Halaman ini berisi artikel tentang wiracarita Beowulf. Untuk tokoh dalam wiracarita tersebut, lihat Beowulf (pahlawan). Untuk kegunaan lain, lihat Beowulf (disambiguasi).
Beowulf
Bēowulf
Halaman pertama dari Beowulf dalam Cotton Vitellius A. xv.: HWÆT. WE GARDE / na in geardagum, þeodcyninga / þrym gefrunon... (Terjemahan: APA! [=Dengarkan!] Kami adalah Tombak-Da/nes, dan hari-hari yang telah dilalui oleh para raja / dan penguasa yang telah mendengarnya...)
Beowulf (/ˈbeɪəwʊlf/;[1]bahasa Inggris Kuno: Bēowulf[ˈbeːowuɫf]) merupakan sebuah wiracarita dalam tradisi legenda kepahlawanan Jermanik yang terdiri atas 3.182 baris aliteratif. Wiracarita tersebut merupakan salah satu dari karya literatur Inggris Kuno terpenting dan paling sering diterjemahkan. Tanggal pembuatan dari karya tersebut masih menjadi perdebatan dikalangan ahli, tetapi, waktu pasti pembuatannya berkisar antara tahun 975 sampai 1025.[2] Para ahli menamakan penulis anonim dari wiracarita tersebut sebagai "Pujangga Beowulf".[3] Cerita dalam wiracarita tersebut mengambil latar belakang Skandinavia pagan pada abad ke-6. Beowulf, diawali dengan kisah seorang pahlawan dari Geats, datang ke wilayah Hrothgar, dan dilanjutkan dengan adanya serangan terhadap raja Danes yang sedang berada di aula mead di Heorot oleh monster Grendel. Setelah Beowulf membunuhnya, ibu Grendel menyerang aula tersebut dan kemudian juga dikalahkan. Setelah kemenangan Bowulf, ia pulang ke Geatland dan menjadi raja Geats. Lima puluh tahun kemudian, Beowulf berhasil mengalahkan naga, tetapi terluka parah dalam pertempuran. Setelah kematiannya, para pengikutnya mengkremasi tubuhnya dan mendirikan sebuah menara di sebuah tanjung untuk mengenangnya.
Para ahli telah memperdebatkan apakah Beowulf merupakan cerita yang dikisahkan secara lisan sehingga membuat interpretasinya berubah: jika cerita tersebut dibuat dalam era yang lebih kuno, yakni era pagan, maka, wiracarita tersebut kemungkinan besar menganding unsur paganisme yang kental dan elemen kekristenan ditambahkan pada kemudian hari, dan jika wiracarita tersebut dibuat pada era kekristenan, maka, elemen paganisme kemungkinan hanya digunakan sebagai unsur dekoratif belaka; beberapa ahlijuga menganggap bahwa wiracarita tersebut memang sudah memiliki kedua unsur dari awalnya. Beowulf kebanyakan ditulis dalam dialek Saxon Barat dari Inggris kuno dan juga bentuk dialek lain yang terkandung didalamnya, hal ini membuat wiracarita tersebut telah mengalami perpindahan wilayah tutur kisah yang panjang dan kompleks di wilayah penutur dari sejumlah dialek di Britania.
Manuskrip yang selamat hingga saat ini dari wiracarita tersebut hanya terdapat pada Codex Nowell. Pada awalnya, wiracarita tersebut tidak memiliki judul, tetapi kemudian dinamakan berdasarkan pada nama tokoh protagonis.[3] Pada 1731, manuskrip tersebut mengalami kerusakan diakibatkan api yang melahap kawasan Rumah Ashburnham di London, yang menjadi tempat penyimpanan koleksi manuskrip abad pertengahan milik Sir Robert Cotton. Manuskrip tersebut selamat, akan tetapi pinggirannya hangus dan beberapa tulisan hilang.[4] Setelah kejadian tersebut, Codex Nowel disimpan di Perpustakaan Inggris. Puisi tersebut pertama kali diuraikan pada 1786; pertama-tama sejumlah bait diterjemahkan dalam bahasa Inggris Moderen pada 1805, kemudian, terdapat sembilan terjemahan utuh yang dibuat pada kisaran abad ke-19, termasuk versi John Mitchell Kemble dan William Morris. Setelah 1900, ratusan terjemahan dibuat dalam bentuk prosa, sajak berima, atau sajak aliteratif, dan beberapa karya tersebut dicoba untuk dipasarkan. Di antara sekian banyak terjemahan modern yang ada, terjemahan karya Edwin Morgan, Burton Raffel, Michael J. Alexander, Roy Liuzza, dan Seamus Heaney adalah yang paling terkenal. Kesulitan dalam penerjemahan Beowulf telah diteliti oleh J. R. R. Tolkien (dalam esainya yang berjudul "On Translating Beowulf"), sekaligus membuat terjemahan prosanya sendiri.
Latar belakang historis
Kejadian dalam puisi ini mengambil latar belakang tanah Skandinavia abad ke-6 masehi dan tidak ditulis dalam karakter Inggris manapun. Beberapa berpendapat bahwa Beowulf pertama kalinya disusun di Rendlesham di Anglia Timur, hal ini didasari pada keterkaitan bangkai kapalSutton Hoo dengan budaya Skandinavia dan dinasti kerajaan Anglia Timur, juga, Wuffingas kemungkinan merupakan keturunan dari Wulfing Geat.[5][6] Sedangkab yang lainmya mengaitkan puisi ini dengan jamuan Raja Alfred Besar ataupun Cnut Besar.[7]
Puisi ini menggabungkan unsur fiksi, legenda, dan sejarah. Walaupun Beowulf sendiri ridak terdapat dalam naskah wiracerita Anglo-Saxon lain,[8] banyak unsur lain dalam kisah Beowulf yang muncul dalam sumber Skandinavia lainnya.[9] Unsur yang memiliki kemunculan pada wiracarita lain tidak hanya berupa sosok perorangan (sebagai contoh,Healfdene, Hroðgar, Halga, Hroðulf, Eadgils dan Ohthere), tetapi juga berupa kelompok (sebagai contoh, Scyldings, Scylfings dan Wulfings) dan kejadian tertentu (sebagai contoh, Pertempuran antara Eadgils dan Onela).[10]
^Waugh, Robin (1997). "Literacy, Royal Power, and King-Poet Relations in Old English and Old Norse Compositions". Comparative Literature. 49 (4): 289–315. doi:10.2307/1771534. JSTOR1771534.