Tiglat-Pileser III (Tiglat Pileser atau Tiglatpeleser (תגלת פלאסר, tiḡ·laṯ pil·’e·ser;2 Raja-raja 15:29) dan Tilgat Pilnesar (תלגת פלנאסר, ti·lə·ḡaṯ pil·nə·’e·ser; 2 Tawarikh 28:20);[1] ejaan Ibrani dari penamaan Akkadia: Tukultī-apil-Ešarra, "kepercayaanku dalam putra Esharra"; Kuneiform: 𒆪𒋾𒀀𒂍𒊹𒊏 TUKUL.TI.A.É.ŠÁR.RA; bahasa Inggris: Tiglath-Pileser III) adalah raja agung Asyur (Asiria) pada abad ke-8 SM (berkuasa 745–727 SM)[2][3] dan secara luas dihormati sebagai pendiri Kekaisaran Asyur Baru.[4] Dia dianggap sebagai salah satu pemimpin militer paling berhasil dalam sejarah, yang menaklukkan banyak wilayah yang kemudian dikenal dengan Asyur kuno sebelum kematiannya. Dari prasasti-prasasti yang ditinggalkannya dan dari catatan Alkitab dapat dipastikan bahwa raja ini hidup sezaman dengan raja-raja Israel, Menahem, Pekah dan Hosea, raja Yehuda, Uzia dan Ahas, dan raja Damaskus, Rezin.
Nama
Nama "Pul" diidentifikasikan dengan Tiglat-Pileser III menurut perbandingan Tawarikh Babilonia dengan daftar A dari raja-raja Babilonia.[5] Demikian pula dari penemuan dan penafsiran prasasti Fenisiadari Incirli, baris ke-5 yang memuat: פאל מל[ך] אשר רב "Pu'lu, raja agung Asyur".[6]
Penyerangan Ke Israel
Pul (Tiglath-Pileser III) menyerang Israel pada zaman pemerintahan Menahem, lalu Menahem memberi 1000 talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya dia mengokohkan kerajaan itu di tangannya.[7] Pada waktu itu Kerajaan Yehuda dipimpin oleh raja Uzia.[8] Prasasti raja Tiglath-Pileser III mencatat upeti yang diterimanya dari "Me-ni-hi-imme Sa-me-ri-na-a-a," bahasa Akkadia untuk "Menahem dari Samaria." T. C. Mitchell dalam Cambridge Ancient History memperkirakan prasasti ditulis tahun 743 atau 742 SM. Penerbitan "Prasasti Iran" tahun 1994 mendukung perkiraan tahun ini yang sejalan dengan kronologi dari Thiele/McFall.[9]
Serangan terhadap Israel yang kedua kali terjadi pada ~tahun 731, pada zaman raja Pekah. Prasasti raja Tiglath-Pileser III mencatat bahwa "Di Bit-Humria (rumah/kerajaan Omri atau Samaria) aku menggulingkan raja mereka Pa-qa-ha (Pekah) dan menempatkan A-ú -si (Hosea) sebagai raja atas mereka. Aku menerima dari mereka 10 talenta emas, 1,000(?) talenta perak sebagai upeti dan membawanya ke Asyur."[10] Menurut catatan Alkitab serangan ini terjadi atas permintaan raja Ahas,[11] Selain menyerang Samaria Tiglat-Pileser III juga menjarah Damaskus dan menghukum mati Rezin, serta merebut Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu mengangkut penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.[12]
Prasasti peninggalan Tiglat-Pileser III
Tiglat-Pileser III meninggalkan sejumlah catatan tahunan (annal) pemerintahannya, antara lain:
Beberapa Annal ditemukan di Nimrud. Salah satunya ditulis mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi antara tahun 745 dan 737 SM; dikenal dengan nama dokumen ANET3 283 (~738-737 SM), memuat catatan sebagai berikut:
Aku menerima upeti yang diberikan oleh Kuštašpi dari Commagene, Rezin dari Damaskus, Menahem dari Samaria, Hiram dari Tirus, Sibitti-bi'li dari Byblos, Urikki dari Qu'e, Pisiris dari Karchemiš, I'nil dari Hamath, Panammu dari Sam'al, Tarhulara dari Gurgum, Sulumal dari Melitene, Dadili dari Kaska, Uassarme dari Tabal, Ušhitti dari Tuhana, Tuhamma dari Ištunda, Urimme dari Hubišna, dan Zabibe, ratu orang Arabi - emas, perak, timah putih, besi, kulit gajah, gading, pakaian lenan dengan hiasan berwarna-warni, kain wol yang diwarnai biru, kain wol yang diwarnai ungu, kayu ebony, kayu boxwood, apa saja yang cukup berharga sebagai harta kerajaan; juga domba-domba yang kulitnya direntangkan dan diwarnai ungu, burung-burung liar yang bentangan sayapnya diwarnai biru, lebih lagi sejumlah kuda, keledai, ternak besar dan kecil, onta (berpunuk satu; dromedary) jantan, onta betina dengan anak-anaknya.[13]
Kutipan lain (~731 SM):
Aku mengangkut ke Asyur dari tanah Bit-Humria (rumah/kerajaan Omri, yaitu Israel/Samaria), tentara-tentara khususnya... semua penduduknya,... aku membunuh Pekah, raja mereka, dan mengangkat Hosea sebagai raja atas mereka. Aku menerima dari mereka 10 talenta emas, x talenta perak, dengan harta milik mereka dan aku mengangkut mereka ke Asyur.[14]
"Dalam semua negeri (asing) yang ... [... aku menerima pembayar]an dari Kuštašpi dari negeri Kummuḫu, Urik(ki) dari negeri Que, Sibitti-biʾil dari kota [Byblos, Hiram dari negeri Tirus, Pisīris dari kota Karkhemish, Ēnī]-il dari negeri Hamath, Panammû dari kota Samʾal, Tarḫulara dari kota Gurgum, Sulu[mal dari negeri Melid, Dadīlu dari kota Kaska, U]assurme dari negeri Tabal, Ušḫitti dari kota Tuna, Urballâ dari kota Tuḫana, Tuḫam[mi dari kota Ištunda, Urimmi dari kota Ḫubišna, (rev. 10´) Ma]ttan-biʾil (Mattan-Baʾal) dari kota Arvad, Sanīpu dari negeri Bīt-Ammon, Salāmānu dari negeri Moab, ...[... of ..., ... of ..., Mi]tinti dari negeri Ashkelon, Yehoahas dari negeri Yehuda, Qauš-malaka dari negeri Edom, Muṣ...[... dari ..., ... dari ..., (dan) Ḫa]nūnu dari kota Gaza: emas, perak, timah putih, besi, timah hitam, pakaian berwarna-warni, pakaian lenan, pakaian dari negeri-negeri mereka, wol merah-ungu, [..., segala macam] barang berharga, hasil laut (dan) hasil bumi, komoditi negeri-negeri mereka, harta kerajaan, kuda (dan) keledai yang telah diikatkan ke ku[k, ...]."[15]
Raja "Yeho-ahas" dari Yehuda diidentifikasi sebagai raja "Ahas" (kependekan nama tanpa menyertakan "Yeho", yang merujuk kepada "Yehowah" atau "Yahweh")
Pul, raja Asyur, datang menyerang negeri itu, lalu Menahem memberi seribu talenta perak kepada Pul, supaya dibantunya dia mengokohkan kerajaan itu di tangannya.[16]
Dalam zaman Pekah, raja Israel, datanglah Tiglat-Pileser, raja Asyur; direbutnyalah Iyon, Abel-Bet-Maakha, Yanoah, Kedesh dan Hazor, Gilead dan Galilea, seluruh tanah Naftali, lalu diangkutnyalah penduduknya ke Asyur ke dalam pembuangan.[17]
Ahas menyuruh utusan-utusan kepada Tiglat-Pileser, raja Asyur, mengatakan: "Aku ini hambamu dan anakmu. Majulah dan selamatkanlah aku dari tangan raja Aram dan dari tangan raja Israel, yang telah bangkit menyerang aku." Ahas mengambil perak dan emas yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja, dan mengirimnya kepada raja Asyur sebagai persembahan.[18]
maka Allah Israel menggerakkan hati Pul, yakni Tilgat-Pilneser, raja Asyur, lalu raja itu mengangkut mereka ke dalam pembuangan, yaitu orang Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye. Ia membawa mereka ke Halah, Habor, Hara dan sungai negeri Gozan; demikianlah mereka ada di sana sampai hari ini.[20]
Maka datanglah Tilgat-Pilneser, raja negeri Asyur, kepadanya (=Ahas), hanya bukan membantu dia, melainkan menyesakkannya. Walaupun Ahas merampas barang-barang dari rumah TUHAN, dari rumah raja dan dari rumah-rumah para pemimpin dan menyerahkan semua itu kepada raja negeri Asyur, namun perbuatannya itu tidak menguntungkan dia.[21]