Semboyan: Serbo-Kroasia, Kiril: Један народ, један краљ, једна држава Latin: Jedan narod, jedan kralj, jedna država Satu bangsa, satu raja, satu negara
Sebelumnya disebut "Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia" (1918-1929).
Antara 1918 dan 1929, agar sesuai dengan nama negara "Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia", bahasanya menjadi bernama Serbo-Kroasia-Slovenia. Saat itu berganti nama menjadi "Yugoslavia".
Peter II, masih di bawah umur, menjadi raja setelah kudeta militer. Tak lama setelah penobatannya, Yugoslavia diduduki oleh Poros dan Raja muda menjadi pengasingan. Pada tahun 1944, ia menerima pembentukan Federal Demokratik Yugoslavia, bersama dengan kekosongan jabatan sementara kepala negara. Dia secara resmi digulingkan oleh parlemen Yugoslavia pada tahun 1945.
Plebisit Kärnten yang diadakan di Kadipaten Kärnten memilih Kärnten agar tetap di Austria. Pelabuhan Zadar (Zara) di Dalmatia adalah satu dari sedikitnya daerah yang diberikan kepada Kerajaan Italia. Kota Rijeka dinyatakan milik Negara Bebas Fiume, yang segera diduduki dan dineksasi pada tahun 1924 oleh Kerajaan Italia. Ketegangan di perbatasan dengan Italia berlanjut, karena Italia mengklaim beberapa bagian di pesisir Dalmatia, dan Yugoslavia mengklaim Istria.
Pemerintahan baru tersebut mencoba menyatukan negeri baru itu secara politis seperti di bidang ekonomi, tugas yang agak sulit karena bergamnya bahasa, agama, sejarah, dan pertumbuhan ekonomi di antara kawasan di negeri baru ini.
Kediktatoran
Pada tahun 1921 Konstitusi Vidovdan disahkan. Antara tahun 1921-1929 negeri ini berbentuk demokrasi parlementer, tetapi selalu diwarnai krisis politik.
Pada tanggal 6 Januari1929 Raja Aleksandar I menamai negeri ini Kerajaan Yugoslavia. Pada masa pemerintahannya negeri ini memasuki masa kediktatoran. Antara tahun 1929 hingga 1941 negeri ini dibagi-bagi dalam sejumlah banovina (provinsi).
Pada tahun 1934, saat dalam kunjungan kenegaraan ke Marseille, Prancis, Sang Raja dibunuh oleh Vlado Chernozemski, aktivis Organisasi Revolusi Makedonia Dalam Negeri, dengan konspirasi bersama gerakan Kroasia bernama Ustaše. Karena saat itu ananda Aleksandar (Petar II) masih belia, pemerintahan negeri itu diwakili oleh pamandanya Pavle sebagai wali raja.
Di awal tahun 1945, setelah terusirnya Jerman, secara resmi Kerajaan Yugoslavia dipulihkan. Namun, kekuatan politik yang sesungguhnya berada di tangan Josip Broz Tito dari Partisan. Pada tanggal 29 November, Raja Petar II dimakzulkan oleh Majelis Konstituante Komunis Yugoslavia saat masih dalam pengasingan. Pada tanggal 2 Desember, pemerintah komunis menyatakan keseluruhan wilayah ini sebagai bagian Federal Demokratik Yugoslavia. Yugoslavia yang baru menduduki daerah yang sama seperti yang dimiliki kerajaan, tetapi tak lagi menjadi monarki.