^ Mata uang dicetak dengan motif khas Faroe yang nilai kurs-nya disetarakan dengan Krona Denmark. Ukuran yang digunakan mengikuti ukuran standar pada koin serta uang kertas Krona Denmark, selain juga menggunakan fitur keamanan yang sama. Krónur Faroe (tunggal króna) menggunakan kode ISO yang sama dengan mata uang Krona Denmark.
Kepulauan Faroe atau Faroe (bahasa Faroe: Føroyar, arti secara harfiah: "Kepulauan Domba") (kadang disebut Kepulauan Faeroe) adalah sekelompok pulau di Samudra Atlantik Utara yang terletak 320 kilometer (200 mil) utara-barat laut Skotlandia, sekitar 580 kilometer (360 mil) dari Norwegia, serta 430 kilometer (270 mil) dari Islandia. Wilayah tersebut merupakan salah satu dari tiga negara konstituen yang membentuk Kerajaan Denmark, bersama dengan Denmark dan Greenland. Pulau-pulau tersebut memiliki luas total sekitar 1.400 kilometer persegi (540 sq mi) dengan populasi 54.000 pada Juni 2022.[8]
Kepulauan ini ditemukan pada abad ke-6 oleh seorang pendeta Irlandia bernama Santo Brendan. Antara 1035 dan 1814, Kepulauan Faroe merupakan bagian dari Kerajaan Norwegia, yang berada dalam uni personal dengan Denmark dari tahun 1380. Pada tahun 1814, Perjanjian Kiel memindahkan Norwegia ke Swedia, sedangkan Denmark mempertahankan wilayah Atlantiknya, termasuk Faroe Kepulauan, Greenland dan Islandia.
Walaupun bagian dari Kerajaan Denmark, Kepulauan Faroe telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1948.[9] Pemerintah Faroe mengendalikan sebagian besar urusan wilayah selain pertahanan militer, kepolisian, peradilan, mata uang, dan urusan luar negeri.[10] Karena Kepulauan Faroe bukan bagian dari daerah pabean yang sama dengan Denmark, Kepulauan Faroe memiliki kebijakan perdagangan independen dan dapat membuat perjanjian perdagangan dengan negara lain. Faroe memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral yang luas dengan Islandia yang dikenal sebagai Perjanjian Hoyvík. Di Dewan Nordik, mereka diwakili sebagai bagian dari delegasi Denmark. Dalam olahraga tertentu, Kepulauan Faroe menurunkan tim nasional mereka sendiri. Mereka tidak menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Eropa pada tahun 1973, melainkan mempertahankan otonomi atas perairan penangkapan ikan mereka sendiri.
Kepulauan Faroe pada umumnya memiliki medan yang terjal serta beriklim samudera subpolar (Cfc) berangin, basah, berawan, dan sejuk. Iklim utara dipengaruhi oleh Arus Teluk, rata-rata di atas titik beku sepanjang tahun, dan berkisar sekitar 12 °C (54 °F) di musim panas dan 5 °C (41 °F) di musim dingin.[11] Lintang utara juga menghasilkan senja sipil abadi selama malam musim panas dan hari-hari musim dingin yang sangat singkat.
Kepulauan Faroe memiliki tradisi "Grind" yaitu perburuan ikan jenis paus pilot yang dilakukan oleh orang-orang Faroe dengan cara menggiring paus ke arah pantai, kemudian membunuhnya secara besar-besaran.
Kepulauan Faroe terdiri dari 18 pulau yang terletak di lepas pantai Eropa Utara, di antara Laut Norwegia dan Samudra Atlantik Utara, sekitar setengah perjalanan dari Islandia ke Norwegia. Luas wilayahnya sebesar 1.399 km² dan di sana tidak terdapat danau atau sungai utama. Panjang garis pantainya ialah 1.117 km, tanpa perbatasan darat dengan negara lain. Satu-satunya pulau yang tidak dihuni ialah Lítla Dímun.
Iklim Kepulauan Faroe ialah musim panas dan musim dingin yang sejuk, kadang-kadang mendung disertai dengan kabut dan angin kencang. Kabut tersebut sering kali mengganggu jadwal penerbangan. Permukaan tanah Kepulauan Faroe tidak datar dan berbatu-batu. Titik tertinggi berada di Gunung Slættaratindur, 882 m di atas permukaan laut.
Lumut dan Rumput biasa tumbuh di sini, karena hujan turun hampir setiap hari di kepulauan ini. Dari 365 hari dalam setahun, 300 hari diperkirakan hujan.
Galeri
Kota Vágur
Desa Tvøroyri
Pemandangan panorama di Hvannhagi, Suðuroy
Referensi
^"Faroese Language". The Government of the Faroe Islands. Diakses tanggal 6 October 2017.