Ai (tempat)

Gustave Doré, Yosua membakar kota Ai, 1866.

Ai (bahasa Ibrani: העי‎; "tumpukan puing-puing"; Alkitab Douay-Rheims: Hai) adalah nama dari satu atau dua tempat di tanah Israel zaman dulu, menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen:

  • Kota kerajaan orang Kanaan yang disebut pertama kali dalam Kitab Kejadian, kemudian direbut dan dihancurkan oleh orang Israel di bawah pimpinan Yosua bin Nun setelah dua kali penyerangan (dicatat dalam Kitab Yosua).
  • Kota yang disebutkan bersama Hesybon oleh nabi Yeremia (Yeremia 49:3), yang tidak diketahui lokasinya dan mungkin sama dengan yang pertama.

Zaman Abraham

Abraham (waktu masih bernama Abram) membawa Sarai, yang kemudian diganti namanya menjadi Sara, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka Abram mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.[1]

Setelah tinggal beberapa waktu di Mesir, pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia. Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai, ke tempat mezbah yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah Abram memanggil nama TUHAN.[2]

Penyerangan kota Ai oleh Yosua dan orang Israel

Perang Ai
Bagian dari Serangan awal orang Israel ke Kanaan

Ilustrasi dari "Morgan Bible" ketika orang Israel dipukul mundur dari Ai.
Tanggalc. 1400 SM
LokasiGibeon dan Yerikho
Hasil Kemenangan telak orang Israel
Pihak terlibat
Orang Israel Gabungan tentara Kanaan
Tokoh dan pemimpin
Yosua Raja Ai
Kekuatan
10.000-11.000 12.000
Korban
tidak ada perkiraan 12.000

Serangan pertama

Setelah berhasil merebut Yerikho secara spektakular (dicatat dalam Yosua 6), Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: "Pergilah ke sana dan intailah negeri itu." Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja." Maka berangkatlah kira-kira 3000 orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira 36 orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat. Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya. Dan berkatalah Yosua:

"Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal di seberang sungai Yordan itu! O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang Israel lari membelakangi musuhnya? Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?"

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:

"Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian? Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya. Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu. Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu.[3] Ternyata yang melakukan pencurian itu adalah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda.[4] Akhan dihukum mati dengan dilempari batu dan barang-barang curiannya dibakar di lembah Akhor.[5]

Serangan kedua

Setelah perkara pencurian itu dibereskan, kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua:

"Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya, dan haruslah kaulakukan kepada Ai dan rajanya, seperti yang kaulakukan kepada Yerikho dan rajanya; hanya barang-barangnya dan ternaknya boleh kamu jarah. Suruhlah orang bersembunyi di belakang kota itu."[6]

Lalu bersiaplah Yosua beserta seluruh tentara untuk pergi ke Ai. Yosua memilih 30.000 orang, pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, mereka disuruhnya pergi pada waktu malam dan kepada mereka diperintahkannya, katanya:

"Ketahuilah, kamu harus bersembunyi di belakang kota itu untuk menyerangnya, janganlah terlalu jauh dari kota itu, dan bersiap-siaplah kamu sekalian. Aku dan semua orang yang bersama-sama dengan aku akan mendekati kota itu; apabila mereka keluar menyerbu kami, seperti yang pertama kali, maka kami akan melarikan diri dari hadapan mereka. Jadi mereka akan keluar menyusul kami, sehingga kami memancing mereka jauh dari kota itu, sebab mereka akan berkata: orang-orang itu melarikan diri dari hadapan kita seperti yang pertama kali. Jika kami melarikan diri dari hadapan mereka, maka kamu harus bangun dari tempat persembunyianmu itu untuk menduduki kota itu, dan TUHAN, Allahmu, akan menyerahkannya ke dalam tanganmu. Segera setelah kamu merebut kota itu, haruslah kamu membakarnya; sesuai dengan firman TUHAN kamu harus melakukan semuanya itu; ingatlah, itulah perintahku kepadamu."[7]

Demikianlah Yosua menyuruh mereka pergi, lalu berjalanlah mereka ke tempat persembunyian dan tinggal di antara Betel dan Ai, di sebelah barat Ai. Tetapi Yosua bermalam di tengah-tengah rakyat pada malam itu. Keesokan harinya Yosua bangun pagi-pagi, lalu diperiksanyalah barisan bangsa itu dan berjalanlah ia maju beserta para tua-tua orang Israel di depan bangsa itu ke Ai. Juga seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia berjalan maju; mereka maju mendekat, lalu sampai ke tentangan kota itu, kemudian berkemahlah mereka di sebelah utara Ai, sehingga lembah itu ada di antara mereka dan Ai. Yosua telah mengambil kira-kira 5.000 orang, lalu disuruhnya mereka bersembunyi di antara Betel dan Ai, di sebelah barat kota itu.[8]

Beginilah rakyat itu diatur: seluruh tentara itu di sebelah utara kota dengan barisan belakang di sebelah barat kota. Pada malam itu berjalanlah Yosua melalui lembah itu. Pagi-pagi, ketika raja negeri Ai melihat hal itu, maka ia dan seluruh rakyatnya, orang-orang kota itu, segera keluar berperang, menyerbu orang Israel, ke lereng di seberang dataran itu; raja itu tidak tahu, bahwa ada orang bersembunyi di belakang kota. Yosua dan seluruh orang Israel itu berlaku seolah-olah dipukul mundur oleh mereka, lalu melarikan diri ke arah padang gurun. Sebab itu semua orang yang ada di kota dikerahkan untuk mengejar orang Israel. Maka mereka mengejar Yosua, sehingga makin jauhlah mereka terpancing dari kota. Seorangpun tidak tertinggal lagi di Ai dan Betel yang tidak keluar memburu orang Israel. Mereka meninggalkan kota itu terbuka, karena mereka mengejar orang Israel. Atas perintah TUHAN, maka Yosua mengacungkan lembing yang di tangannya ke arah kota itu, segeralah bangun orang-orang yang bersembunyi itu dari tempatnya, mereka berlari memasuki kota, merebutnya, lalu segera membakar kota itu. Ketika orang Ai berpaling menoleh ke belakang, tampaklah asap kota itu naik membubung ke langit; mereka tidak sempat melarikan diri ke manapun juga, sebab rakyat yang tadinya lari ke padang gurun, berbalik melawan pengejar-pengejarnya. Ketika Yosua dan seluruh Israel melihat, bahwa orang-orang yang bersembunyi itu telah merebut kota dan bahwa asap kota itu naik membubung, berbaliklah mereka, lalu menewaskan orang-orang Ai. Sementara itu juga keluar orang-orang Israel yang lain dari dalam kota menyerbu orang-orang Ai, sehingga terjepit di tengah-tengah orang Israel itu, yang ini dari sini dan yang itu dari sana; orang-orang Ai ditewaskan, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas atau luput. Tetapi raja Ai ditangkap mereka hidup-hidup dan dihadapkan kepada Yosua. Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang. Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada 12.000 orang, semuanya orang Ai. Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya. Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua. Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang. Dan raja Ai digantungnya pada sebuah tiang sampai petang. Ketika matahari terbenam, Yosua memerintahkan orang menurunkan mayat itu dari tiang, lalu dilemparkan di depan pintu gerbang kota, kemudian didirikan oranglah di atasnya suatu timbunan batu yang besar.[9]

Lokasi penggalian arkeologi

Et-Tell

Edward Robinson pada tahun 1838 mengemukakan dugaan bahwa Ai terletak di Et-Tell. Charles Wilson pada tahun 1866 memperkuat dengan rujukan dari Alkitab dan topografi setempat. William F. Albright, sarjana Amerika terkenal, mendukung dalam tulisannya pada tahun 1924 bahwa lokasi di et-Tell mengandung puing-puing kota Ai. Juga didapati bahwa nama Ibrani Ai artinya mirip dengan nama Arab modern et-Tell. Identifikasi Albright diterima mayoritas arkeolog, sehingga kebanyakan orang percaya et-Tell sama dengan Ai.

Kalau et-Tell benar adalah Ai, timbul sejumlah masalah pembuktian sejarah Alkitab. Secara tradisional diperkirakan bangsa Israel keluar dari Mesir sekitar tahun 1447 SM dan masuk Kanaan sekitar tahun 1407 SM. Namun penggalian di et-Tell menunjukkan pada periode itu Ai tidak dihuni sampai hampir 1000 tahun kemudian. Di Zaman Besi I muncul sebuah desa dengan damai tanpa peperangan.[10] Tambahan lagi, Ai, berarti Puing-puing, suatu nama yang aneh untuk sebuah kota, tetapi nama yang lazim untuk tumpukan puing-puing bekas kota. Jadi nama Ai tampaknya baru diberikan setelah kota itu dihancurkan.

Dari penelitian ini muncul anggapan bahwa perang Ai tidak pernah terjadi, dan kisah itu hanyalah "memelihara suatu gaung perang yang pernah terjadi di awal Zaman Besi I."[11] Some archeologists and biblical scholars have suggested that the Biblical account of the conquest of Ai derives from an etiological myth[12] - suatu jenis dongeng yang "menjelaskan asal mula suatu kebiasaan, urusan negara, atau sifat alamiah dalam manusia dan alam dewata."[13]

Tampaknya reruntuhan yang ditemukan di et-Tell berasal dari tahun ~2400 SM, saat Kanaan di bawah kekuasaan kerajaan Mesir kuno. Kemudian lokasi itu tidak dihuni sampai ~1000 SM, ketika orang Israel mulai menetap di tanah Kanaan. Ada 3 hipotesis utama untuk menjelaskan kisah Alkitab mengenai Ai berdasarkan hasil penggalian di et-Tell:

  1. Kisah itu dikarang kemudian untuk menjelaskan daerah itu; orang Israel menghubungkan dengan Yosua, karena kemashuran penaklukannya.
  2. Ada orang Betel menghuni Ai pada zaman Yosua, dan merekalah yang sebenarnya diserang. #Albright menggabungkan kedua teori ini untuk mengajukan hipotesis Penaklukan Betel, yang hanya satu setengah mil (2.5 km) di sebelah barat Ai, yang kemudian dipindahkan ceritanya ke Ai untuk menjelaskan puing-puing yang ada di kota itu. Hal ini tampaknya didukung di Alkitab, yaitu tidak adanya catatan bahwa Betel direbut, tetapi disinggung mengenainya di Kitab Hakim-hakim 1:22-26.[14]

Callaway mengajukan dugaan bahwa kota ini pernah membuat kerajaan Mesir marah (mungkin karena memberontak dan mencoba memperoleh kemerdekaan), sehingga sebagai hukumannya, dihancurkan total.[15]

Kirbet el-Maqatir

Ada sejumlah pakar yang menentang identifikasi Ai dengan Et-Tell, antara lain yang terkemuka adalah Bryant Wood. Ia mengusulkan bahwa kronologi di Alkitab itu akurat, tetapi kota Ai tidak terletak di et-Tell. Dr. Bryant Wood mengemukakan dugaan bahwa Ai sebenarnya terletak di lokasi Kirbet (Khirbet) el-Maqatir (31°54′54.27″N 35°14′59.45″E / 31.9150750°N 35.2498472°E / 31.9150750; 35.2498472), karena bukti-bukti dari penggalian di sana lebih kuat daripada yang di et-Tell:

  1. Kota Ai pada zaman Yosua, lebih kecil daripada Yerikho dan Gibeon. Et-Tell tidak tepat, karena berukuran 2 kali lipat kota-kota itu, sedangkan Kirbet el-Maqatir lebih kecil daripada Yerikho maupun Gibeon.
  2. Lokasi ini dihuni dan dihancurkan pada zaman Perunggu I akhir, yaitu pada zaman Yosua.

Kemungkinan Kirbet el-Maqatir tidak ditemukan sebelumnya karena lokasi sebenarnya kota Betel (al Birah) belum disepakati. Ekskavasi di Khirbet el-Maqatir dimulai tahun 1995 dan sampai tahun 2010 sudah menemukan gerbang kota dan struktur tembok, banyak kepingan keramik dari zaman Yosua, bukti kebakaran dan sebuah biara Byzantine. Penelitian pada tahun 2010, mendapatkan peta benteng kota yang dibangun pada abad ke-15 SM ini.[16]

Referensi

  1. ^ Kejadian 12:5-8
  2. ^ Kejadian 13:1-4
  3. ^ Yosua 7:2–13
  4. ^ Yosua 7:16–18
  5. ^ Yosua 7:25–26
  6. ^ Yosua 8:1–2
  7. ^ Yosua 8:3–8
  8. ^ Yosua 8:9–12
  9. ^ Yosua 8:13–29
  10. ^ Mazar, Amichai, The Archaeology of the Land of the Bible, 10,000-586 B.C.E., New York: Doubleday, 1990, pp. 331-332
  11. ^ Naʼaman, Nadav (2005). Canaan in the 2nd millennium B.C.E. Eisenbrauns. hlm. 378. ISBN 978-1575061139. 
  12. ^ Gomes, Jules (2006). The sanctuary of Bethel and the configuration of Israelite identity. Walter de Gruyter & Co. hlm. 103. ISBN 978-3110189933. 
  13. ^ "myth." (=mitos) Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, 2011. Web. 18 Feb. 2011. <http://www.britannica.com/EBchecked/topic/400920/myth>.
  14. ^ Wright, Ernest G. Biblical Archaeology. Philadelphia: The Westminster Press, 1974. p. 80-82.
  15. ^ Callaway, Joseph. "Ai." In David Noel Freedman (ed.), The Anchor Bible Dictionary, vol.1, p. 125-130. Doubleday, 1992.
  16. ^ "The Search for Joshua's Ai: The Excavations at Khirbet el-Maqatir 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-25. Diakses tanggal 2012-03-15. 

Lihat pula

Pranala luar

31°55′01″N 35°15′40″E / 31.91694°N 35.26111°E / 31.91694; 35.26111