Pasukan Bantuan Keamanan InternasionalISAF (International Security Assistance Force; bahasa Indonesia: Pasukan Bantuan Keamanan Internasional) adalah misi keamanan yang dipimpin oleh NATO di Afghanistan, didirikan oleh Dewan Keamanan PBB pada 20 Desember 2001.[1] sebagaimana disebut dalam Perjanjian Bonn.[2] ISAF pada awalnya ditugaskan untuk mengamankan Kabul dan wilayah sekitarnya dari Taliban, al Qaeda dan faksi perang lainnya, sehingga memungkinkan untuk dibentuknya Pemerintahan Transisi Afghanistan yang dipimpin oleh Hamid Karzai.[3] Pada bulan Oktober 2003, Dewan Keamanan PBB memerintahkan perluasan misi ISAF pada seluruh Afghanistan,[4] dan ISAF kemudian memperluas misi dalam 4 tahap utama di seluruh Afghanistan.[5] Sejak tahun 2006, ISAF terlibat dalam operasi tempur yang lebih intensif di Afghanistan Selatan, yang cenderung berkelanjutan pada tahun 2007 dan 2008. Serangan terhadap ISAF di bagian lain Afghanistan juga meningkat. Pada bulan Januari 2009, ISAF memiliki 55.100 pasukan.[6] Pasukan ini berasal dari 26 negara anggota NATO, 10 negara mitra, dan 2 negara non-NATO / non-mitra,[6] Negara yang berkontribusi terhadap pasukan tersebut termasuk Denmark, Kanada, Amerika Serikat, Britania Raya, Italia, Prancis, Jerman, Belanda, Belgia, Spanyol, Turki, Polandia, dan sebagian besar anggota Uni Eropa dan NATO termasuk Australia, Selandia Baru, Azerbaijan, dan Singapura. Intensitas pertempuran yang dihadapi negara kontributor cukup beragam, di mana Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada memiliki jumlah korban yang cukup signifikan pada operasi tempur yang intensif. Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai ISAF.
Catatan
|