Laut Hitam meliputi area sekitar 436.000 km² dengan kedalaman maksimum mencapai sekitar 2.212 meter. Laut ini menerima aliran dari beberapa sungai besar, termasuk Sungai Don, Dniester, dan Dnieper, yang berkontribusi pada karakteristik hidrografisnya. Salinitas di permukaan Laut Hitam relatif rendah dibandingkan laut lainnya, sekitar 17-18‰, akibat pasokan air tawar yang besar dari sungai-sungai tersebut.
Laut Hitam telah menjadi pusat penting dalam sejarah peradaban kuno, dengan berbagai peradaban yang mengelilinginya, termasuk bangsa Yunani, Romawi, Bizantium, dan Kekaisaran Ottoman. Pada zaman Yunani Kuno, laut ini dikenal dengan nama "Pontus Euxinus", yang berarti "Laut yang Ramah".
Peradaban Kuno
Koloni-koloni Yunani tersebar di sepanjang pantai Laut Hitam, termasuk di daerah yang sekarang menjadi bagian dari Turki dan Ukraina. Koloni penting seperti Sinop dan Chersonesos berperan dalam perdagangan maritim, pertanian, dan perikanan. Selain itu, Laut Hitam menjadi rute perdagangan penting yang menghubungkan Yunani dan Romawi dengan wilayah di utara, termasuk Kekaisaran Skithia.
Peran dalam Kekaisaran Bizantium dan Ottoman
Selama Kekaisaran Bizantium, Laut Hitam berfungsi sebagai salah satu jalur transportasi utama antara Eropa dan Asia. Dengan jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453, Kekaisaran Ottoman mengambil alih kontrol atas Laut Hitam dan menjadikannya danau internal yang tertutup bagi kekuatan-kekuatan lain hingga abad ke-18.
Pada abad ke-18, Laut Hitam menjadi medan konflik besar antara Kekaisaran Rusia dan Ottoman. Dengan perjanjian-perjanjian seperti Perjanjian Küçük Kaynarca (1774), Rusia mendapatkan hak navigasi di Laut Hitam dan semakin mendominasi kawasan tersebut.
Ekonomi dan Transportasi
Laut Hitam berperan penting dalam ekonomi dan perdagangan negara-negara di sekitarnya. Pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam adalah pusat pengiriman utama untuk produk pertanian, energi, dan barang manufaktur. Produk-produk seperti gandum, minyak, gas, dan batu bara sering kali dikirim melalui Laut Hitam ke pasar global.
Perikanan
Perikanan di Laut Hitam, terutama penangkapan ikan seperti teri, mackerel, dan sturgeon, merupakan industri utama bagi negara-negara di kawasan ini. Namun, polusi dan overfishing telah menyebabkan penurunan jumlah ikan, yang memicu tindakan konservasi dan upaya pengelolaan berkelanjutan.
Industri Energi
Laut Hitam juga merupakan jalur penting untuk pipa gas dan minyak yang menghubungkan Rusia, Asia Tengah, dan Eropa. Proyek-proyek seperti pipa gas TurkStream yang menghubungkan Rusia dan Turki melalui dasar Laut Hitam menunjukkan pentingnya kawasan ini dalam geopolitik energi.
Ekologi
Laut Hitam memiliki ekosistem yang unik dengan zona anoksik (kekurangan oksigen) di kedalaman lebih dari 200 meter, yang membuat kehidupan laut terbatas pada lapisan permukaan. Lapisan bawah laut didominasi oleh hidrogen sulfida, yang membuatnya tidak layak bagi sebagian besar organisme laut.
Masalah Lingkungan
Dalam beberapa dekade terakhir, Laut Hitam telah mengalami berbagai masalah lingkungan, termasuk polusi industri, urbanisasi yang tidak terkendali, serta masuknya spesies invasif. Salah satu ancaman terbesar terhadap ekologi Laut Hitam adalah eutrofikasi, yaitu proses kelebihan nutrisi yang menyebabkan pertumbuhan alga berlebihan dan mengurangi kadar oksigen di air. Hal ini mempengaruhi populasi ikan dan menyebabkan kerusakan ekosistem laut.
Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang di sepanjang pesisir Laut Hitam. Negara-negara seperti Bulgaria, Rumania, Turki, dan Georgia memiliki resor pantai yang terkenal di sepanjang Laut Hitam, yang menarik wisatawan dari seluruh dunia, terutama Eropa Timur dan Tengah. Pantai-pantai seperti Sunny Beach (Bulgaria) dan Batumi (Georgia) adalah tujuan wisata populer.
Keamanan dan Geopolitik
Laut Hitam merupakan wilayah strategis yang sering kali menjadi titik konflik geopolitik, terutama antara Rusia, Turki, dan negara-negara NATO. Krisis Krimea pada tahun 2014, di mana Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina, telah memperburuk ketegangan di wilayah ini dan memperlihatkan pentingnya Laut Hitam dalam dinamika politik internasional.
NATO dan Rusia
Laut Hitam adalah salah satu zona interaksi antara NATO dan Rusia. NATO meningkatkan kehadiran militernya di kawasan ini sebagai respon terhadap aksi-aksi Rusia, sementara Rusia memandang Laut Hitam sebagai jalur vital untuk proyeksi kekuatan militernya, terutama melalui pangkalan angkatan laut di Sevastopol, Krimea.