Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: "Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini."[4]
"Tulang-tulang Yusuf": Pesan Yusuf mengenai tulang-tulangnya dicatat dalam Kitab Kejadian pasal 50.[5] Sejarawan Yahudi-Romawi, Flavius Yosefus (37-100 M), menulis "Mereka meninggalkan Mesir pada bulan Xanthicus,[6] pada hari kelima belas bulan lunar itu; empat ratus dan tiga puluh tahun setelah leluhur kami Abraham tiba di Kanaan, tetapi hanya dua ratus lima belas tahun setelah Yakub pindah ke Mesir. Saat itu adalah tahun kedelapan puluh usia Musa, dan usia Harun tiga tahun lebih tua. Mereka juga membawa tulang-tulang Yusuf bersama mereka, sebagaimana ia telah memerintahkan putra-putranya untuk dilakukan.".[7] Di akhir Kitab Yosua dicatat, bahwa tulang-tulang Yusuf dikuburkan di Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga 100 kesita dari anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik pusaka mereka (Yosua 24:32). Dengan demikian tulang-tulang Yusuf ini menjadi mata rantai yang mengikat Kitab Kejadian, Kitab Keluaran sampai ke Kitab Yosua, semacam jaminan bahwa keluarga Yakub, yaitu umat Israel, pasti akan dibawa TUHAN kembali ke tanah Kanaan.
Ayat 20
Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun. (TB)[8]
Ayat 21
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. (TB)[9]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857