1 Tawarikh 9 (atau I Tawarikh 9, disingkat 1Taw 9) adalah bagian dari Kitab 1 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1][2]
Teks
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 1
- Seluruh orang Israel telah terdaftar dalam silsilah; mereka tertulis dalam kitab raja-raja Israel, sedang orang Yehuda telah diangkut ke dalam pembuangan ke Babel oleh karena perbuatan mereka yang tidak setia. (TB)[3]
Pasal ini memperhatikan seluruh masyarakat umat Allah (yaitu "seluruh Israel") setelah mereka kembali dari pembuangan di Babel, sambil menekankan kesinambungan mereka dengan Israel sebelum pembuangan (bandingkan Nehemia 9:1–38). Ayat pertama ini memberikan alasan bagi tawanan mereka, sedangkan sisa pasal ini membahas "para imam, orang-orang Lewi dan para budak di Bait Allah" (1 Tawarikh 9:2) yang ditugaskan Allah untuk memulihkan tatanan penyembahan sejati yang telah hilang selama pembuangan.[4]
Ayat 2
- Dan orang-orang yang mula-mula menetap kembali di tanah-tanah milik mereka, di kota-kota mereka, ialah orang Israel awam, para imam, orang-orang Lewi dan para budak di bait Allah. (TB)[5]
Ayat 10
- Dari para imam ialah Yedaya, Yoyarib, Yakhin, (TB)[6]
Ayat 32
- Dan sebagian dari anak-anak orang Kehat, yakni dari sanak saudara mereka, mengurus roti sajian untuk disediakan setiap hari Sabat. (TB)[7]
Ayat 39
- Ner memperanakkan Kish; Kish memperanakkan Saul; Saul memperanakkan Yonatan, Malkisua, Abinadab dan Esybaal.[8]
Referensi silang: 1 Tawarikh 8:33
Raja Saul dan tiga putra tertuanya, Yonatan, Malkisua dan Abinadab, mati dalam pertempuran melawan orang Filistin.[9] Putranya yang termuda, Esybaal atau Isyboset, diangkat menjadi raja oleh Abner, panglima dan juga saudara sepupu Saul, untuk menggantikan Saul memerintah selama 2 tahun.[10]
Ayat 40
Referensi silang: 1 Tawarikh 8:34
- Anak Yonatan ialah Meribaal dan Meribaal memperanakkan Mikha.[11]
Yonatan, sahabat Daud itu, meninggalkan seorang putra bernama Meribaal atau Mefiboset yang kemudian dipelihara hidupnya oleh Daud.[12] Dengan demikian keturunan Yonatan tetap berlanjut bersama keturunan Daud, sesuai perjanjian antara Yonatan dan Daud.[13]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar