Ai (tempat)Ai (bahasa Ibrani: העי; "tumpukan puing-puing"; Alkitab Douay-Rheims: Hai) adalah nama dari satu atau dua tempat di tanah Israel zaman dulu, menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen:
Zaman AbrahamAbraham (waktu masih bernama Abram) membawa Sarai, yang kemudian diganti namanya menjadi Sara, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka Abram mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.[1] Setelah tinggal beberapa waktu di Mesir, pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia. Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.[2] Penyerangan kota Ai oleh Yosua dan orang Israel
Serangan pertamaSetelah berhasil merebut Yerikho secara spektakular (dicatat dalam Yosua 6), Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: "Pergilah ke sana dan intailah negeri itu." Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja." Maka berangkatlah kira-kira 3000 orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira 36 orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat. Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya. Dan berkatalah Yosua:
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
Serangan keduaSetelah perkara pencurian itu dibereskan, kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:
Lalu bersiaplah Yosua beserta seluruh tentara untuk pergi ke Ai. Yosua memilih 30.000 orang, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, mereka disuruhnya pergi pada waktu malam dan kepada mereka diperintahkannya, katanya:
Demikianlah Yosua menyuruh mereka pergi, lalu berjalanlah mereka ke tempat persembunyian dan tinggal di antara Betel dan Ai, di sebelah barat Ai. Tetapi Yosua bermalam di tengah-tengah rakyat pada malam itu. Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu diperiksanyalah barisan bangsa itu dan berjalanlah ia maju beserta para tua-tua orang Israel di depan bangsa itu ke Ai. Juga seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia berjalan maju; mereka maju mendekat, lalu sampai ke tentangan kota itu, kemudian berkemahlah mereka di sebelah utara Ai, sehingga lembah itu ada di antara mereka dan Ai. Yosua telah mengambil kira-kira 5.000 orang, lalu disuruhnya mereka bersembunyi di antara Betel dan Ai, di sebelah barat kota itu.[8] Beginilah rakyat itu diatur: seluruh tentara itu di sebelah utara kota dengan barisan belakang di sebelah barat kota. Pada malam itu berjalanlah Yosua melalui lembah itu. Pagi-pagi, ketika raja negeri Ai melihat hal itu, maka ia dan seluruh rakyatnya, orang-orang kota itu, segera keluar berperang, menyerbu orang Israel, ke lereng di seberang dataran itu; raja itu tidak tahu, bahwa ada orang bersembunyi di belakang kota. Yosua dan seluruh orang Israel itu berlaku seolah-olah dipukul mundur oleh mereka, lalu melarikan diri ke arah padang gurun. Sebab itu semua orang yang ada di kota dikerahkan untuk mengejar orang Israel. Maka mereka mengejar Yosua, sehingga makin jauhlah mereka terpancing dari kota. Seorangpun tidak tertinggal lagi di Ai dan Betel yang tidak keluar memburu orang Israel. Mereka meninggalkan kota itu terbuka, karena mereka mengejar orang Israel. Atas perintah TUHAN, maka Yosua mengacungkan lembing yang di tangannya ke arah kota itu, segeralah bangun orang-orang yang bersembunyi itu dari tempatnya, mereka berlari memasuki kota, merebutnya, lalu segera membakar kota itu. Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke manapun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya. Ketika Yosua dan seluruh Israel melihat, bahwa orang-orang yang bersembunyi itu telah merebut kota dan bahwa asap kota itu naik membubung, berbaliklah mereka, lalu menewaskan orang-orang Ai. Sementara itu juga keluar orang-orang Israel yang lain dari dalam kota menyerbu orang-orang Ai, sehingga terjepit di tengah-tengah orang Israel itu, yang ini dari sini dan yang itu dari sana; orang-orang Ai ditewaskan, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas atau luput. Tetapi raja Ai ditangkap mereka hidup-hidup dan dihadapkan kepada Yosua. Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang. Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada 12.000 orang, semuanya orang Ai. Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya. Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua. Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang. Dan raja Ai digantungnya pada sebuah tiang sampai petang. Ketika matahari terbenam, Yosua memerintahkan orang menurunkan mayat itu dari tiang, lalu dilemparkan di depan pintu gerbang kota, kemudian didirikan oranglah di atasnya suatu timbunan batu yang besar.[9] Lokasi penggalian arkeologiEt-TellEdward Robinson pada tahun 1838 mengemukakan dugaan bahwa Ai terletak di Et-Tell. Charles Wilson pada tahun 1866 memperkuat dengan rujukan dari Alkitab dan topografi setempat. William F. Albright, sarjana Amerika terkenal, mendukung dalam tulisannya pada tahun 1924 bahwa lokasi di et-Tell mengandung puing-puing kota Ai. Juga didapati bahwa nama Ibrani Ai artinya mirip dengan nama Arab modern et-Tell. Identifikasi Albright diterima mayoritas arkeolog, sehingga kebanyakan orang percaya et-Tell sama dengan Ai. Kalau et-Tell benar adalah Ai, timbul sejumlah masalah pembuktian sejarah Alkitab. Secara tradisional diperkirakan bangsa Israel keluar dari Mesir sekitar tahun 1447 SM dan masuk Kanaan sekitar tahun 1407 SM. Namun penggalian di et-Tell menunjukkan pada periode itu Ai tidak dihuni sampai hampir 1000 tahun kemudian. Di Zaman Besi I muncul sebuah desa dengan damai tanpa peperangan.[10] Tambahan lagi, Ai, berarti Puing-puing, suatu nama yang aneh untuk sebuah kota, tetapi nama yang lazim untuk tumpukan puing-puing bekas kota. Jadi nama Ai tampaknya baru diberikan setelah kota itu dihancurkan. Dari penelitian ini muncul anggapan bahwa perang Ai tidak pernah terjadi, dan kisah itu hanyalah "memelihara suatu gaung perang yang pernah terjadi di awal Zaman Besi I."[11] Some archeologists and biblical scholars have suggested that the Biblical account of the conquest of Ai derives from an etiological myth[12] - suatu jenis dongeng yang "menjelaskan asal mula suatu kebiasaan, urusan negara, atau sifat alamiah dalam manusia dan alam dewata."[13] Tampaknya reruntuhan yang ditemukan di et-Tell berasal dari tahun ~2400 SM, saat Kanaan di bawah kekuasaan kerajaan Mesir kuno. Kemudian lokasi itu tidak dihuni sampai ~1000 SM, ketika orang Israel mulai menetap di tanah Kanaan. Ada 3 hipotesis utama untuk menjelaskan kisah Alkitab mengenai Ai berdasarkan hasil penggalian di et-Tell:
Callaway mengajukan dugaan bahwa kota ini pernah membuat kerajaan Mesir marah (mungkin karena memberontak dan mencoba memperoleh kemerdekaan), sehingga sebagai hukumannya, dihancurkan total.[15] Kirbet el-MaqatirAda sejumlah pakar yang menentang identifikasi Ai dengan Et-Tell, antara lain yang terkemuka adalah Bryant Wood. Ia mengusulkan bahwa kronologi di Alkitab itu akurat, tetapi kota Ai tidak terletak di et-Tell. Dr. Bryant Wood mengemukakan dugaan bahwa Ai sebenarnya terletak di lokasi Kirbet (Khirbet) el-Maqatir (31°54′54.27″N 35°14′59.45″E / 31.9150750°N 35.2498472°E), karena bukti-bukti dari penggalian di sana lebih kuat daripada yang di et-Tell:
Kemungkinan Kirbet el-Maqatir tidak ditemukan sebelumnya karena lokasi sebenarnya kota Betel (al Birah) belum disepakati. Ekskavasi di Khirbet el-Maqatir dimulai tahun 1995 dan sampai tahun 2010 sudah menemukan gerbang kota dan struktur tembok, banyak kepingan keramik dari zaman Yosua, bukti kebakaran dan sebuah biara Byzantine. Penelitian pada tahun 2010, mendapatkan peta benteng kota yang dibangun pada abad ke-15 SM ini.[16] Referensi
Lihat pulaPranala luar |