 buah tanaman yang dikeringkan), Cetakan dan gambar termasuk karya Albrecht Dürer dan benda purbakala dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, Romawi kuno, Timur Dekat dan Timur Jauh dan sejarah Amerika.[9] Pendirian (1753)Pada 7 Juni 1753, Raja George II memberikan persetujuan kepada Parlemen untuk membuat sebuah keputusan untuk mendirikan British Museum. Sebuah peraturan (Foundation Act) bahkan menambahkan dua perpustakaan kedalam koleksi Sloane. Perpustakaan Cotton, yang didirikan oleh Sir Robert Bruce Cotton sejak masa Elizabethan dan perpustakaan Harleian yang dibangun oleh Robert Harley,Earl Oxford Pertama. Semuanya digabung menjadi satu pada tahun 1757 oleh Perpustakaan Kerajaan. Koleksi-koleksi ini pada sekarang banyak yang merupakan koleksi buku yang berharga di British Library,[10] termasuk di antaranya Lindisfarne Gospels atau yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan Ajaran Lindisfarne dan satu-satunya cetakan yang tersisa dari Beowulf. British Museum merupakan museum jenis baru yang pertama, yaitu museum nasional, yang tidak dimiliki oleh gereja maupun raja, terbuka untuk umum dan memiliki tujuan untuk mengkoleksi semua benda.[11] Dengan penambahan dua perpustakaan terhadap British Museum, maka British Museum menjadi Museum Nasional sekaligus Perpustakaan Nasional.[12] DepartemenDepartemen Mesir Kuno dan SudanBritish Museum merupakan lokasi kedua terbesar dan terlengkap dari koleksi seni Mesir Kuno, dengan jumlah lebih dari 100.000 buah,[13] setelah Museum Mesir di Kairo. Koleksi yang dimiliki museum ini merupakan objek dari semua periode dan lokasi-lokasi yang penting di Mesir Kuno dan Sudan. Seluruh koleksi ini menceritakan kebudayaan Lembah Sungai Nil (termasuk Nubia) dengan rentang waktu lebih dari 11.000 tahun, dari masa Prasejarah Neolitik (sekitar 10.000 SM), hingga masa Kristen Koptik (12 M). Seni mesir kuno telah membentuk koleksi British Museum sejak pertama kali museum tersebut dibangun pada tahun 1753 setelah mendapatkan 160 benda purbakala dari Mesir[14] yang diberikan oleh Sir Hans Sloane. Setelah kekalahan Prancis dibawah Napoleon I pada Pertempuran Sungai Nil pada tahun 1801, koleksi benda Mesir Kuno dirampas oleh tentara Inggris dan diberikan kepada British Museum pada tahun 1803. Beberapa benda termasuk di antaranya Batu Rosetta yang terkenal, merupakan koleksi penting pertama yang dimiliki oleh British Museum. Setelah itu, United Kingdom menunjuk ahli Mesir Kuno bernama Henry Salt sebagai Konsul di Mesir yang mengumpulkan koleksi benda kuno yang berjumlah banyak. Kebanyakan dari benda kuno yang diperoleh oleh Salt, dibeli oleh British Museum dan Museum Louvre. Pada tahun 1866 koleksi departemen ini telah berjumlah 10.000 benda. Benda kuno yang didapat dari penggalian arkeologis mulai didatangan ke museum pada akhir abad ke-19 sebagai hasil kerja Kelompok Penjelajah Mesir dibawah pimpinan E.A. Wallis Budge. Pada tahun 1924, koleksi museum ini telah berjumlah 57.000 buah. Karena adanya dukungan penuh dari British Museum terhadapa penggalian arkeologis di Mesir, hal tersebut membuat benda arkeologis dari Mesir terus berdatangan hingga abad ke-20 M, dan mulai berkurang ketika hukum purbakala di Mesir diterapkan. Koleksi departemen ini pada saat ini berjumlah lebih dari 110.000 benda.[15] Pada musim gugur 2001, 8 juta benda yang menjadi kolekis permanen British Museum ditambahkan dengan koleksi dari Wendorf yang berjumlah 6 juta benda dari masa Prasejarah Mesir dan Prasejarah Sudan.[16] Koleksi ini didonasikan oleh Professor Fred Wendorf dari Southern Methodist University di Texas, dan meliputi seluruh koleksi artefak dan ekofak dari seluruh penggaliannya yang dilakukan antara tahun 1963 hingga tahun 1997. Seluruh koleksi ini berada dalam perawatan Departemen Mesir Kuno dan Sudan. Tujuh galeri permanen bertema Mesir pada British Museum, termasuk di antaranya ruangan pameran terbesarnya (Ruangan 4, untuk patung dan pahatan yang besar), dapat menampung hanya 4% dari koleksi Mesir milik mereka. Galeri lantai dua memiliki koleksi pilihan 140 Mumi dan peti mati, dan ini merupakan yang terbesar di luar Museum Mesir Kairo. Koleksi luar biasa yang berkaitan dengan ritual kematian, terutama mumi, merupakan koleksi yang sangat banyak dikunjungi oleh pengunjung. Benda-benda koleksi utama departemen ini di antaranya:
Departemen Yunani dan RomawiBritish Museum merupakan salah satu pemilik koleksi purbakala yang terbesar dan terlengkap untuk Era Klasik, dengan lebih dari 100.000 benda. koleksinya mencakup awal Zaman Perunggu Yunani (sekitar 3.200 SM) hingga pemerintahan Kaisar Romawi Konstantinus I pada abad ke-4 Masehi. Pada departemen ini dipamerkan mengenai peradaban Kyklades, Peradaban Minoa dan Peradaban Mykenai, dan koleksi Yunani Kuno termasuk di antaranya pahatan penting dari Parthenon di Athena, dan dua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, yaitu Mausoleum Mausolus dari Halicarnassus dan Kuil Artemis di Ephesos. Departemen ini juga menyimpan koleksi dari masyarakat Italia Kuno dan peradaban Etruskan dan kelompok material dari Siprus. Koleksi perhiasan dan benda perunggu kuno, vas Yunani dan gelas dan peralatan perak Romawi yang sangat penting. Koleksi utama dari departemen ini adalah:
Departemen Timur TengahDepartemen ini sebelumnya disebut sebagai Departemen Timur Dekat Kuno, dengan koleksi mendekati jumlah 330.000 benda,[19] British Museum memiliki koleksi terbanyak dan terpenting dari benda kuno Mesopotamia yang terletak di luar Irak. Koleksi yang dimiliki oleh British Museum merupakan koleksi yang sangat penting, karena menyimpan koleksi Asiria, Babilonia, dan Sumeria yang merupakan koleksi terbaik di dunia dengan seluruh ruangan berpanel ukiran timbul dari pualam. Koleksiny a didatangkan dari situs-situs penting di antara sungai Efrat dan Sungai Tigris dan termasuk di antaranya kota Nimrud, Niniwe dan Khorsabad. Koleksi yang dimiliki museum ini merepresentasikan peradaban kuno Timur Dekat dan daerah disekitarnya. Daerah ini termasuk Mesopotamia, Persia, Jazirah Arab, Anatolia, Kaukasus, beberapa bagian Asia Tengah, Suriah, Palestina, dan Bangsa Fenisia di bagian barat Laut Tengah dari masa Prasejarah hingga awal kebangkitan Islam pada abad ke-7 Masehi. Departemen Seni Cetak dan GambarDepartemen Seni Cetak dan Gambar menyimpan koleksi nasional semua hal yang berhubungan dengan seni cetak dan gambar dari barat. Departemen ini merupakanlokasi penyimpanan terbesar dan terbaik di dunia, bersama dengan Albertina di Wina, koleksi Paris dan Hermitage Museum. Tempat penyimpanan ini dapat diakses oleh masyarakat pada Ruang Belajar, tidak seperti koleksi lainnya.[20] Departemen ini juga memiliki galeri pamerannya sendiri pada Ruang 90, di mana display pameran diubah beberapa kali dalam satu tahun.[21] Sejak pendiriannya pada tahun 1808, koleksi departemen ini telah berkembang menjadi koleksi dengan level internasional dan merupakan salah satu yang terkaya dan yang paling lengkap di dunia. Terdapat hampir 50.000 gambar dan 2 juta cetakan.[21] Terdapat beberapa koleksi karya seniman terkenal seperti Leonardo da Vinci, Raphael, Michelangelo, Dürer (koleksi Departemen ini berjumlah 138 buah dan merupakan koleksi yang terbaik), Peter Paul Rubens, Rembrandt, dan Claude dan Watteau. Departemen Prasejarah dan EropaDepartemen Prasejarah dan Eropa bertanggung-jawab terhadap koleksi yang mencakup waktu dan geografis yang sangat panjang. Hal ini mencakup benda pertama yang dibuat oleh manusia 2 juta tahun yang lalu; seni dan arkeologi di Eropa dari awal hingga saat ini, termasuk di antaranya sejarah Britania ketika masa pendudukan Romawi. Koleksi dalam departemen ini juga termasuk di antaranya koleksi horologi, yaitu ilmu yang mempelajari dan mengukur waktu. Secara khusus, British Museum memiliki koleksi yang terbesar dan terlengkap mengenai periode 300 M hingga 1100 M, dari Spanyol ke Laut Hitam dan Afrika Utara hingga Skandinavia. Koleksi yang terkenal dari departemen ini adalah:
Beberapa koleksi lainnya di antaranya harta Mildenhall, harta Water Newton, Hoxne Hoard, dan Vale of York Hoard.
Departemen AsiaKajian yang dimiliki Departemen Asia sangat luas, dengan koleksi lebih dari 75.000 benda yang meliputi kebudayaan seluruh Asia (dari Timur, Selatan, Tengah dan Asia Tenggara) dan koleksi tersebut dari masa Neolitik hingga masa kini.[24][25][26] Koleksi utama dari Departemen Asia adalah:[27]
Departemen Afrika, Oseania dan AmerikaBritish Museum menyimpan koleksi terlengkap mengenai benda-benda Etnografi dari Afrika, Oseania, dan Amerika, yang merepresentasikan masyarakat pribumi di seluruh dunia. Lebih dari 350.000 benda koleksi[29] yang mencakup sejarah kebudayaan manusia selama 2 juta tahun dan kebudayaan yang beragam dari ketiga benua tersebut. Galeri Afrika Sainsbury memamerkan 600 benda yang terbaik dari koleksi mereka tentang seni dan budaya Afrika. Tiga galeri permanen menyediakan ruangn pameran untuk lebih dari 200.000 koleksi museum. Benda yang dipamerkan mulai dari benda arkeologis dan kontemporer, termasuk di antaranya karya seni yang langka dan benda sehari-hari. Koleksi milik British Museum yang utama adalah ribuan koleksi benda perunggu dari Kerajaan Benin; Kepala kuningan pemimpin Yoruba dari Ife, Nigeria; karya emas Asante dari Ghana; dan koleksi Torday mengenai pahatan, tekstil dan senjata Afrika. Koleksi Amerika kebanyakan merupakan benda-benda abad ke-19 dan ke-20 Masehi. Walaupun demikian, benda-benda Kerajaan Inka, Aztek, Maya dan beberapa kebudayaan lainnya terepresentasi dengan baik. Pada saat ini, British museum masih menambah koleksi mengenai artefak modern.
Departemen Koin dan MedaliBritish Museum merupakan tempat koleksi Numismatik terbaik di dunia berada, dengan jumlah lebih dari satu juta objek. Koleksi koin dan medali mencakup seluruh sejarah mata uang dari awal pada abad ke-7 SM hingga sekarang. Terdapat sekitar 9.000 koin, medali dan uang kertas yang dipamerkan di British Museum. Lebih dari setengahnya dapat ditemukan dalam galeri uang HSBC (Galeri 68), sedangkan sisanya dapat ditemukan dalam pameran permanen di seluruh bagian museum. Benda koleksi secara keseluruhan dapat dilihat oleh masyarakat umum pada Ruang Belajar dengan perjanjian.[30] Departemen Konservasi dan Penelitian IlmiahDepartemen ini didirikan pada tahun 1920. Konservasi memiliki enam area spesialis: keramik dan kaca; logam; materi organik (termasuk tekstil); batu, lukisan dinding dan mosaik; Seni gambar Timur dan Barat. Departemen Ilmiah[31] memiliki dan terus mengembangkan teknik untuk mengetahui penanggalan artefak, analisis dan identifikasi material yang dipergunakan dalam pembuatan artefak tersebut, untuk mengidentifikasi lokasi artefak tersebut berasal dan teknik yang digunakan dalam pembuatannya. Departemen ini juga mempublikasi penemuan yang mereka dapatkan. Perpustakaan dan ArsipDepartemen ini mencakup seluruh tingkatan pendidikan, dari pengunjung biasa, sekolah, pendidikan universitas dan tingkat yang lebih lanjut. Berbagai perpustakaan museum menyimpan lebih dari 350.000 buku, jurnal dan pamflet yang mencakup seluruh area koleksi museum. Arsip umum museum yang didirikan pada tahun 1753 dikelola oleh departemen ini; setiap departemen memiliki perpustakaan dan arsip yang terpisah yang melingkupi area yang menjadi tanggung-jawab mereka, yang dapat diakses oleh umum dengan mengajukan permohonan. Perpustakaan Antropoligi termasuk salah satu yang terbesar, denga 120.000 volume buku.[32] Untuk perpustakaan Paul Hamlyn, yang sekarang menjadi perpustakaan referensi pusat dari British Museum dan satu-satunya perpustakaan ang terbuka untuk umum, perpustakaan ini tertutup selamanya sejak bulan Agustus 2011.[33] British Museum PressBritish Museum Press (BMP) merupakan perusahaan percetakan milik Perusahaaan British Museum atau British Museum Company (BMCo), sebuah badan teregistrasi yang dibangun pada tahun 1973 untuk mencakup seluruh aktivitas komersial yang dilakukan oleh British Museum.[34] KontroversiTerdapat beberapa perdebatan mengenai apakah museum dapat memiliki artefak-artefak yang diambil dari negara lain, dan British Museum merupakan target yang mudah untuk menuai kecaman. Marmer Elgin, Benda Perunggu dari Benin, dan Batu Rosetta merupakan salah satu dari beberapa benda koleksi yang menjadi perdebatan, dan banyak organisasi telah meminta untuk pengembalian artefak-artefak ini kepada negara asal mereka seperti Yunani, Nigeria, dan Mesir. British Museum menolak untuk mengembalikan artefak-artefak ini, dan menyatakan bahwa jika British Museum mengizinkan benda-benda tersebut untuk dikembalikan ke negara asal pembuat benda tersebut, hal tersebut akan membuat British Museum dan museum besar lainnya di seluruh dunia menjadi kosong.[35] British Museum juga berargumen bahwa dengan Surat Keputusan British Museum tahun 1963 secara sah melarang semua benda untuk meninggalkan koleksi British Museum setelah mereka memasukinya. Walaupun demikian, museum ini telah mengembalikan beberapa benda seperti Abu Tasmania setelah perdebatan sengit dengan Australia selama 20 tahun.[36] British Museum terus-menerus menegaskan bahwa pihak mereka adalah penjaga dan perawat benda yang baik dan memiliki hak yang mutlak untuk artefak yang disengketakan dalam Hukum Inggris Koleksi yang disengketakan
Galleri
Departemen Mesir Kuno dan Sudan
Departemen Timur Tengah
Departemen Yunani dan Romawi
Departemen Cetakan dan Gambar
Departemen Prasejarah dan Eropa
Pameran Kerajaan yang Terlupakan (Oktober 2005 – Januari 2006)
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai British Museum. |