Adad-nirari III (juga disebut Adad-narari) adalah raja Asyur dari tahun 811 sampai 783 SM.
Keluarga
Adad-nirari adalah putra dan penerus tahta raja Shamshi-Adad V. Tampaknya masih sangat muda ketika naik tahta, karena dalam 5 tahun pertama pemerintahannya, ibunya Shammuramat[2] sangat berpengaruh, yang kemungkinan menimbulkan legenda Semiramis.[3]
Meskipun ibunya tidak bertindak sebagi wali, tetapi pengaruhnya secara mengherankan sangat kuat pada zaman itu.[4]
Ia adalah ayah dari raja-raja Ashur-nirari V, Salmaneser IV dan Ashur-dan III.
Tiglat-Pileser III menggambarkan dirinya juga sebagai putra Adad-nirari pada inskripsinya, meskipun tidak dapat dipastikan apakah ini benar, mengingat ada informasi bahwa ia adalah dari kalangan orang biasa yang merebut tahta.
Biografi
Masa muda Adad-nirari dan pergumulan ayahnya sudah tampak dari awal pemerintahannya, mengakibatkan melemahnya pemerintahan Asyur atas Mesopotamia, dan menyebabkan munculnya ambisi para pejabat, gubernur serta penguasa setempat.
Menurut inskripsi Adad-nirari, ia memimpin beberapa kampanye militer dengan tujuan mencapai kembali kekuatan Asyur pada zaman kakeknya Salmaneser III.
Berdasarkan kanon eponim, ia menyerang ke segala arah sampai akhir masa jabatanya yang berlangsung 28 tahun, dan ia adalah pendiri kuil Nabu di Niniwe. Di antara tindakannya adalah pengepungan kota Damaskus pada zaman raja Ben-Hadad III pada tahun 796 SM, yang menyebabkan melemahnya Kerajaan Aram-Damaskus dan berhasilnya Kerajaan Israel Utara memulihkan wilayahnya pada zaman raja Yoas (yang membayar upeti kepada raja Asyur pada zamannya) dan Yerobeam II. Ada pakar yang menganggapnya sebagai "Raja kota Niniwe" yang menerima kabar bencana Allah dari nabi Yunus dan memerintahkan perkabungan puasa untuk mencegah datangnya bencana itu dengan sukses (lihat Yunus 3 terutama Yunus 3:6–9)
Semangat Adad-nirari tidak dapat mencegah kemunduran Asyur dalam beberapa dekade setelah kematiannya, sampai bangkit kembali dengan berkuasanya Tiglat-Pileser III.
Lihat pula
Referensi