Kerajaan Yugoslavia

Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia
1918-1920
Kerajaan Yugoslavia
1920-1943

1918–1943
{{{coat_alt}}}
Lambang
SemboyanSerbo-Kroasia, Kiril: Један народ, један краљ, једна држава
Latin: Jedan narod, jedan kralj, jedna država
Satu bangsa, satu raja, satu negara
Ibu kotaBeograd
Bahasa yang umum digunakanSerbo-Kroasia-Slovenia[1]b
PemerintahanMonarki konstitusional
(1918–1929, 1934–1945)
Monarki absolut
(1929–1934)
Raja 
• 1918–1921
Peter I
• 1921–1934
Aleksander I
• 1934–1944
Peter IIc
Wali raja 
• 1918–1921
Alexander
• 1934–1941
Paul
Perdana Menteri 
• 1918–1919
Stojan Protić
• 1944
Ivan Šubašić
LegislatifMajelis Nasional
Senat
Chamber of Deputies
Era SejarahPeriode antar perang · Perang Dunia II
• Didirikan
1 Desember 1918
28 Juni 1921
• Diktator
6 Januari 1929
6 April 1941
4 Desember 1943
2 November 1943
Luas
1921247.542 km2 (95.577 sq mi)
1931247.542 km2 (95.577 sq mi)
Populasi
• 1921
11984911
• 1931
13934038
Mata uangKrone (1918–1920)
Dinar (1920–1944)
Didahului oleh
Digantikan oleh
Negara Slovenia, Kroasia, dan Serbia
krjKerajaan
Serbia
Republik Federal Sosialis Yugoslavia
  1. Sebelumnya disebut "Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia" (1918-1929).
  2. Antara 1918 dan 1929, agar sesuai dengan nama negara "Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia", bahasanya menjadi bernama Serbo-Kroasia-Slovenia. Saat itu berganti nama menjadi "Yugoslavia".
  3. Peter II, masih di bawah umur, menjadi raja setelah kudeta militer. Tak lama setelah penobatannya, Yugoslavia diduduki oleh Poros dan Raja muda menjadi pengasingan. Pada tahun 1944, ia menerima pembentukan Federal Demokratik Yugoslavia, bersama dengan kekosongan jabatan sementara kepala negara. Dia secara resmi digulingkan oleh parlemen Yugoslavia pada tahun 1945.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Yugoslavia ialah sebuah monarki yang ada di Balkan yang ada sejak akhir Perang Dunia I hingga Perang Dunia II. Negeri ini terdiri atas Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, Makedonia, dan sebagian besar negara yang sekarang menjadi Slovenia dan Kroasia.

Sejarah

Pembentukan

Kerajaan ini dibentuk pada tanggal 1 Desember 1918 oleh Aleksandar Karađorđević, wali raja dan ananda dari Petar I Karađorđević, dengan nama Kerajaan Bangsa Serbia, Kroasia, dan Slovenia (Abjad Kiril Serbia: Краљевина Срба, Хрвата и Словенаца, bahasa Serbia Latin dan Kroasia Kraljevina Srba, Hrvata i Slovenaca, dan bahasa Slovenia: Kraljevina Srbov, Hrvatov in Slovencev). Kerajaan baru ini terdiri atas bekas negara Kerajaan Serbia dan Montenegro, juga sejumlah bagian bekas negara Austria-Hungaria, Negara Bangsa Slovenia, Kroasia, dan Serbia.

Plebisit Kärnten yang diadakan di Kadipaten Kärnten memilih Kärnten agar tetap di Austria. Pelabuhan Zadar (Zara) di Dalmatia adalah satu dari sedikitnya daerah yang diberikan kepada Kerajaan Italia. Kota Rijeka dinyatakan milik Negara Bebas Fiume, yang segera diduduki dan dineksasi pada tahun 1924 oleh Kerajaan Italia. Ketegangan di perbatasan dengan Italia berlanjut, karena Italia mengklaim beberapa bagian di pesisir Dalmatia, dan Yugoslavia mengklaim Istria.

Pemerintahan baru tersebut mencoba menyatukan negeri baru itu secara politis seperti di bidang ekonomi, tugas yang agak sulit karena bergamnya bahasa, agama, sejarah, dan pertumbuhan ekonomi di antara kawasan di negeri baru ini.

Kediktatoran

Pada tahun 1921 Konstitusi Vidovdan disahkan. Antara tahun 1921-1929 negeri ini berbentuk demokrasi parlementer, tetapi selalu diwarnai krisis politik.

Pada tanggal 6 Januari 1929 Raja Aleksandar I menamai negeri ini Kerajaan Yugoslavia. Pada masa pemerintahannya negeri ini memasuki masa kediktatoran. Antara tahun 1929 hingga 1941 negeri ini dibagi-bagi dalam sejumlah banovina (provinsi).

Pada tahun 1934, saat dalam kunjungan kenegaraan ke Marseille, Prancis, Sang Raja dibunuh oleh Vlado Chernozemski, aktivis Organisasi Revolusi Makedonia Dalam Negeri, dengan konspirasi bersama gerakan Kroasia bernama Ustaše. Karena saat itu ananda Aleksandar (Petar II) masih belia, pemerintahan negeri itu diwakili oleh pamandanya Pavle sebagai wali raja.

Pembubaran

Dalam Perang Dunia II, negeri ini dibagi-bagi oleh Blok Sekutu ke dalam sejumlah entitas. Jerman, Italia, Hungaria, dan Bulgaria menganeksasi beberapa daerah perbatasan di luar. Sebuah Jerman Besar dikembangkan agar termasuk Slovenia. Italia menambahkan "Kegubernuran Dalmatia" (Governatorato di Dalmazia) ke Kerajaan Italia. Wilayah kembangan Kroasia diakui oleh Blok Poros sebagai Negara Merdeka Kroasia (Nezavisna Država Hrvatska, atau NDH). NDH sendiri berbentuk kerajaan dan Adipati Aosta ke-4 dimahkotai sebagai Raja Tomislav II dari Kroasia. Sisa daerah Serbia lainnya menjadi daerah administrasi Jerman yang diperintah oleh gubernur militer dan pemerintah sipil Serbia yang dipimpin oleh Milan Nedić, yang mencoba mendapatkan pengakuan Jerman atas Serbia sebagai negara pengganti Yugoslavia dan menyatakan Raja Petar II sebagai penguasa negeri. Negara boneka juga dibangun di Montenegro dan Yugoslavia selatan.

Di awal tahun 1945, setelah terusirnya Jerman, secara resmi Kerajaan Yugoslavia dipulihkan. Namun, kekuatan politik yang sesungguhnya berada di tangan Josip Broz Tito dari Partisan. Pada tanggal 29 November, Raja Petar II dimakzulkan oleh Majelis Konstituante Komunis Yugoslavia saat masih dalam pengasingan. Pada tanggal 2 Desember, pemerintah komunis menyatakan keseluruhan wilayah ini sebagai bagian Federal Demokratik Yugoslavia. Yugoslavia yang baru menduduki daerah yang sama seperti yang dimiliki kerajaan, tetapi tak lagi menjadi monarki.

Politik

Raja

  1. 1 Desember 1918 - 16 Agustus 1921 : Petar I Karadordevic
  2. 3 Oktober 1929 - 9 Oktober 1934 : Aleksandar Karadordevic
  3. 9 Oktober 1934 - 29 November 1945 : Petar II Karadordevic

Penuntut tahta sejak mangkatnya Petar II pada tanggal 3 November 1970 ialah Pangeran Aleksandar.

Perdana menteri

PM pemerintahan kerajaan dalam pengasingan di Kairo dan London

Referensi

  1. ^ Tomasz Kamusella. The Politics of Language and Nationalism in Modern Central Europe. Palgrave Macmillan, 2008, pp. 228, 297.

Lihat pula

Pranala luar