Ekonomi Latvia
Ekonomi Latvia telah mengalami pertumbuhan PDB yang pesat dengan pertumbuhan riil lebih dari 10% per tahun selama 2006-07. Namun, Latvia memasuki masa resesi yang parah pada tahun 2009 karena defisit arus kas, runtuhnya pasar lahan yasan (realestat), dan utang yang besar saat terjadinya perlambatan ekonomi dunia. Dipicu oleh runtuhnya Parex Bank, bank terbesar kedua di Latvia, PDB Latvia menurun hampir 18% pada tahun 2009.[18] Uni Eropa, Dana Moneter Internasional, serta donor internasional menyediakan bantuan keuangan yang substansial untuk Latvia untuk mempertahankan nilai tukar tetap terhadap euro. Sebagai gantinya, Pemerintah Latvia diwajibkan untuk melakukan langkah-langkah pengetatan anggaran negara. Pada tahun 2011, PDB Latvia tumbuh sebesar 5,5%[19] dan dengan demikian Latvia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Uni Eropa. Program bantuan IMF/UE berakhir pada bulan Desember 2011.[20] Privatisasi hampir terjadi di seluruh perusahaan negara Latvia, kecuali untuk beberapa perusahaan negara yang strategis. Pertumbuhan ekspor memberikan kontribusi terhadap pemulihan ekonomi, tetapi sebagian besar kegiatan ekonomi di negara ini adalah pada sektor jasa. PrivatisasiPrivatisasi terjadi di hampir seluruh perusahaan negara Latvia. Hanya sejumlah kecil perusahaan yang masih dimiliki negara, umumnya perusahaan tersebut adalah perusahaan negara yang sensitif secara politis. Contoh perusahaan negara yang masih belum diprivatisasi adalah perusahaan energi dan listrik, Latvenergo, dan belum ada rencana untuk melakukan privatisasi terhadap perusahaan itu. Pemerintah juga menjadi pemegang saham minoritas di Ventspils Nafta, perusahaan transportasi minyak dan perusahaan telekomunikasi Lattelecom. Namun, terdapat rencana untuk melepaskan sahamnya dalam waktu dekat. Investasi asing di Latvia masih rendah jika dibandingkan dengan negara Eropa utara-tengah. Pada tahun 1997, telah disahkan undang-undang yang mengatur penjualan tanah, termasuk penjualan tanah kepada orang asing. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menginvestasikan $127 juta pada tahun 1999 atau sebesar 10,2% dari total investasi asing langsung Latvia. Pada tahun yang sama, Amerika Serikat mengekspor barang dan jasa senilai $58,2 juta ke Latvia dan mengimpor $87,9 juta dari. Karena ingin bergabung dengan lembaga-lembaga ekonomi barat seperti Organisasi Perdagangan Dunia, OECD, dan Uni Eropa, Latvia menandatangani Perjanjian dengan Uni Eropa pada tahun 1995 dengan 4 tahun masa transisi. Latvia dan Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian investasi, perdagangan, dan perlindungan hak akan kekayaan intelektual, dan penghindaran pajak berganda. EnergiLituania, Polandia, Estonia, Latvia sedang mempertimbangkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Visaginas di Lituania untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ignalina.[21] Referensi
|