Bulgaria
Bulgaria (bahasa Bulgaria: България, Bǎlgarija, resminya Republik Bulgaria (Република България), diromawikan menjadi Republika Bǎlgarija,[5]), adalah sebuah negara di Eropa Tenggara. Bulgaria berbatasan dengan lima negara: Rumania di utara (sebagian besarnya di sepanjang Sungai Donau), Serbia, dan Makedonia Utara di barat, dan Yunani dan Turkiye di selatan. Laut Hitam membatasi negara ini di sebelah timur. Dengan luas wilayah 110.994 km², Bulgaria menjadi negara terluas ke-16 di Eropa. Beberapa kawasan pegunungan membatasi bentang alamnya, yang paling terkenal adalah Pegunungan Balkan dan Pegunungan Rodopi, juga Pegunungan Rila, padanya terdapat puncak tertinggi di kawasan Balkan, yaitu Puncak Musala. Sebaliknya, Dataran Donau di utara dan Dataran Trakia Atas di selatan menjadi titik terendah sekaligus sebagai kawasan tersubur di Bulgaria. Pesisir Laut Hitam sepanjang 378 km meliputi seluruh batas timur negara ini. Pusat pemerintahan sekaligus kota terbesar Bulgaria adalah Sofia.[6] Cikal bakal negara dan bangsa Bulgaria yang bersatu bermula pada abad ke-7 Masehi. Semua entitas politik Bulgaria yang silih berganti memelihara tradisi (dalam nama etnisitas, bahasa, dan huruf) dari Kekaisaran Bulgaria Pertama (681–1018), yang pada masa itu meliputi sebagian besar Balkan dan sejatinya menjadi pusat kebudayaan bangsa Slavia pada Abad Pertengahan.[7] Seiring dengan kemunduran Kekaisaran Bulgaria Kedua (1185–1396/1422), wilayah Bulgaria menjadi di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah selama lima abad. Perang Rusia-Turki pada 1877–1878 mengarah pada pembangunan "negara Bulgaria ketiga" sebagai monarki konstitusional pada 1878, yang memperoleh kedaulatan penuh pada 1908.[8] Pada 1945, setelah Perang Dunia II, negara ini menjadi negara komunis[9] dan merupakan bagian dari Blok Timur sampai terjadinya perubahan-perubahan politik di Eropa Timur pada 1989/1990, ketika Partai Komunis Bulgaria mengizinkan pemilihan umum multipartai dan Bulgaria menjalani masa peralihan ke arah demokrasi dan kapitalisme pasar bebas dengan hasil campuran. Bulgaria berfungsi sebagai demokrasi parlementer di dalam republik kesatuan konstitusional. Sebagai anggota Uni Eropa, NATO, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majelis Eropa, WTO, dan negara pendiri OSCE dan Organisasi untuk Kerjasama Laut Hitam, Bulgaria memiliki Indeks Pembangunan Manusia 0,743, peringkat ke-58 di dunia pada 2010.[10] SejarahPrasejarah dan zaman kunoKebudayaan-kebudayaan prasejarah di daratan Bulgaria meliputi budaya Hamangia and budaya Vinča neolitik (abad ke-6 sampai abad ke-3 SM), budaya Varna kalkolitik (abad ke-5 SM; lihat pula Nekropolis Varna), dan budaya Ezero Zaman Perunggu. Budaya Karanovo berperan sebagai alat ukur bagi prasejarah Balkan yang lebih luas. Bangsa Trakia, salah satu dari tiga kelompok moyang utama Bulgaria modern, tinggal terpisah di beberapa suku sampai Raja Teres menyatukan sebagian besar dari mereka kira-kira pada tahun 500 SM di dalam Kerajaan Odris. Mereka sebenarnya ditaklukkan oleh Iskandar Agung dan kemudian oleh Kekaisaran Romawi. Setelah hijrah dari tanah mereka sendiri, bangsa Slavia Selatan paling timur menempati wilayah Bulgaria modern pada abad ke-6 dan berasimilasi atau diyunanikan sebagai Trako-Romawi. Sejatinya kaum elite Bulgar menyatukan mereka-mereka itu ke dalam Kekaisaran Bulgaria Pertama.[11] Pada abad ke-9, bangsa Bulgar dan Slavia saling berasimilasi.[12] Kekaisaran Bulgaria PertamaAsparukh, pewaris Kubrat khan Bulgaria Raya Kuno, hijrah bersama beberapa suku bangsa Bulgar ke daerah-daerah aliran sungai yang lebih rendah Donau, Dniester, dan Dnieper (yang juga dikenal sebagai Ongal) setelah negara bapaknya ditaklukkan oleh bangsa Khazar. Dia menaklukkan Moesia dan Sitia Kecil (Dobrogea) dari Kekaisaran Bizantium, memperluas kerajaan barunya ke arah Semenanjung Balkan.[13] Sebuah traktat perdamaian dengan Bizantium pada 681 dan pembangunan ibu kota Bulgaria, Pliska, di selatan Sungai Donau menandai dimulainya Kekaisaran Bulgaria Pertama, sebuah negara yang didirikan oleh Bulgar, menyatukan tujuh suku bangsa Slavia Selatan. Penguasa-penguasa berikutnya memperkuat negara Bulgaria—Tervel (700/701-718/721), memantapkan perbatasan dan mendirikan Bulgaria sebagai kekuatan militer utama dengan mengalahkan 26.000 tentara Arab yang kuat pada Pengepungan Arab Kedua terhadap Konstantinopel, yang dengan kemenangan itu berarti juga menghilangkan percobaan serangan Arab berskala penuh dari Eropa Tengah dan Timur.[14] Krum (802–814),[15] memperluas wilayah negaranya menjadi dua kali lipat, membunuh kaisar Nikeforus I di dalam Perang Pliska,[16] dan memperkenalkan hukum perdata tertulis pertama, yang berlaku bagi orang Slavia dan Bulgar. Boris I dari Bulgaria (852–889) menghapus Tengriisme, menggantinya dengan Kristen Ortodoks pada 864,[17] dan memperkenalkan Alfabet Kiril, dikembangkan di sekolah kesusasteraan di Preslav dan Ohrid.[18] Alfabet Kiril, beserta Bahasa Bulgaria Kuno, memupuk bahasa tulisan cendekiawan (lingua franca) bagi Eropa Timur, dikenal sebagai bahasa Slavonik Gereja. Kekuasaan Kaisar Simeon I dari Bulgaria (893–927) menyaksikan perluasan wilayah terbesar Bulgaria di dalam sejarahnya.[19] Simeon berupaya agar mendapatkan supremasi militer di atas Kekaisaran Bizantium, diperagakan oleh Perang Akelus (917), salah satu perang yang paling berdarah pada Abad Pertengahan[20] juga sebagai salah satu kejayaannya yang paling menentukan. Takhtanya juga menyaksikan Bulgaria membangun kekayaan, kebudayaan Slavonik Kristen yang unik, yang menjadi teladan bagi masyarakat Slavonik lainnya di Eropa Timur dan juga menyuburkan kelestarian bangsa Bulgaria kendati ada banyak kekuatan yang berupaya mengancamnya menuju perpecahan. Setelah meninggalnya Simeon, Bulgaria mengalami kemunduran pada pertengahan abad ke-10, diperlemah oleh peperangan dengan bangsa Kroasia, Magyar, Pecheneg, dan Serbia, dan meluasnya bidah Bogomil.[21][22] Hasilnya adalah penyerangan oleh Rus Kiev dan Bizantium secara berturut-turut, yang berujung pada perebutan ibu kota Preslav oleh serdadu Bizantium.[23] Di bawah Samuil, Bulgaria dipulihkan dari serangan-serangan itu dan bahkan mengatur siasat untuk menaklukkan Serbia, Bosnia[24] dan Duklja,[25] tetapi ini berakhir pada 1014, ketika Kaisar Bizantium Basil II ("Sang Pembantai Bulgar") mengalahkan serdadunya di perang Klidium.[26] Setelah mengganyang bangsa Bulgaria, Basil II membutakan mata 15.000 tawanan perang, sebelum membebaskannya.[12] Samuil meninggal segera setelah perang usai, pada 15 Oktober 1014,[26] dan pada 1018 Kekaisaran Bizantium menaklukan Kekaisaran Bulgaria Pertama. Kekuasaan Bizantium dan Kekaisaran Bulgaria KeduaBasil II berupaya mencegah pemberontakan dengan cara menahan penguasa lokal dari kalangan bangsawan Bulgaria, yang dikelompokkan ke dalam aristokrasi Bizantium sebagai archon atau strategos,[27] menjamin ketakterbagian Bulgaria di dalam bekas batas-batas geografisnya dan mengakui autosefalus dari Keuskupan Agung Ohrid.[28] Setelah kematiannya, kebijakan domestik Bizantium berubah, yang memicu serentetan pemberontakan yang gagal, yang terbesar dipimpin oleh Peter Delyan. Bagaimanapun, tidak pernah berhasil sampai tahun 1185 ketika bangsawan dinasti Asen, yakni Ivan Asen I dan Peter IV menyusun pemberontakan berjaya dalam menegakkan kembali negara Bulgaria, menandai awal mulanya Kekaisaran Bulgaria Kedua. Dinasti Asen menetapkan ibu kotanya di Veliko Tarnovo. Kaloyan, raja ketiga dari dinasti Asen, memperluas wilayahnya hingga ke Belgrade, Niš, dan Skopje; dia mengakui keagungan spiritual Paus, dan menerima mahkota kerajaan dari seorang duta paus.[11] Pertumbuhan ekonomi dan budaya begitu kukuh di bawah kekuasaan Ivan Asen II (1218–1241), yang memperluas kendali Bulgaria ke atas Albania, Despotat Epirus, Makedonia, dan Trakia.[29] Pencapaian Arsitektur Sekolah Artistik Tarnovo juga koin-koin pertama yang dicetak oleh penguasa Bulgaria hanyalah sedikit tanda kemakmuran kekaisaran tersebut pada masa itu.[11] Dinasti Asen berakhir pada 1257, dan karena penyerbuan bangsa Tatar (bermula pada akhir abad ke-13), konflik internal, dan serangan yang selalu saja ada dari Byzantium dan Hungaria, militer dan ekonomi negara ini semakin mengalami kemunduran. Di ujung abad ke-14, pembagian faksional di antara para tuan tanah Bulgaria (boyar) dan meluasnya Bogomilisme telah menyebabkan Kekaisaran Bulgaria Kedua terpecah menjadi tiga kekaisaran kecil (di Vidin, Tarnovo, dan Karvuna) dan beberapa kepangeranan setengah-merdeka yang saling berperang, dan juga dengan Bizantium, Hungaria, Serbia, Republik Venesia, dan Republik Genoa. Pada periode 1365–1370, Kesultanan Utsmaniyah, yang telah siap menyerang Balkan, menaklukkan sebagian besar kota-kota di Bulgaria dan benteng-benteng di selatan Pegunungan Balkan dan memulakan upaya penaklukan ke arah utara.[30] Runtuhnya Kekaisaran Kedua dan kekuasaan UtsmaniyahPada 1393, Kesultanan Utsmaniyah merebut Tarnovo, ibu kota Kekaisaran Bulgaria Kedua, setelah tiga bulan penyerbuan. Pada 1396, Kekaisaran Vidin jatuh setelah kalahnya pihak Kristen pada Perang Salib dalam Pertempuran Nikopolis. Dengan hal ini, Kesultanan Utsmaniyah akhirnya menundukkan dan menduduki Bulgaria.[31][32][33] Pada masa kekuasaan mereka, populasi Bulgaria menderita akibat penindasan, ketaktoleransian, dan kesalah-urusan pemerintahan.[34] Kebangsawanan dihapuskan dan kaum tani menjadi budak bagi tuan-tuan Utsmaniyah[35] sementara orang Bulgaria diperlakukan kurang adil dibandingkan Muslim Utsmaniyah dan harus membayar pajak yang lebih besar dari mereka.[36] Budaya Bulgaria menjadi terpencil dari Eropa, pencapaiannya dihancurkan, dan cendekiawan atau rohaniwannya diusir ke negara lain.[37] Sepanjang hampir lima abad di bawah kekuasaan Utsmaniyah, bangsa Bulgaria merespons penindasan dengan memperkuat tradisi hajduk ("perampokan", "penolakan hukum", "tindakan liar"),[12] dan berupaya mendirikan kembali negara mereka dengan mengatur beberapa pemberontakan, yang paling terkenal adalah Pemberontakan Tarnovo Pertama dan Kedua (1598/1686) dan Pemberontakan Karposh (1689). Kebangkitan Nasional Bulgaria menjadi salah satu faktor penentu dalam perjuangan demi Pembebasan Bulgaria, hasilnya pada pemberontakan April —pemberontakan Bulgaria terbesar dan terbaik. Meskipun berhasil diganyang oleh penguasa Utsmaniyah—sebagai pembalasannya, bangsa Turki membantai kira-kira 15.000 orang Bulgaria[12]—pemberontakan itu memicu Kuasa Besar mengambil tindakan. Mereka menyelenggarakan Konferensi Konstantinopel pada 1876, tetapi putusan-putusan mereka ditolak oleh penguasa Utsmaniyah, yang mengizinkan Kekaisaran Rusia mencari penyelesaian dengan kekuatan tanpa memunculkan risiko konfrontasi militer dengan Kuasa Besar lainnya (seperti yang terjadi dalam Perang Krimea pada 1854 sampai 1856). Negara Bulgaria KetigaDua hasil penting dari Perang Rusia-Turki (1877–1878) adalah kalahnya serdadu Utsmaniyah oleh Tentara Rusia (didukung oleh relawan Bulgaria dan Angkatan Darat Rumania) dan Traktat San Stefano (3 Maret 1878) sebagai landasan hukum bagi terbentuknya Kepangeranan Bulgaria yang otonom. Kuasa Besar segera saja menolak traktat itu, mereka khawatir bahwa sebuah negara besar di Balkan mungkin mengancam keinginan-keinginan mereka. Perjanjian berikutnya, yaitu Traktat Berlin (1878) menjadikan terbentuknya negara otonom yang lebih kecil yang terdiri dari Moesia dan wilayah Sofia.[38] Kepangeranan Bulgaria secara sepihak mengumumkan negara merdeka sepenuhnya pada tahun 1908, tepatnya 5 Oktober (22 September--tarikh sebelum koreksi 1582), setelah memenangi perang melawan Serbia dan menyatukan wilayah Utsmaniyah setengah-otonom, Rumelia Timur. Pada tahun-tahun setelah memperoleh kemerdekaan penuh, Bulgaria menjadi lebih militeristik, dan dijuluki sebagai "Prusia-nya Balkan".[39][40] Pada 1912 dan 1913, Bulgaria terlibat dalam Perang Balkan, pihak pertama yang terlibat konflik selain Yunani, Serbia, dan Montenegro melawan Kesultanan Utsmaniyah. Perang Balkan I (1912–1913) terbukti sukses bagi tentara Bulgaria, tetapi konflik pemisahan Makedonia muncul di antara sekutu-sekutu yang memenangi perang. Perang Balkan Kedua (1913) menjadi kekalahan yang meluluhlantakkan Bulgaria, yang bahkan diserang secara hampir serempak oleh tetangga-tetangganya. Pada Perang Dunia I, Bulgaria lagi-lagi menjadi pecundang sebagai dampak dari kesekutuannya dengan Blok Sentral. Kendati meraih beberapa kejayaan yang menentukan (pada Doiran, Monastir, dan juga Doiran pada tahun 1918), Bulgaria kalah perang dan menderita kehilangan wilayah yang cukup banyak.[12] Keseluruhan korban dari tiga perang itu adalah kira-kira sebanyak 412.000–152.000 militer gugur dan 260.000 terluka. Gelombang sebanyak 253.000[41] pengungsi resmi, yang mewakili 6% populasi pra-perang negara ini, dan sebagian lagi pengungsi tak-terdaftar yang tak-jelas jumlahnya menambah kemuraman bagi ekonomi nasional yang baru saja ambruk. Setelah serangkaian kekalahan ini, pada dasawarsa 1920-an dan 1930-an negara ini menderita kekacauan politik, yang memicu didirikannya kediktatoran otoriter oleh Tsar Boris III (bertakhta pada 1918–1943). Setelah merebut lagi kendali atas Dobrudzha Selatan pada 1940, Bulgaria terlibat Perang Dunia II pada 1941 sebagai anggota Blok Poros. Tetapi, Bulgaria menolak turut serta dalam Operasi Barbarossa dan tidak pernah menyatakan perang terhadap Uni Soviet, dan melindungi populasi Yahudi dari pengusiran ke kamp konsentrasi dengan berulang kali menangguhkan pemenuhan permintaan Jerman, dengan menyampaikan berbagai macam alasan yang masuk akal.[42] Pada Maret 1943, hampir 12.000 orang Yahudi di Trakia dan Makedonia, kedua-duanya diurus oleh pemerintah Bulgaria atas nama Nazi, diusir ke Auschwitz dan Treblinka[43] Pada musim panas 1943, Boris III tiba-tiba mangkat, sebuah peristiwa yang menggiring negara ini ke dalam pergolakan politik sejak perang beralih melawan Nazi Jerman dan pergerakan gerilya Komunis mendapatkan kekuatan yang lebih besar.[44] Pada September 1944, Barisan Pembela Tanah Air yang didominasi oleh Komunis mengambil alih kekuasaan, setelah banyaknya penyerangan dan kekacauan, mengakhiri kesekutuan dengan Nazi Jerman dan menggabungi pihak Sekutu hingga akhir perang pada 1945. Pemberontakan komunis pada 9 September 1944 menghasilkan penghapusan kekuasaan monarkis, tetapi sampai tahun 1946 sebuah republik rakyat belum juga terbentuk. Hal ini terjadi di bawah pengaruh Soviet, dengan Georgi Dimitrov (1946-1949) sebagai pemimpin politik Bulgaria terdepan. Bulgaria menerapkan perekonomian terencana bergaya Soviet dengan beberapa kebijakan yang berorientasi pasar yang mengemuka pada tataran percobaan[46] di bawah panduan Todor Zhivkov (1954-1989). Pada pertengahan dasawarsa 1950-an standar-standar kehidupan membaik secara signifikan.[47] Lyudmila Zhivkova, puteri Zhivkov, mempromosikan budaya, seni, dan warisan nasional Bulgaria ke seluruh dunia.[48] Di pihak lain, sebuah kampanye pembauran di penghujung dasawarsa 1980-an diarahkan untuk melawan etnik Turki, hasilnya adalah kira-kira 300.000 etnik Turki di Bulgaria beremigrasi ke Turki,[49][50] yang berdampak pada anjloknya produksi pertanian karena kehilangan tenaga buruh.[51] Pada 10 November 1989, Partai Komunis Bulgaria melepaskan monopoli politiknya, Zhivkov mundur, dan Bulgaria mulai memasuki masa peralihan dari negara satu partai ke sistem parlementer. Pada Juni 1990 pemilihan umum bebas pertama diselenggarakan, dimenangi oleh sayap moderat Partai Komunis (Partai Sosialis Bulgaria—BSP). Pada Juli 1991, diterapkanlah konstitusi baru, yaitu konstitusi yang disediakan untuk Presiden terpilih yang relatif lemah dan untuk Perdana Menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Perencanaan ekonomi dibatalkan dan inisiatif pribadi dilegalkan. Sistem baru sebenarnya gagal memperbaiki standar-standar kehidupan atau menciptakan pertumbuhan ekonomi, bahkan rerata mutu kehidupan dan kinerja ekonomi sebenarnya lebih rendah daripada periode Komunis di awal dasawarsa 2000-an.[52] Sebuah paket reformasi diperkenalkan pada 1997 untuk memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi yang positif, tetapi memicu tumbuhnya kesenjangan sosial. Bulgaria menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada 2004 dan Uni Eropa pada 2007. Divisi Penelitian Federal Perpustakaan Kongres Amerika Serikat melaporkan Bulgaria pada 2006 sebagai negara yang memiliki catatan kebebasan bersuara dan hak asasi manusia yang secara umum bagus,[53] sedangkan Freedom House menyatakan Bulgaria sebagai "bebas" pada 2010, memberinya skor 2 untuk hak-hak politik dan 2 untuk kebebasan sipil.[54] Kendati adanya perbaikan-perbaikan ini, laporan sebenarnya menunjukkan bahwa beberapa isu masih bertahan, yakni yang berkaitan dengan pergerakan nasionalis seperti VMRO, yang berupaya memaksakan sudut pandang mereka dalam hal pelarangan keagamaan, pengakuan yang terkait kekerasan. GeografiBulgaria terletak di antara 41° dan 45° LU, dan 22° dan 29° BT. Secara geografis dan dalam hal iklim, Bulgaria memiliki keberagaman yang terkenal, dengan bentang darat mulai dari puncak topi salju Alpen di Rila, Pirin dan Pegunungan Balkan hingga ke pesisir Laut Hitam yang beriklim sedang dan bermatahari; dari the typically iklim kontinental Dataran Danubia (Moesia kuno) di utara hingga ke pengaruh iklim Mediterania di lembah Makedonia dan di dataran rendah di bagian selatan Trakia. Relief dan sumber daya alamBulgaria terdiri dari bagian-bagian wilayah yang terpisah-pisah, yang pada zaman kuno dikenal sebagai Moesia, Trakia, dan Makedonia. Kira-kira 30% tanahnya berupa dataran sedang, sementara dataran tinggi dan perbukitan terhitung sebanyak 41%.[55] Bagian barat daya yang bergunung-gunung di negara ini memiliki dua rangkaian alpen—yakni Rila dan Pirin—dan di timur jauhnya berdiri gunung-gunung yang lebih rendah tetapi jumlahnya lebih banyak, yakni Pegunungan Rodopi. Barisan Rila terdiri dari puncak tertinggi Semenanjung Balkan, Musala, setinggi 2.925 meter;[56] barisan Pegunungan Balkan dari barat-ke-timur melalui bagian tengah negara ini, di utara Lembah Mawar. Perkampungan yang berbukit-bukit atau berupa dataran terletak di bagian tenggara, di sepanjang Pantai Laut Hitam Bulgaria, dan di sepanjang sungai utama Bulgaria, Donau, di utara. Strandzha membentuk gunung tertinggi di bagian tenggara. Sebagian kecil pegunungan dan perbukitan berada di wilayah timur laut Dobrogea. Bulgaria memiliki cadangan bauksit, tembaga, timbal, seng, bismut, dan mangan. Cadangan yang lebih kecil adalah besi, emas, perak, uranium, kromium oksida, nikel, dan yang lainnya. Bulgaria juga berkelimpahan mineral yang tidak mengandung logam, semisal garam batu, gipsum, kaolin, dan marmer. Hidrografi dan iklimNegara ini memiliki jejaring sungai yang cukup banyak, yakni 540 sungai, sebagian besar nya—kecuali Sungai Donau—pendek dan dengan permukaan air yang dangkal.[57] Sebagian sungai mengalir melalui daerah pegunungan. Sungai terpanjang di Bulgaria (tanpa berbagi dengan negara lain), yakni Sungai Iskar, memiliki panjang 368 km. Sungai besar lainnya adalah Sungai Struma dan Sungai Maritsa di selatan. Bulgaria secara keseluruhan beriklim sedang, disertai musim dingin dan musim panas. Pegunungan Balkan sebagai penghalang berpengaruh pada iklim di bagian utara negara ini, akibatnya adalah suhu udara yang lebih rendah dan hujan yang lebih sering daripada dataran rendah di selatan. Rerata curah hujan di Bulgaria adalah 60 mm per tahun.[59] Di dataran rendah, curah hujan bervariasi antara 500 sampai 800 mm, dan di daerah pegunungan antara 1.000 sampai 2.500 mm per tahun. Daerah yang lebih kering di antaranya Dobregea dan jalur pantai utara, sedangkan bagian yang lebih tinggi Rila, Pirin, Pegunungan Rodopi, Pegunungan Balkan, Gunung Osogovska, dan Vitosha menerima kadar tertinggi curah hujan. Lingkungan dan kehidupan liarBulgaria telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto[61] dan telah mencapai pengurangan 30% emisi karbon dioksida sejak 1990 sampai 2009, memenuhi persyaratan protokol itu.[62] Namun, pencemaran dari pabrik-pabrik tua dan peleburan logam, juga beberapa penggundulan hutan (sebagian besarnya disebabkan oleh pembalakan liar), yang berlanjut pada masalah-masalah besar.[63] Kawasan perkotaan secara khusus terpengaruh, sebagian besarnya karena produksi energi dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan lalu lintas kendaraan bermotor,[64][65] sedangkan penggunaan pestisida dalam pertanian dan sistem pembuangan limbah yang ketinggalan zaman menghasilkan pencemaran air dan tanah secara besar-besaran oleh zat-zat kimia sintetik dan detergen.[66] Dan lagi, Bulgaria adalah satu-satunya anggota Uni Eropa yang tidak mendaur ulang sampah/limbah perkotaan,[67] kendati lahan pendaurulangan komputer mulai beroperasi pada Juni 2010.[68] Situasi ini kian membaik pada tahun-tahun belakangan, dan beberapa program yang didanai pemerintah telah dirintis untuk mengurangi kadar pencemaran.[66] Tiga taman nasional, 11 taman alami[69] dan 17 cadangan biosfer[70] terletak di wilayah Bulgaria. Hampir 35% daratannya berupa hutan.[71] Beruang cokelat dan jackal (sejenis serigala)[72] merupakan mamalia yang kontras, sedangkan lynx Eurasia, elang imperial timur, dan cerpelai Eropa sedikit, tetapi terus membanyak. PolitikLembaga legislatif di Bulgaria adalah Majelis Nasional Bulgaria (Народно събрание). Anggotanya terdiri dari 240 orang yang masing-masing dipilih untuk masa tugas empat tahun melalui pemilihan umum.[73] Majelis Nasional memiliki kekuasaan untuk mengesahkan dan memberlakukan undang-undang, menyetujui anggaran, menjadwalkan pemilihan presiden, memilih dan memberhentikan Perdana Menteri dan para menterinya, menyatakan perang, mengirimkan tentara, dan menyetujui piagam dan perjanjian internasional. Presiden berperan sebagai kepala negara dan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Presiden tidak dapat mengajukan usulan legislasi selain daripada perubahan undang-undang dasar, tetapi Presiden dapat mengembalikan rancangan undang-undang untuk dibahas lebih lanjut, meskipun parlemen dapat menolak veto Presiden melalui pemungutan suara terbanyak dari semua anggota parlemen. Boyko Borisov, pemimpin partai sayap tengah Citizens for European Development of Bulgaria, menjadi perdana menteri pada 27 Juli 2009,[74] dan Georgi Parvanov terpilih kembali sebagai presiden pada 2005. HukumSistem hukum Bulgaria mengakui Undang-Undang produk Parlemen sebagai Referensi utama hukum, dan merupakan wujud lazim dari keluarga hukum sipil.[75] Peradilan diawasi oleh Kementerian Keadilan, sementara Pengadilan Administratif Tertinggi dan Pengadilan Kasasi Tertinggi, pengadilan banding tertinggi, berperan pada penerapan undang-undang di pengadilan-pengadilan yang lebih rendah. Dewan Peradilan Tertinggi mengatur sistem dan menunjuk para hakim. Peradilan Bulgaria menjadi satu-satunya yang paling korup dan paling tidak efisien di Eropa.[76][77] Organisasi-organisasi pemberdayaan hukum pada umumnya berkedudukan di bawah Kementerian Dalam Negeri.[78] Kepolisian Nasional Bulgaria bertanggung jawab memerangi kejahatan umum dan menyokong beroperasinya lembaga-lembaga pemberdayaan hukum lainnya, Lembaga Investigasi Nasional dan Kantor Pusat Perang Melawan Kejahatan Terorganisasi. Kepolisian memiliki divisi kriminal dan keuangan dan kantor-kantor nasional dan lokal. Kementerian Dalam Negeri juga mengepalai Kepolisian Perbatasan dan Gendarmerie Nasional, cabang khusus untuk kegiatan anti-terorisme, pengelolaan krisis dan pengendalian kekacauan. Pada 2008, Lembaga Negara untuk Keamanan Nasional, badan khusus untuk kontraintelijen, didirikan bertujuan untuk menghilangkan ancaman keamanan nasional.[79] Kepolisian Bulgaria berkekuatan 27.000 personel.[80] Hubungan luar negeriBulgaria menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1955, dan anggota pendiri OSCE pada 1975. Sebagai Pihak Konsultatif bagi Sistem Traktat Antarktika, negara ini mengambil bagian dalam pengurusan wilayah yang terletak di selatan 60° LS.[81][82] Bulgaria menggabungi NATO pada 29 Maret 2004, menandatangani Traktat Penyertaan 2005 Uni Eropa pada 25 April 2005,[83][84] dan menjadi anggota penuh Uni Eropa pada 1 Januari 2007.[85] Pada April 2006 Bulgaria dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan yang memungkinkan penggunaan Pangkalan Udara Bezmer dan Graf Ignatievo, Tempat Latihan Militer Novo Selo, dan pusat logistik di Pusat Logistik Aytos sebagai Fasilitas Militer Bersama Bulgaria-Amerika. Majalah Foreign Policy menyebutkan bahwa Pangkalan Udara Bezmer sebagai salah satu dari enam fasilitas seberang lautan terpenting yang digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.[86] MiliterMiliter Bulgaria, semuanya berupa badan militer sukarela, terdiri dari tiga cabang—angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Sebagai anggota NATO, negara ini memelihara 776 serdadu yang ditugaskan di seluruh wilayah NATO.[87] Menurut sejarahnya, Bulgaria menugaskan sejumlah personel militer dan penasihat sipil yang signifikan di negara-negara yang berorientasi sosialisme, seperti Nikaragua[88] dan Libya (lebih dari 9.000 personel).[89] Setelah serangkaian perampingan yang dimulakan pada 1990, tentara yang aktif kini kira-kira sejumlah 32.000,[90] berkurang dari 152.000 personel pada 1988,[91] dan didukung oleh tentara cadangan sebanyak 303.000 serdadu dan petugas dan serdadu paramiliter, sebanyak 34.000.[92] Sistem persenjataan yang dimiliki terdiri dari peralatan impor dari Soviet yang berkemampuan tinggi, seperti pesawat tempur MiG-29, SA-10 Grumble SAM dan SS-21 Scarab, yakni peluru kendali balistik berjangkauan-pendek. Belanja militer pada 2009 sebesar $1,19 miliar.[93] Pembagian administratifDi antara tahun 1987 dan 1999 Bulgaria terdiri dari 9 provinsi (oblast); sejak tahun 1999, menjadi 28. Semuanya mengambil nama dari masing-masing ibu kotanya:
Kesemua provinsi itu dibagi ke dalam 264 munisipalitas. EkonomiBulgaria memiliki ekonomi pasar yang terbuka, dengan sektor swasta yang maju dan besar, dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara yang strategis. Bank Dunia mengelompokkannya sebagai "ekonomi berpendapatan menengah-atas".[95] Bulgaria telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, kendati peringkat pendapatannya merupakan yang terkecil di Uni Eropa. Menurut data Eurostat, PDB per kapita Bulgaria (atas dasar keseimbangan daya beli) sebesar 43 persen rata-rata Uni Eropa pada 2008.[96] Lev Bulgaria adalah satuan mata uang nasional Bulgaria pada saat ini. Lev dipatok terhadap euro pada kisaran 1,95583 lev untuk 1 euro.[97] Pada 2010, PDB (keseimbangan daya beli) diduga sebesar $ 96,778 miliar, dengan nilai per kapita sebesar $ 12.851.[98] Besaran sektor jasa kira-kira 64% dari PDB, diikuti oleh industri kira-kira 30% dan pertanian 6%. Bulgaria menghasilkan jumlah manufaktur dan bahan mentah yang signifikan seperti besi, tembaga, emas, bismut, batu bara, elektronika, kilang minyak, komponen kendaraan, senjata api, dan bahan bangunan. Keseluruhan tenaga kerja kira-kira 3,2 juta orang.[99] Sejak krisis hiperinflasi pada 1996/1997, laju inflasi dan pengangguran masing-masing jatuh pada 7,2% dan 6,3%, pada 2008. Korupsi di bidang pelayanan umum dan peradilan yang lemah juga menghambat perkembangan ekonomi Bulgaria.[100] Di tengah-tengah Krisis finansial 2007–2010, laju pengangguran meningkat hingga 9,1% pada 2009, sedangkan PDB menurun dari 6,3% (2008) menjadi −4,9% (2009). Krisis tersebut berdampak buruk terutama pada industri, dengan penurunan 10% pada indeks produksi industri nasional, 31% penurunan dalam hal pertambangan, dan 60% penurunan dalam hal "produksi logam dan senyawa mengandung besi".[102] Dana Moneter Internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Bulgaria sebesar 0,2% pada 2010, dan 2% pada 2011.[103] Meskipun hanya punya sedikit cadangan bahan bakar fosil, sektor energi yang telah dikembangkan dengan baik dan lokasi geografis Bulgaria yang strategis membuatnya menjadi kunci energi bagi Eropa.[104] Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kozloduy dengan dua reaktor aktif (masing-masing 1.000 megawatt) mampu memenuhi 34% kebutuhan energi negara ini,[105] dan pembangkit listrik tenaga nuklir lainnya dengan projeksi kapasitas produksi sebesar 2.000 megawatt sedang dibangun. Pembangkit listrik tenaga uap, seperti yang berada di Kompleks Maritsa Iztok, juga memiliki produksi listrik berskala besar. Pada 2009 terjadi percepatan penaikan produksi listrik dari sumber-sumber terbarukan seperti angin dan matahari.[106] Prospek berskala besar untuk pengembangan energi angin[107] telah memacu pembangunan beberapa ladang angin, menjadikan Bulgaria sebagai negara yang mengalami pertumbuhan tercepat di dunia dalam hal produksi energi angin.[108] Industri pertambangan Bulgaria adalah penyumbang penting bagi pertumbuhan ekonomi negara ini dan mencapai $ 760 juta.[109] Di Eropa, peringkat negara sebagai penghasil tembaga terbesar ke-3,[110] penghasil seng terbesar ke-6,[111] penghasil batu bara terbesar ke-9,[112] dan penghasil bismut terbesar ke-10 di dunia.[113] Pengolahan logam yang mengandung besi, di antaranya produksi baja dan besi gubal, terutama berada di Kremikovtsi, Pernik, dan Debelt. Kira-kira 14% dari keseluruhan produksi perindustrian yang berkaitan dengan mesin bangunan, dan 20% buruh dipekerjakan di bidang ini.[114] Kebalikan dari sektor industri, pertanian di Bulgaria mengalami kemunduran sejak awal dasawarsa 2000-an, dengan produksi pertanian pada 2008 hanya sebanyak 66% dari yang dihasilkan pada 1999 dan 2001.[115] Secara keseluruhan, sektor pertanian Bulgaria menyusut sejak 1990, dengan sereal dan sayuran menurun hampir 40% pada 1999.[116] Program pembangunan dan modernisasi lima tahunan diluncurkan pada 2007, bertujuan untuk menguatkan sektor ini dengan menanamkam modal sebesar 3,2 miliar euro.[117] Banyaknya peralatan khusus mencapai 25.000 traktor dan 5.500 alat panen kombinasi, dengan beberapa pesawat terbang ringan.[118] Bulgaria masih menjadi penghasil komoditas pertanian Eropa seperti tembakau (ke-3)[119] dan raspberi (ke-12).[120] PariwisataPada 2008 Bulgaria dikunjungi oleh 8.900.000 wisatawan, dengan Yunani, Rumania, dan Jerman mencapai 40% dari keseluruhan wisatawan.[121] Sejumlah signifikan wisatawan Inggris, Rusia, Belanda, Serbia, Polandia, dan Denmark juga mengunjungi Bulgaria. Pada 2010, Lonely Planet menempatkannya di bawah posisi ke-5 pada daftar 10 teratas tujuan wisata pada 2011.[122] Tujuan utama di antaranya ibu kota Sofia, resor pantai Albena, Sozopol, Nesebar, Golden Sands, dan Sunny Beach; dan resor musim dingin seperti Pamporovo, Chepelare, Borovetz, dan Bansko. Tujuan wisata perdesaan misalnya Arbanasi dan Bozhentsi memberikan tradisi etnografik yang lestari. Daya tarik terkenal lainnya adalah Biara Rila dari abad ke-10 dan château Euxinograd dari abad ke-19. InfrastrukturBulgaria berdaulat di atas lokasi geografi yang unik dan strategis. Sejak zaman kuno, negara ini berperan sebagai persimpangan jalur utama antara Eropa, Asia, dan Afrika. Lima dari sepuluh Koridor Eropa Raya melalui wilayah ini. Jejaring jalan nasional Bulgaria seluruhnya sepanjang 102.016 km, 93.855 km di antaranya dilapisi bahan pengeras. Jalur cepat, seperti Trakiya, Hemus, dan Struma, seluruhnya berpanjang 441 km. Bulgaria juga punya jalur rel sepanjang 6.500 km, lebih dari 60%-nya berlistrik, dan berencana membangun rel kereta kecepatan tinggi pada 2017, seharga € 3 miliar.[125][126] Sofia dan Plovdiv adalah pusat perjalanan udara, sedangkan Varna dan Burgas adalah pelabuhan perdagangan laut utama. Ilmu pengetahuan dan teknologiPada 2008 Bulgaria menghabiskan 0,4% PDB-nya untuk penelitian ilmiah,[127] yang mewakili salah satu anggaran keilmuan terendah di Eropa.[128] Minimnya anggaran yang begitu kronis dalam bidang keilmuan sejak 1990 memaksa profesional keilmuan meninggalkan negara ini.[129] Bulgaria punya tradisi dalam hal astronomi, fisika, teknologi nuklir, medis, dan penelitian farmasi, dan memelihara program penjelajahan Antarktika, berupa sebuah satelit buatan dan sebuah basis penelitian permanen. Akademi Ilmu Pengetahuan Bulgaria (BAS) adalah lembaga keilmuan tertinggi di negara ini dan membekerjakan sebagian besar peneliti Bulgaria di berbagai macam cabangnya. Para ilmuwan Bulgaria telah membuat beberapa temuan yang berharga, seperti purwarupa jam digital (Peter Petroff); galantamina (Dimitar Paskov);[130][131] teori molekular-kinetik pembentukan dan pertumbuhan kristal (dirumuskan oleh Ivan Stranski) dan ruangan rumah kaca (Badan Antariksa Bulgaria).[132][133] Dengan mayor jenderal Georgi Ivanov yang terbang bersama Soyuz 33 pada 1979, Bulgaria menjadi negara ke-6 di dunia yang memiliki astronaut di antariksa.[134] Karena besarnya volume ekspor teknologi komputasi ke negara-negara Comecon, pada dasawarsa 1980-an Bulgaria menjadi terkenal sebagai Silicon Valley-nya Blok Timur.[135] Negara ini menduduki peringkat ke-8 di dunia pada 2002 menurut banyaknya pakar teknologi informasi dan komunikasi, mengungguli negara-negara yang berpenduduk jauh lebih besar,[136] dan Bulgaria adalah satu-satunya operator adikomputer di kawasan Balkan,[137] sebuah IBM Blue Gene/P, mulai beroperasi pada September 2008.[138] DemografiLembaga Statistik Nasional Bulgaria memperkirakan populasi negara ini pada Februari 2011 sebanyak 7.551.234 jiwa (Sensus 2011). Menurut sensus 2001,[139] Bulgaria terdiri dari etnis Bulgaria (85,9%), dengan dua minoritas penting, Turki (9,1%), dan Rom (4%).[140] Sisanya 1%, 0,9% terdiri dari 40 minoritas yang lebih kecil, sedangkan 0,1% populasi tidak menyebutkan etnisitas mereka dengan pasti. Bulgaria merupakan salah satu negara yang memiliki laju pertumbuhan penduduk terendah di dunia.[141] Laju pertumbuhan penduduk yang negatif terjadi sejak awal dasawarsa 1990-an,[142] karena keruntuhan ekonomi, angka kelahiran yang rendah, dan emigrasi yang tinggi. Pada 1989 populasi terhitung sebanyak 9.009.018 jiwa, secara bertahap berkurang menjadi 7.950.000 jiwa pada 2001 dan menjadi 7.528.000 jiwa pada 2010.[143] Sekira 6.850.000 jiwa (~87%) dapat berbicara Bahasa Bulgaria sebagai bahasa ibu mereka,[144] yang merupakan bagian dari Bahasa Slavia Selatan dan merupakan satu-satunya bahasa resmi negara ini. Sebagian besar orang Bulgaria (83,6%), sekurang-kurangnya secara nominal, merupakan umat Gereja Ortodoks Bulgaria, yang memperoleh status autosefalus pada 927 M[145][146] dan merupakan Gereja Ortodoks Slavia tertua.[147][148] Denominasi keagamaan lainnya adalah Islam (12,2%), bermacam-macam denominasi Protestan (0,8%); dan Katolik Roma (0,5%); dengan denominasi Kristen lainnya (0,2%), dan "lain-lain" semuanya hampir 4%, menurut sensus 2001.[149] Bulgaria memandang negaranya sebagai negara sekuler. Konstitusi menjamin kebebasan menjalankan agama, tetapi menunjuk Kristen Ortodoks sebagai agama "tradisional".[150] PendidikanKementerian Pendidikan, Pemuda, dan Ilmu Pengetahuan mengawasi pendidikan di Bulgaria. Semua anak berumur antara 7 sampai 16 tahun harus mengikuti pendidikan penuh-waktu. Anak-anak berumur 6 tahun dapat didaftarkan ke sekolah atas dasar kebijakan orang tua masing-masing. Negara memberikan pendidikan di sekolah-sekolah, tanpa memungut biaya, kecuali untuk lembaga pendidikan tinggi, setara universitas. Kurikulum berfokus pada delapan bidang:[151] Bahasa Bulgaria dan kesusasteraan, bahasa asing, matematika, teknologi informasi, ilmu sosial dan kemanusiaan, ilmu alam dan ekologi, musik dan seni, pendidikan jasmani dan olahraga. Pemerintah memperkirakan angka melek aksara sebesar 98,6% pada 2003, hampir seimbang dari tiap-tiap jenis kelamin. Bulgaria secara turun-temurun memiliki standar pendidikan yang tinggi,[151] dan para siswanya menduduki peringkat tertinggi kedua di dunia dalam hal skor rerata Uji Nalar SAT dan skor uji I.Q. menurut MENSA International.[152] KesehatanBulgaria memiliki sistem perawatan kesehatan yang universal, sebagian besarnya didanai oleh negara. Dana Jaminan Kesehatan Nasional (NHIF) membayar porsi biaya perawatan kesehatan primer yang senantiasa menaik. Perusahaan dan karyawan membayar persentase gaji wajib yang senantiasa bertambah, dengan tujuan mengurangi dukungan negara terhadap perawatan kesehatan secara bertahap. Antara tahun 2002 dan 2004, pengeluaran untuk perawatan kesehatan dalam anggaran nasional bertambah dari 3,8% menjadi 4,3%, dengan akuntansi NHIF yang melebihi 60% pengeluaran tahunan.[153] Pada 2010, jumlah anggaran untuk perawatan kesehatan adalah 4,2% dari PDB, atau sekira 1,3 miliar euro.[154] Bulgaria punya 181 dokter per 100.000 penduduk, yakni di atas rerata Uni Eropa.[155] Beberapa dari fasilitas medis terbesar Bulgaria adalah Rumah Sakit Pirogov dan Akademi Medis Militer di Sofia. Angka harapan hidup adalah 73,4 tahun, yakni di bawah rerata Uni Eropa.[156] UrbanisasiSebagian besar populasi (72,9%) menetap di kawasan perkotaan.[157] Berikut ini adalah 12 kota berpenduduk terbanyak di Bulgaria:[158]
AgamaSebagian besar populasi Bulgaria merupakan umat Gereja Ortodoks Bulgaria yang menganut agama Gereja Ortodoks Timur dengan 59.4% dari total populasi Bulgaria yang menganut agama tersebut pada sensus tahun 2011. Islam merupakan agama kedua terbesar dengan 7.8% dari populasinya menganut agama tersebut. Sisanya (1.7%) menganut agama lain (termasuk Kristen Katolik, Kristen Protestan, Gereja Apostolik Armenia, dan Yudaisme), dan 31.1% dari populasi Bulgaria tidak beragama atau tidak ditentukan.[159] Gereja Ortodoks Bulgaria merupakan Gereja Ortodoks Slavia tertua. BudayaKebudayaan Bulgaria tradisional terutama warisan Trakia, Slavia, dan Bulgar, bersama-sama dengan Yunani Kuno, Romawi Kuno, Kekaisaran Utsmaniyah, dan pengaruh Keltik.[160] Artefak-artefak Trakia di antaranya beberapa situs kuburan dan harta karun emas. Wilayah negara ini meliputi bagian-bagian provinsi Romawi, yakni Moesia, Trakia, dan Makedonia, dan banyak temuan arkeologis yang berasal dari zaman Romawi, sementara Bulgar kuno juga meninggalkan jejak bagi warisan mereka dalam hal musik dan arsitektur kuno. Baik Kekaisaran Bulgaria Pertama maupun Kekaisaran Bulgaria Kedua berfungsi sebagai pusat bagi budaya Slavia, sebagian besarnya pada Zaman Pertengahan, memberikan pengaruh kesusasteraan dan budaya yang kuat bagi dunia Slavia Ortodox Timur melalui Preslav dan Ohrid. Alfabet Kiril, digunakan sebagai sistem penulisan pada berbagai bahasa di Eropa Timur dan Asia, dirintis di bekas wilayah itu kira-kira pada abad ke-9 M.[18] Salah satu artefak bersejarah yang cukup penting adalah harta karun emas tertua di dunia hasil olahan manusia, berasal dari milenium ke-5 SM, berada di situs Varna Nekropolis.[163][164] Situs warisan duniaBulgaria memiliki sembilan Situs Warisan Dunia UNESCO: Penunggang Madara, kuburan Trakia di Sveshtari dan Kazanlak, Gereja Boyana, Biara Rila, Gereja Pahatan Cadas Ivanovo, Taman Nasional Pirin, Cagar Alam Srebarna, dan kota kuno Nesebar. Kesenian, musik, dan kesusasteraanNegara ini punya tradisi musik yang panjang, dapat ditelusuri hingga sedini Zaman Pertengahan. John Kukuzelis (kira-kira 1280–1360) menjadi salah seorang komposer terdini yang diketahui dari Eropa Pertengahan. Musik rakyat nasional punya suara yang berbeda dan menggunakan alat musik tradisional beroktaf lebar, semisal gadulka (гъдулка), gaida (гайда)—bagpipe, kaval (кавал), dan davul (тъпан). Paduan Suara Wanita Televisi Negara terkenal akan penampilan paduan suara rakyat, dan menerima Penghargaan Grammy pada 1990.[165] Musik klasik Bulgaria diwakili oleh komposer seperti Emanuil Manolov, Pancho Vladigerov, Marin Goleminov, dan Georgi Atanasov, penyanyi opera Ghena Dimitrova, Boris Christoff, dan Raina Kabaivanska, dan pianis Alexis Weissenberg dan Vesselin Stanev. Bulgaria memiliki warisan seni rupa religius, terkhusus dalam fresko, mural, dan ikon, banyak di antaranya dihasilkan oleh Sekolah Artistik Tarnovo dari zaman pertengahan.[166] Salah satu lembaran terdini kesusasteraan Slavia dihasilkan di Bulgaria Pertengahan, seperti Injil Didaktik karya Konstantin dari Preslav dan Sebundel Surat karya Chernorizets Hrabar, kedua-duanya ditulis kira-kira pada 893. Penulis Bulgaria yang terkenal di antaranya Romantis Ivan Vazov, Simbolis Pencho Slaveykov, dan Peyo Yavorov, Ekspresionis Geo Milev, fiksi ilmiah Pavel Vezhinov, novelis Dimitar Dimov, dan postmodernis Alek Popov, sangat dikenal melalui novelnya Mission London dan ceritanya yang diangkat ke layar lebar.[167] Penulis berbahasa Jerman Elias Canetti adalah satu-satunya orang Bulgaria yang memenangi Hadiah Nobel (Literature, 1981).[168] MediaMedia di Bulgaria memiliki catatan laporan yang tak-bias.[170] Media cetak tidak memiliki batasan hukum dan penerbitan surat kabar sepenuhnya liberal.[171] Kebebasan pers yang ekstensif berarti bahwa jumlah penerbitan yang didirikan tidaklah dibatasi, kendati beberapa penelitian menaksir kira-kira ada 900 media cetak pada 2006.[171] Surat kabar harian dengan sirkulasi terbesar adalah Dneven Trud dan 24 Chasa.[171] Sumber-sumber media non-cetak, seperti televisi dan radio, diawasi oleh Dewan Media Elektronik (CEM), badan independen yang berwenang memberikan atau mencabut izin penyiaran. Terpisah dari Televisi Nasional Bulgaria, Radio Nasional Bulgaria dan Kantor Berita Bulgaria yang diurus negara, sejumlah besar televisi dan radio swasta mengudara. Slavi's Show dan Gospodari Na Efira adalah di antara acara TV paling merakyat, masing-masing dilihat oleh lebih dari 1.000.000 pemirsa per pertunjukan.[172] Tetapi, sebagian besar media Bulgaria pernah mengalami beberapa tren negatif, seperti penurunan mutu umum produk media, penyensoran mandiri dan tekanan politik atau ekonomi.[173] Media Internet mengalami pertumbuhan popularitasnya karena tersedianya opini dan sudut pandang yang berentang lebar, sensor yang minim dan isi yang beraneka ragam.[173] Sejak 2000, terjadi penaikan yang tajam jumlah pengguna Internet. Pada 2000, mereka terhitung 430.000, naik menjadi 1.545.100 pada 2004, dan 3,4 juta (48% laju penetrasi) pada 2010.[174] Makanan dan minumanYoghurt (кисело мляко kiselo mlyako), lukanka (луканка), banitsa (баница), shopska salad (шопска салата), lyutenitsa (лютеница), sirene (сирене), dan kozunak (козунак) memberikan Bulgaria sajian yang unik. Dikaruniai iklim yang relatif hangat dan geografi yang kompleks memberikan kondisi pertumbuhan yang menakjubkan bagi aneka sayuran, herba, dan buah-buahan. Makanan dan minuman di Bulgaria adalah bermacam ragam. Sebagian besar sajian dipanggang di dalam oven, dikukus, atau berbentuk rebusan. Bentuk makanan yang digoreng dengan minyak yang banyak tidaklah lazim, tetapi panggangan—terkhusus aneka macam daging—dipraktikkan begitu luas. Daging babi adalah daging yang paling banyak digunakan, diikuti oleh ayam dan domba. Sajian oriental seperti musaka, gyuvech, dan baklava biasa dimakan oleh masyarakat. Makanan dan minuman Bulgaria juga dikenal akan mutunya karena didukung oleh bahan baku yang terjaga baik, juga jenis-jenis minuman anggur dan minuman beralkohol lokal lainnya seperti rakia, mastika, dan menta. Ekspor anggur Bulgaria telah mendunia, dan hingga 1990 negara ini menjadi pengekspor anggur botolan terbesar kedua. Sejak 2007, 200.000 ton minuman anggur diproduksi tiap tahun,[175] yakni terbesar ke-20 di dunia.[176] Di antara produk lokal yang cukup menonjol adalah Dimiat dan Mavrud. OlahragaBulgaria menunjukkan kinerjanya yang baik dalam sejumlah cabang olahraga seperti bola voli, gulat, angkat berat, dayung, rowing, olahraga menembak, senam, catur, dan baru-baru ini, sumo dan tenis. Tim bola voli nasional putera adalah terkemuka di Eropa dan Dunia, peringkat ke-6 di dunia menurut peringkat FIVB 2010,[177] sedangkan tim bola voli puteri meraih juara kedua dalam Liga Eropa 2010.[178][179] Sepak bola adalah cabang olahraga yang paling merakyat di Bulgaria. Dimitar Berbatov, pemain sepak bola yang bermain bagi Manchester United, adalah salah seorang pemain sepak bola Bulgaria yang paling ternama, sedangkan Hristo Stoichkov, berhasil dua kali memenangi Sepatu Emas Eropa, adalah pemain sepak bola Bulgaria yang paling berjaya sepanjang masa.[180][181] Persatuan sepak bola dalam negeri yang cukup menonjol adalah PFC CSKA Sofia[182][183] dan PFC Levski Sofia. Penampilan terbaik Bulgaria di final Piala Dunia terjadi pada 1994, menduduki peringkat ke-4. Bulgaria turut serta dalam Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin, dan penampilan perdananya dalam Olimpiade adalah pada Olimpiade modern pertama tahun 1896, diwakili oleh pesenam kelahiran Swiss Charles Champaud. Sejak saat itu negara ini turut serta dalam sebagian besar Olimpiade Musim Panas, dan terhitung sampai 2010 berjaya meraih 218 medali: 52 emas, 86 perak, dan 80 perunggu, yang menjadikannya berada pada peringkat ke-24 dalam peringkat sepanjang masa. Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai България. Wikiwisata memiliki panduan wisata Bulgaria.
|