Euxinograd43°13′9″N 27°59′41″E / 43.21917°N 27.99472°E Euxinograd (bahasa Bulgaria: Евксиноград [ɛfˈksinoɡrat], juga diterjemahkan sebagai Evksinograd) adalah bekas istana dan taman musim panas kerajaan Bulgaria akhir abad ke-19 di pantai Laut Hitam, 8 kilometer (5,0 mi) utara pusat kota Varna. Istana ini sekarang adalah tempat peristirahatan pemerintah dan kepresidenan yang juga tempat penyelenggaraan rapat-rapat kabinet saat musim panas dan menawarkan akses bagi wisatawan ke beberapa vila dan hotel. Sejak tahun 2007, Euxinograd juga menjadi tempat penyelenggaraan festival opera Operosa. Euxinograd terletak di ketinggian 49 m.[1] Taman dan istana ditutup sampai musim panas tahun 2016 karena renovasi besar-besaran. SejarahPembangunan istana ini dimulai segera setelah tempat itu diberikan kepada Knyaz Alexander Battenberg oleh Keuskupan Yunani pada tanggal 16 Maret 1882. Pada waktu itu, ada dua bangunan yang menempati tanah tersebut, yaitu biara kecil St. Demetrius dan St. Konstantinus. Untuk langkah awal pembangunan, digambarlah denah bangunan oleh arsitek Wina Viktor Rumpelmayer pada tahun 1885. Awalnya, istana ini bernama Sandrovo diambil dari nama kecil bahasa Italia dari Alexander, yaitu Sandro. Kemudian Knyaz memperluas area itu sehingga menjadi seperti yang sekarang, yaitu 80 hektare (200 ekar). Tetapi, tidak ada lagi pekerjaan pembangunan dilakukan. Istana, seperti yang terlihat saat ini, dibangun pada masa pemerintahan Knyaz (kemudian Tsar) Ferdinand. Pedimen dan material lain dari sayap kanan Château de Saint-Cloud di Prancis, bekas kediaman kerajaan Prancis, dibawa oleh Ferdinand ke Bulgaria dan diintegrasikan ke istana barunya. Ferdinand menugaskan arsitek Swiss Hermann Mayer dan arsitek Bulgaria Nikola Lazarov untuk menyelesaikan desain istana. Pada tahun 1893, atas desakan Putri Marie Louise, istri pertama Ferdinand, istana itu berganti nama menjadi Euxinograd, nama yang berasal dari istilah Yunani Kuno untuk Laut Hitam, Εὔξεινος Πόντος (Euxeinos Pontos, laut yang "ramah") dan akhiran bahasa Slavia Selatan –grad, yang berarti "kota" atau, secara historis, "benteng". Istri kedua Tsar Ferdinand, Ratu Eleonore, meninggal di Euxinograd pada tanggal 12 September 1917. Setelah monarki dihapuskan di Bulgaria, hasil dari referendum yang diselenggarakan di bawah perlindungan Komunis pada tahun 1946, Euxinograd menjadi kediaman musim panas dari otoritas Komunis yang nantinya berkuasa. Perubahan demokratis pada tahun 1989 menjadikan istana tersebut sebagai kediaman presiden dan pejabat pemerintah serta dibuka untuk umum. BangunanEuxinograd sering dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur terbaik pasca-pembebasan di Bulgaria. Istana ini dirancang dalam gaya château Prancis dari abad ke-18, dengan atap mansard berujung logam tinggi, bata bercorak, beberapa balkon, dan satu menara jam. Menyusul pembongkaran Château de Saint-Cloud, Ferdinand membawa pedimen dari sayap kanannya untuk istana ini pada tahun 1890-1891. Tetapi, bukannya digunakan sebagai fitur arsitektur untuk istana itu sendiri, pedimen dijadikan sebagai fondasi dari teras taman. Euxinograd memiliki tiga lantai. Lantai pertama dijadikan kamar tamu utama. Lantai kedua sebagai apartemen pribadi keluarga kerajaan dan lantai ketiga untuk para pelayan. Furniturnya terbuat dari kayu mahoni dan kenari. Lampu raksasa yang dihiasi dengan mahkota kerajaan dan lili emas adalah hadiah dari Wangsa Bourbon. Gagang pintu toilet berhiaskan lambang dari Tsar Ferdinand. Jam matahari adalah hadiah dari Ratu Victoria. Gudang anggur istana didirikan pada tahun 1891 untuk memenuhi permintaan keluarga kerajaan Bulgaria. Gudang itu mengambil dua lantai. Kebun-kebun anggur terus menghasilkan anggur putih (dua belas varietas) dan brandy (tujuh varietas) berkualitas tinggi. Anggur-anggurnya dianggap termasuk yang terbaik di Bulgaria. gudang bawah tanah Euxinograd telah menjaga anggur-anggur Prancis berharga berusia 125 tahun sejak Pembebasan Bulgaria. Galeri
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Euxinograd.
Pranala luar |