Keluaran 34Keluaran 34 (disingkat Kel 34) adalah bagian dari Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2] Teks
Waktu
StrukturPembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Ayat 6Bahasa Ibrani: ויעבר יהוה ׀ על־פניו ויקרא יהוה ׀ יהוה אל רחום וחנון ארך אפים ורב־חסד ואמת׃
Terjemahan Baru:Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya[4] Di sini Allah menjelaskan lebih lanjut arti nama tersebut dan tabiat-Nya yang paling dalam. Tuhan adalah Allah yang belas kasihan, kebaikan hati, dan pengampunan-Nya terpadu dengan kebenaran, kekudusan, dan keadilan. Kenyataan bahwa Allah itu murah hati dan penuh belas kasihan menunjukkan bahwa Ia tidak akan menghukum siapa pun terkecuali dan hingga kasih-Nya yang panjang sabar itu ditolak dan dihina.[5] Ayat 7
Orang-tua harus memperhatikan bahwa dosa mereka, pengabaian rohani atau kegagalan untuk memisahkan diri dari dunia dapat membawa dampak menyedihkan bagi anak-anak mereka. Anak-anak menderita karena dosa orang-tuanya dalam arti bahwa mereka pada umumnya mengikuti orang-tua mereka pada jalan pencobaan atau kompromi rohani, dan dengan demikian mengambil alih kebiasaan dan sikap yang jahat sehingga menuntun mereka makin jauh dari Allah menuju kebinasaan.[5] Ayat 27
Ayat 28
Teks Masoret (dibaca dari kanan ke kiri)
Transliterasi (dibaca dari kiri ke kanan)
Musa dipelihara secara adikodrati oleh Allah selama berpuasa empat puluh hari ketika ia tidak makan atau minum. Baik secara alkitabiah maupun fisiologis, puasa yang mencakup hal tidak minum tidak boleh lebih lama daripada tiga hari (lihat Matius 6:16).[5] Ayat 29
Referensi silang: Keluaran 34:35; Mazmur 34:6; Yesaya 60:5; Matius 17:2; 2 Korintus 3:7 Ayat 30
Ayat 35
Referensi silang: 2 Korintus 3:13 Tradisi KristenDalam Surat 2 Korintus pasal 3, rasul Paulus merujuk pada Keluaran 34 yang mencatat kisah muka Musa yang bercahaya ketika menerima 2 loh batu langsung dari hadapan Allah (ayat 29 pasal ini), sehingga membuat takut orang Israel termasuk Harun untuk mendekati Musa (ayat 30). Paulus menambahkan bahwa Musa "menyelubungi mukanya" (ayat 35), "supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu".[13] Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia