Thebes sudah dihuni sejak seminar tahun 3200 SM.[1] Kota ini adalah ibu kota dari Waset,nomeMesir Hulu keempat. Kota ini juga merupakan ibu kota Mesir selama dinasti kesebelas Mesir dan dinasti kedelapanbelas Mesir, ketika Hatshepsut membangun armada Laut Merah untuk memfasilitasi perdagangan antara pelabuhan Laut Merah Thebes di Elim dengan Elat di Teluk Aqaba. Para pedagang membawa kemenyan frankincense, mur, bitumen, natron, lenan tenun halus, minyak juniper dan amulet tembaga untuk industri pemakaman di Karnak dengan emas Nubia. Dinasti ke-19 Mesir kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke delta sungai Nil, namun kota Thebes tetap merupakan kota penting. Peninggalan sejarah di Thebes memberikan bukti tingginya kejayaan budaya Mesir kuno. Penyair Yunani, Homer, mengagungkan kekayaan Thebes dalam karyanya Iliad, Jilid 9 (abad ke-8 SM): "... di Thebes, Mesir, tumpukan batangan emas mulia bercahaya, Thebes yang mempunyai ratusan gerbang." Raja Asyur, Asyurbanipal, menghancurkan dan menjarah kota ini serta membantai penduduknya termasuk anak-anak pada tahun 663 SM, seperti diabadikan dalam ukiran di istana Niniwe. Kota ini dibangun kembali pada tahun 654 SM, pada zaman Firaun Psamtikus.
Nama
Nama Thebai merupakan terjemahan bahasa Yunani untuk nama bahasa Mesir opet untuk "Kuil Karnak" (dari bahasa Koptikta-pe, Ta-opet menjadi Thebai). Di antara tiga dewa utama Thebes Amun, Mut, dan Khonsu, Thebes dikenal dalam bahasa Mesir di akhir masa Kerajaan Baru sebagai niwt-imn, "Kota Amun". Nama ini dipakai dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab sebagai נא אמון (nōʼ ʼāmôn) (Kitab Nahum3:8), kemungkinan sama dengan נא ("No") (Kitab Yehezkiel 30:14-16, Kitab Yeremia46:25).
Dalam bahasa Yunani nama ini ditulis sebagai |Διόσπολις, Diospolis, "Kota Zeus", karena Zeus adalah dewa Yunani yang disamakan dengan Amun. Orang Yunani memberi julukan kota ini dalam bahasa Yunani: μεγάληmegale, "yang Agung", untuk membedakannya dengan kota-kota bernama Diospolis yang lain. Kekaisaran Romawi menyebutnya Diospolis Magna.
Dalam pemakaian modern, kuil dan makam-makam di tepi barat sungai Nil umumnya dianggap bagian dari Thebes.
Pada tahun 1979, reruntuhan kota Thebes kuno oleh UNESCO didaftarkan sebagai situs Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage). Dua kuil raksasa Mesir Lembah Para Raja dan Lembah Para Ratu, Kuil Luxor (bahasa Arab: الأقصر, Al-Uqṣur, "Istana-istana") dan al-Karnak (الكرنك), termasuk peninggalan sejarah Mesir yang penting.
Nama dalam aksara hieroglif
w3s.t Kota Tongkat Kerajaan (City of the Sceptre)[2]