Karena semua produk yang mengandung ragi dilarang untuk dibawa ke mezbah,[3] dan roti sajian itu dibawa ke Ruang Kudus, maka diyakini bahwa roti itu dibuat tanpa ragi.[1]
Kedua belas buah roti sajian itu melambangkan kedua belas suku Israel dan kesadaran mereka bahwa mereka hidup di hadapan Allah dan harus senantiasa berserah kepada-Nya.[4]
Para pembuat
Menurut Kitab 1 Tawarikh, tugas pembuatan roti dan penataannya diberikan secara khusus kepada bani Kehat, menyiratkan adanya suatu tatacara khusus untuk mempersiapkannya yang hanya diketahui oleh bani itu.[1] Dicatat dalam 1 Tawarikh 9:32 demikian:
Dan sebagian dari anak-anak orang Kehat, yakni dari sanak saudara mereka, mengurus roti sajian untuk disediakan setiap hari Sabat.[5]
25:23"Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga,
dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
25:24Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.
25:25Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya
dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
25:26Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas
dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
25:27Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung,
supaya meja itu dapat diangkut.
25:28Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas,
dan dengan itulah meja harus diangkut.
25:29Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan;
haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
25:30Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku."[8]
Roti yang diletakkan di atas meja itu melambangkan kehadiran Tuhan yang memelihara seluruh kehidupan Israel (bandingkan Imamat 24:5–9; Yes 63:9). Roti ini menunjuk kepada Kristus, roti hidup itu (Mat 26:26-29; 1Kor 10:16; Kel 16:4).</fulllife>
Laporan pelaksanaan pembuatan meja roti sajian oleh Bezaleel dan rekan-rekannya tertulis dalam Keluaran 37:10-16 sebagai berikut:
Dibuatnyalah meja itu dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
37:11Disalutnyalah itu dengan emas murni dan dibuatnya bingkai emas sekelilingnya.
37:12Dibuatnyalah sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan dibuatnya bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
37:13Dituangnyalah untuk meja itu empat gelang emas dan dipasangnyalah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
37:14Dekat ke jalur pinggirnyalah gelang itu, yakni tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.
37:15Dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas, yaitu supaya meja itu dapat diangkut.
37:16Dan dibuatnyalah perkakas yang di atas meja itu, yakni pinggannya, cawannya, piala dan kendinya, yang dipakai untuk persembahan curahan, semuanya dari emas murni.[9]