Montenegro
Montenegro (bahasa Montenegro: Црна Гора / Crna Gora, dilafalkan /'t͡sr̩naː 'ɡɔra/, berarti "gunung hitam") adalah negara di Eropa Tenggara.[5] Itu adalah bagian dari Balkan dan berbatasan dengan Bosnia dan Herzegovina di barat laut, Serbia di timur laut, Kosovo di timur, Albania di tenggara, Kroasia di barat daya, dan Laut Adriatik di selatan dengan garis pantai 293,5 km.[6] Podgorica, ibu kota dan kota terbesar, mencakup 10,4% wilayah Montenegro seluas 13.812 kilometer persegi (5.333 sq mi), dan merupakan rumah bagi sekitar 31% dari total populasinya yang berjumlah 621.000.[7] Cetinje adalah bekas ibu kota Kerajaan Montenegro (Montenegrin: prijestonica) dan merupakan lokasi beberapa institusi nasional, termasuk kediaman resmi presiden Montenegro.[8] Selama periode Abad Pertengahan Awal, tiga kerajaan terletak di wilayah yang sekarang disebut Montenegro: Duklja, kira-kira di bagian selatan; Travunia, barat; dan Rascia proper, utara.[9][10][11] Kerajaan Zeta muncul pada abad ke-14 dan ke-15. Dari akhir abad ke-14 hingga akhir abad ke-18, sebagian besar Montenegro selatan diperintah oleh Republik Venesia dan dimasukkan ke dalam Albania Venesia.[12] Nama Montenegro pertama kali digunakan untuk menyebut negara itu pada akhir abad ke-15. Setelah jatuh di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah, Montenegro memperoleh semi-otonomi pada tahun 1696 di bawah pemerintahan Dinasti Petrović-Njegoš, pertama sebagai teokrasi dan kemudian sebagai kerajaan sekuler. Kemerdekaan Montenegro diakui oleh Kekuatan Besar di Kongres Berlin pada tahun 1878. Pada tahun 1910, negara itu menjadi sebuah kerajaan. Setelah Perang Dunia I, kerajaan menjadi bagian dari Yugoslavia. Menyusul pecahnya Yugoslavia, republik Serbia dan Montenegro bersama-sama memproklamasikan sebuah federasi. Setelah referendum kemerdekaan diadakan pada Mei 2006, Montenegro mendeklarasikan kemerdekaannya pada Juni 2006 dan konfederasi dibubarkan.[13] Montenegro memiliki ekonomi berpenghasilan menengah ke atas[14] dan peringkat ke-48 dalam Indeks Pembangunan Manusia.[15] Ini adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, Organisasi Perdagangan Dunia, Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, Dewan Eropa, dan Perjanjian Perdagangan Bebas Eropa Tengah.[16] Montenegro juga merupakan anggota pendiri Uni untuk Mediterania,[17] dan sedang dalam proses bergabung dengan Uni Eropa pada 2016.[18] SejarahSelama beberapa abad Montenegro merupakan sebuah prinsipalitas merdeka de facto yang diatur oleh sebuah penguasa dan dinasti berdasar keturunan. Negara ini mendapatkan pengakuan internasional de jure tentang kemerdekaannya, setelah Krisis Timur (1875-1878), di Kongres Berlin. Pada 28 Agustus 1910, penguasa Montenegro Pangeran Nikola Petrović Njegoš menyatakan sendiri sebagai Raja. Sebuah negara merdeka sejak Zaman Pertengahan hingga tahun 1918, negara ini lalu menjadi bagian dari negara Yugoslavia dan tergabung ke dalam wilayah Serbia dan Montenegro. Antara 1945 dan 1992, Montenegro merupakan bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Dari 1992 hingga 2003, Montenegro bergabung dengan Serbia untuk membentuk Republik Federal Yugoslavia. Pada tahun 2003 Republik Federal Yugoslavia kemudian diubah sehingga hubungan antara Serbia dan Montengero lebih terpisah dan namanya berubah menjadi Serbia dan Montenegro. Serbia dan Montenegro eksis dari 2003 hingga 2006 saat Montenegro memutuskan untuk memisahkan diri melalui sebuah referendum. Oleh sebuah referendum yang dilaksanakan pada 21 Mei 2006, Montenegro mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 Juni 2006. Referendum MontenegroMenurut kelompok penentang kemerdekaan, Montenegro sebagai bagian dari Uni dengan Serbia akan mempunyai kemunginan lebih besar menjadi anggota Uni Eropa, ketimbang sendiri. Uni Eropa tidak mengharapkan Montenegro merdeka. Karena itu berdirilah Uni Serbia Montenegro. Tapi Perdana Menteri Montenegro Milo Djukanovic hanya menyepakati Uni tersebut, apabila masyarakat, melalui referendum diberi kesempatan menyuarakan pendapat mengenai Montenegro merdeka. Djukanovic pun dianggap menjadi pemimpin kemerdekaan Montenegro. Dikelilingi kelompok sekitar 20 sahabat keluarga, Djukanovic berhasil menguasai hampir semua bidang baik ekonomi, politik maupun media. Ia memainkan peranan paling kuat selama 15 tahun terakhir. Djukanovic yakin bisa mempercepat proses keanggotaan Montenegro dalam Uni Eropa dan NATO, apabila Montenegro bisa bebas dari Serbia. Serbia, dan secara otomatis juga Montenegro, dijatuhi sanksi oleh Brussel, karena belum juga berhasil menangkap dan mengekstradisi Jenderal Ratko Mladic kepada Tribunal Yugoslavia di Den Haag. Perundingan dengan Brussel ditunda. Sementara Presiden Serbia dan Montenegro, Vojislav Kostunica dan Perdana Menteri Serbia, Zoran Djinjic ingin agar federasi tetap dipertahankan, tetapi bersedia memberikan hak otonomi luas kepada Montengero. Maret 2006, Parlemen Montenegro, dengan suara bulat mendukung usulan untuk mengadakan referendum bersejarah mengenai kemerdekaan dari Serbia, pada 21 Mei 2006. Uni Eropa akhirnya menuntut agar minimal separuh dari semua pemilih harus memberikan suara. Selain itu, Brussel baru mengakui kemerdekaan Montenegro, apabila didukung oleh minimal 55% pemilih. Menurut jajak pendapat independen terakhir yang dipublikasikan November 2006, 43 persen dari warga Montenegro menginginkan kemerdekaan, 31 persen menentangnya, dan sisanya, 24 persen, tidak memutuskan. Pemerintah Montenegro mengatakan, usaha untuk mencapai kemerdekaan itu dimotivasi oleh keinginan untuk tidak didominasi oleh Serbia, yang jumlah penduduknya lebih dari delapan juta orang. Pada 22 Mei 2006, Presiden Komisi Referendum Frantisek Lipka mengumumkan hasil penghitungan suara sementara referendum, di mana 55,4 persen rakyat Montenegro yang berpartisipasi dalam referendum menghendaki Montenegro merdeka atau memisahkan diri dari Serbia. Sebanyak 44,6 persen pemilih menentang ide kemerdekaan itu. Dari 485.000 pemilih yang terdaftar, sekitar 86,3 persen menggunakan haknya. Berdasarkan ketentuan dari Uni Eropa, hasil referendum dinyatakan sah jika salah satu pihak minimal memperoleh 55% suara. Perdana Menteri Montenegro Milo Djukanovic juga telah memproklamasikan kemenangan blok prokemerdekaan meski belum ada pernyataan resmi komisi yang menangani referendum. Ketua Komisi Luar Negeri UE Javier Solana menyambut baik hasil sementara referendum Montenegro dan berjanji akan menghargai hasil akhir seluruh penghitungan suara. Pasca referendumPada 28 Juni 2006, Montenegro menjadi anggota ke-192 PBB.[19] Pemilihan umum pertama, sebuah pemilu parlemen yang dilaksanakan pada 10 September 2006 menghasilkan koalisi yang dibentuk Perdana Menteri Milo Đukanović, Koalisi Montenegro Eropa sebagai pemenangnya. GeografiSecara internasional, Republik Montenegro berbatasan dengan Kroasia, Bosnia dan Herzegovina (Republik Srpska), dan Albania. Dalam Persatuan Negara Serbia dan Montenegro, Republik Montenegro berbatasan dengan Serbia (termasuk provinsi selatan Serbia, Kosovo dan Metohia). Kota utama Montenegro adalah: ibu kota Podgorica (139.000 penduduk), Nikšić (61.700), Pljevlja (18.800), dan Bijelo Polje (17.100). Bekas ibu kota kerajaan adalah Cetinje. Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman dasar geologis, lanskap, iklim, dan tanah, serta posisi Montenegro di Semenanjung Balkan dan Laut Adriatik, menciptakan kondisi keanekaragaman hayati yang tinggi, menempatkan Montenegro di antara "titik panas" keanekaragaman hayati Eropa dan dunia. Jumlah spesies per indeks unit area di Montenegro adalah 0,837, tertinggi di negara Eropa mana pun.[20] Perkiraan biologis menunjukkan bahwa lebih dari 1.200 spesies ganggang air tawar, 300 spesies ganggang laut, 589 spesies lumut, 7.000-8.000 spesies tanaman vaskular, 2.000 spesies jamur, 16.000-20.000 spesies serangga, 407 spesies ikan laut, 56 spesies reptil, 333 spesies burung yang sering berkunjung dan keragaman spesies mamalia yang tinggi ditemukan di Montenegro.[21] Montenegro dapat dibagi menjadi dua kawasan biogeografi utama, yang meliputi Kawasan Biogeografi Mediterania dan Kawasan Biogeografi Alpine.[21] Ini juga rumah bagi tiga ekoregion darat: hutan campuran Balkan, hutan campuran Pegunungan Dinaric, dan hutan gugur Iliria.[22] Ia memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Lanskap Hutan 2019 sebesar 6,41/10, memeringkatnya ke-73 secara global dari 172 negara.[23] Bagian total kawasan lindung di Montenegro adalah 9,05% dari luas negara, yang sebagian besar berasal dari lima taman nasional Montenegro.[21] PolitikPolitik Montenegro terjadi dalam kerangka republik demokrasi perwakilan parlementer, di mana Perdana Menteri Montenegro adalah kepala pemerintahan, dan sistem multi-partai. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Parlemen Montenegro. Yudikatif independen dari eksekutif dan legislatif. The Economist Intelligence Unit menilai Montenegro sebagai "demokrasi yang cacat" pada tahun 2022.[24] Presiden Montenegro adalah kepala negara, dipilih untuk jangka waktu lima tahun melalui pemilihan langsung. Presiden mewakili negara di luar negeri, mengumumkan undang-undang dengan peraturan, menyerukan pemilihan Parlemen, dan mengusulkan calon Perdana Menteri, presiden dan hakim Mahkamah Konstitusi kepada Parlemen. Presiden juga mengusulkan pemanggilan referendum ke Parlemen, memberikan amnesti untuk tindak pidana yang ditentukan oleh hukum nasional, menganugerahkan tanda jasa dan penghargaan serta melakukan tugas konstitusional lainnya, dan merupakan anggota Dewan Pertahanan Tertinggi. Kediaman resmi Presiden berada di Cetinje. Pemerintah Montenegro adalah cabang eksekutif otoritas pemerintah Montenegro. Pemerintah dipimpin oleh Perdana Menteri dan terdiri dari wakil perdana menteri dan menteri.[25] Parlemen Montenegro adalah badan legislatif unikameral. Itu mengesahkan undang-undang, meratifikasi perjanjian, menunjuk Perdana Menteri, menteri, dan hakim dari semua pengadilan, mengadopsi anggaran dan melakukan tugas lain sebagaimana ditetapkan oleh Konstitusi. Parlemen dapat mengeluarkan mosi tidak percaya pada Pemerintah dengan mayoritas sederhana. Satu wakil dipilih per 6.000 pemilih.[26] Hubungan luar negeriDalam referendum pada 21 Mei 2006, rakyat Montenegro memilih keluar dari Negara Persatuan Serbia dan Montenegro. Hasil ini dikukuhkan dengan deklarasi kemerdekaan oleh parlemen Montenegro pada tanggal 3 Juni 2006. Pada saat yang sama, parlemen meminta pengakuan internasional dan menjabarkan tujuan kebijakan luar negeri. Sebagaimana disebutkan dalam deklarasi parlementer tanggal 3 Juni 2006, tujuan kebijakan luar negeri utama jangka pendek Montenegro adalah integrasi ke dalam Uni Eropa, keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang diakui pada tanggal 28 Juni 2006 dan di NATO (yang bergabung sejak 2017). Rusia memberikan pengakuan resmi pada 11 Juni 2006, dan merupakan anggota tetap pertama Dewan Keamanan PBB yang melakukannya. Dewan Menteri Eropa mengakui kemerdekaan Montenegro pada 12 Juni, begitu pula Amerika Serikat.[27] Britania Raya memperpanjang pengakuan pada 13 Juni. Dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB terakhir, Prancis dan Republik Rakyat Tiongkok mengakui pemerintah Montenegro pada 14 Juni. Kementerian Luar Negeri diberi tugas untuk menentukan prioritas kebijakan luar negeri dan kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaannya bekerja sama dengan otoritas administrasi negara lainnya, Presiden, Ketua Parlemen, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.[28] Integrasi ke dalam Uni Eropa adalah tujuan strategis Montenegro. Proses ini akan tetap menjadi fokus kebijakan luar negeri Montenegro.[29] Tujuan kedua adalah bergabung dengan NATO, yang dicapai pada 5 Juni 2017.[30] MiliterMiliter Montenegro adalah tentara tetap profesional di bawah Kementerian Pertahanan. Itu terdiri dari Angkatan Darat Montenegro, Angkatan Laut Montenegro, dan Angkatan Udara Montenegro, bersama dengan pasukan khusus. Wajib militer dihapuskan pada tahun 2006. Militer mempertahankan pasukan aktif sebanyak 2.400 orang. Sebagian besar perlengkapan dan pasukannya diwarisi dari angkatan bersenjata Persatuan Negara Serbia dan Montenegro. Montenegro berisi seluruh garis pantai bekas persatuan dan praktis mempertahankan seluruh angkatan laut. Montenegro adalah anggota NATO[31] dan anggota Piagam Adriatik.[32] Montenegro berpartisipasi dalam operasi perdamaian di bawah naungan NATO dan PBB sebagai pasukan militer dan pengamat. Menteri Pertahanan mengatakan bahwa 85 prajurit dilatih untuk misi internasional.[33] Tentara Montenegro dilatih oleh Bundeswehr Jerman.[34] Montenegro mengirim 45 tentara dan tenaga medis ke misi ISAF di Afghanistan dan kemudian mengambil bagian dalam Misi Dukungan Tegas.[35][36] Montenegro juga berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian PBB di Liberia (UNMIL), Siprus (UNFICYP) sebagai pengamat militer dan Somalia (EU-NAVFOR).[37] Pembagian administratifNegara ini dibagi menjadi 25 munisipalitas termasuk Old Royal Capital Cetinje dan Podgorica Capital City. Podgorica dibagi menjadi satu subdivisi yang disebut munisipalitas kota (Bahasa Montenegro: gradska opština / градска општина, jamak: gradske opštine / градске општине), yang membentuk tingkat pemerintahan lokal paling dasar.[38][39]
EkonomiEkonomi Montenegro sebagian besar berbasis layanan dan sedang dalam transisi ke ekonomi pasar. Menurut Dana Moneter Internasional, PDB nominal Montenegro adalah $ 5,424 miliar pada 2019.[12] PPP PDB untuk 2019 adalah $ 12,516 miliar, atau $ 20.083 per kapita.[12] Menurut data Eurostat, PDB per kapita Montenegro mencapai 48% dari rata-rata UE pada tahun 2018.[40] Bank Sentral Montenegro bukan bagian dari sistem euro tetapi negara itu "Euroisasi", menggunakan euro secara sepihak sebagai mata uangnya. PDB tumbuh 10,7% pada 2007 dan 7,5% pada 2008.[40] Negara ini memasuki resesi pada 2008 sebagai bagian dari resesi global, dengan PDB turun 4%. Namun, Montenegro tetap menjadi target untuk investasi asing, satu-satunya negara di Balkan yang meningkatkan jumlah investasi asing langsungnya.[41] Negara ini keluar dari resesi pada pertengahan 2010, dengan pertumbuhan PDB sekitar 0,5%.[42] Namun, ketergantungan yang signifikan dari ekonomi Montenegro pada investasi asing langsung membuatnya rentan terhadap guncangan eksternal dan defisit perdagangan ekspor / impor yang tinggi. Pada tahun 2007, sektor jasa membentuk 72,4% dari PDB, dengan sisanya industri dan pertanian masing-masing sebesar 17,6% dan 10%. Ada 50.000 rumah tangga pertanian di Montenegro yang mengandalkan pertanian untuk mengisi anggaran keluarga.[43] DemografiEtnisSensus 2011 melaporkan Montenegro memiliki 620.029 warga.[44] Menurut Biro Sensus AS, pada tahun 2015, 9.486 etnis Serbia lahir di negara-negara "Eropa Timur Lainnya", sebagian besar Montenegro.[45] Menurut sensus AS tahun 2000, 2.339 orang mengaku keturunan pertama di Montenegro, dan 189 orang yang keturunan keduanya adalah Montenegro, dengan total keseluruhan 2.528.[46] Montenegro adalah negara multietnis tanpa etnis mayoritas.[47][48] Kelompok etnis utama termasuk Montenegro (Црногорци/Crnogorci) dan Serbia (Срби/Srbi); lainnya adalah orang Bosnia (Bošnjaci), Muslim (kelompok etnis) (Muslimani), Albania (Albanci – Shqiptarët) dan Kroasia (Hrvati). Jumlah "Montenegrin" dan "Serbia" berfluktuasi secara luas dari sensus ke sensus karena perubahan dalam cara orang memandang, mengalami, atau memilih untuk mengekspresikan, identitas dan afiliasi etnis mereka.[49][50][51] BahasaBahasa resmi di Montenegro adalah Montenegro. Bahasa Serbia, Bosnia, Albania, dan Kroasia dikenali dalam penggunaan. Bahasa Montenegro, Serbia, Bosnia, dan Kroasia dapat dipahami bersama sebagai varietas standar bahasa Serbo-Kroasia. Montenegro adalah bahasa ibu pluralitas penduduk di bawah 18 tahun.[52] Konstitusi sebelumnya mengesahkan bahasa Serbo-Kroasia sebagai bahasa resmi di SR Montenegro dan bahasa Serbia standar Ijekavian selama periode 1992–2006. AgamaMontenegro secara historis berdiri di persimpangan multikulturalisme dan selama berabad-abad hal ini telah membentuk koeksistensi yang unik antara populasi Muslim dan Kristen.[53] Orang Montenegro secara historis menjadi anggota Gereja Ortodoks Serbia (diatur oleh Metropolitan Montenegro dan Littoral). Kristen Ortodoks Serbia adalah agama yang paling populer. Gereja Ortodoks Montenegro baru-baru ini didirikan dan diikuti oleh minoritas Montenegro, meskipun tidak bersekutu dengan Gereja Ortodoks Kristen lainnya karena belum diakui secara resmi. Meskipun ada ketegangan antar kelompok agama selama Perang Bosnia, Montenegro tetap cukup stabil, terutama karena pandangan penduduknya tentang toleransi beragama dan keragaman keyakinan.[54] Lembaga keagamaan memiliki hak yang dijamin dan terpisah dari negara. Agama terbesar kedua adalah Islam, dianut oleh 19% populasi. Montenegro memiliki salah satu proporsi Muslim tertinggi di Eropa dan proporsi tertinggi ketiga di antara negara-negara Slavia, setelah Bosnia dan Herzegovina dan Makedonia Utara. Sedikit lebih dari seperempat penduduk Albania beragama Katolik (8.126 dalam sensus tahun 2004) sedangkan sisanya (22.267) sebagian besar adalah Muslim Sunni; pada tahun 2012 sebuah protokol mengakui Islam sebagai agama resmi, yang memastikan bahwa makanan halal disajikan di fasilitas militer, rumah sakit, asrama dan fasilitas sosial; dan bahwa wanita Muslim diizinkan untuk mengenakan hijab di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga publik, serta memastikan bahwa Muslim memiliki hak untuk mengambil hari Jumat untuk shalat Jum'at.[55] Sejak masa dinasti Vojislavljević, Katolik mulai ada di wilayah Montenegro.[56] Populasi kecil Katolik Roma, sebagian besar orang Albania dengan beberapa orang Kroasia, terbagi antara Keuskupan Agung Antivari yang dipimpin oleh Primat Serbia dan Keuskupan Kotor yang merupakan bagian dari Gereja Katolik di Kroasia. BudayaBudaya Montenegro telah dibentuk terutama oleh budaya Ortodoks, Utsmaniyah (Turki), Slavia, Eropa Tengah, dan pelayaran Adriatik (terutama bagian dari Italia, seperti Republik Venesia). Montenegro memiliki banyak situs budaya dan sejarah yang signifikan, termasuk situs warisan dari periode pra-Romawi, Gotik, dan Barok. Wilayah pesisir Montenegro terkenal dengan monumen keagamaannya, termasuk Katedral Saint Tryphon di Kotor[57] (Cattaro di bawah Venesia), basilika St. Luke (lebih dari 800 tahun), Our Lady of the Rocks (Škrpjela), Biara Savina dan lainnya. Biara abad pertengahan berisi banyak lukisan dinding yang penting secara artistik. Salah satu dimensi budaya adalah cita-cita etis Čojstvo i Junaštvo, "Kemanusiaan dan Keberanian".[58][59] Tarian rakyat tradisional Montenegro adalah Oro, "tarian elang" yang melibatkan tarian melingkar dengan pasangan bergantian di tengah, dan diakhiri dengan membentuk piramida manusia penari yang berdiri di atas bahu satu sama lain. KulinerPengaruh besar pertama pada masakan Montenegro datang dari Syam dan Turki: sarma, musaka, pilav, pita, gibanica, burek, ćevapi, kebab, đuveč, dan manisan Turki seperti baklava dan tulumba. Masakan Hungaria mempengaruhi semur dan sataraš. Kuliner Eropa Tengah terlihat dari maraknya crêpes, donat, selai, berbagai jenis biskuit dan cake, serta berbagai macam roti. Masakan Montenegro juga bervariasi secara geografis; masakan di daerah pesisir berbeda dengan masakan di daerah dataran tinggi utara. Daerah pesisir secara tradisional mewakili masakan Mediterania, dengan makanan laut menjadi hidangan umum. Hidangan tradisional pesisir Adriatik Montenegro, tidak seperti jantungnya, juga memiliki pengaruh khas Italia.[60] Olahraga
Olahraga di Montenegro sebagian besar berkisar pada olahraga tim, seperti polo air, sepak bola, bola basket, bola tangan, dan bola voli. Olahraga lain yang terlibat adalah tinju, tenis, renang, judo, karate, atletik, tenis meja, dan catur. Polo air adalah yang paling populer dan dianggap sebagai olahraga nasional.[61] Tim nasional polo air pria Montenegro adalah salah satu tim peringkat teratas dunia, memenangkan medali emas di Kejuaraan Polo Air Eropa Pria 2008 di Málaga, Spanyol, dan memenangkan medali emas di Liga Dunia Polo Air Pria FINA 2009, diadakan di Podgorica. Tim Montenegro PVK Primorac dari Kotor menjadi juara Eropa di LEN Euroleague 2009 di Rijeka, Kroasia. Sepak bola adalah olahraga terpopuler kedua.[61] Pemain terkenal adalah Dejan Savićević, Predrag Mijatović, Mirko Vučinić, Stefan Savić, Stevan Jovetić, dan Stefan Mugoša. Tim sepak bola nasional Montenegro, didirikan pada tahun 2006, bermain di babak playoff UEFA Euro 2012, kesuksesan terbesarnya. Tim bola basket nasional Montenegro dikenal dengan penampilan bagus dan memenangkan banyak medali sebagai bagian dari tim bola basket nasional Yugoslavia. Pada tahun 2006, Federasi Bola Basket Montenegro bersama tim ini bergabung dengan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA), setelah Kemerdekaan. Montenegro berpartisipasi dalam dua EuroBaskets. Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|