Prasasti raja Tiglath-Pileser III mencatat bahwa "Di Bit-Humria (rumah/kerajaan Omri atau Samaria) aku menggulingkan raja mereka Pa-qa-ha (Pekah) dan menempatkan A-ú -si (Hosea) sebagai raja atas mereka. Aku menerima dari mereka 10 talenta emas, 1,000(?) talenta perak sebagai upeti dan membawanya ke Asyur."[3]
Kelakuannya dianggap jahat di mata TUHAN, tetapi bukan seperti raja-raja Israel yang mendahului dia.[4]
Salmaneser, raja Asyur maju melawan dia; Hosea takluk kepadanya serta membayar upeti.[5]
Tetapi kedapatanlah oleh raja Asyur (mungkin "Salmaneser"), bahwa di pihak Hosea ada persepakatan, karena Hosea telah mengirimkan utusan-utusan kepada So (atau "Sebek" menurut catatan raja Sargon II dari Asyur), raja Mesir, dan tidak mempersembahkan lagi upeti kepada raja Asyur, seperti biasanya tahun demi tahun; sebab itu raja Asyur menangkap dia dan membelenggu dia dalam penjara.[6]
Kemudian majulah raja Asyur (mungkin "Salmaneser") menjelajah seluruh negeri itu, ia mengepung Samaria tiga tahun lamanya dan kemudian (setelah "Salmaneser" meninggal, mungkin "Sargon") merebutnya. Ini menandai akhir pemerintahan Hosea dan Kerajaan Israel Utara.[7] Sargon mengalahkan Sebek, raja Mesir, tahun 720 SM. Jadi ada kemungkinan jatuhnya Samaria tahun 718 SM.[8]
Raja Sargon mencatat bahwa pada tahun 715 SM ia menempatkan suku-suku asing di Samaria di tanah Omri (Bit-Omri).[8] Hal ini sejalan dengan catatan Alkitab: "Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya."[9]
Perhitungan waktu
Dicatat bahwa Hosea membunuh Pekah pada tahun ke-20 pemerintahan raja Yotam dari Kerajaan Yehuda[1] tetapi baru menjadi raja pada tahun ke-12 pemerintahan raja Ahas bin Yotam dari Kerajaan Yehuda.[10]) Ia ditangkap oleh raja Asyur dan kerajaannya dihancurkan pada tahun ke-6 pemerintahan raja Hizkia bin Ahas dari Kerajaan Yehuda.[11]William F. Albright menulis tahun pemerintahannya 732-721 SM, sementara Edwin R. Thiele menulis 732-723 SM.[12]
Menurut tahun Kerajaan Yehuda
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Hosea dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).
Tahun ke-200 (tahun ke-20 Pekah, tahun ke-20 Yotam, tahun ke-4 Ahas (24 tahun), Hizkia 13 tahun): Hosea bin Ela mengadakan persepakatan dengan Tiglat-Pileser III melawan Pekah bin Remalya; dibunuhnyalah Pekah, kemudian dia diangkat oleh Tiglat-Pileser menjadi raja Israel.[13] (732 SM)[14]
Tahun ke-203 (tahun ke-3 Hosea, tahun ke-16 Ahas; 729 SM): Ahas (36 tahun) mati, maka Hizkia (25 tahun), anak Ahas raja Yehuda menjadi raja. Ia memerintah 29 tahun lamanya.[15] Waktu itu Salmaneser V menjadi raja di Kerajaan Asyur (727-722 SM).[16]
Tahun ke-204 (tahun ke-4 Hosea, tahun ke-1 Hizkia; 728 SM):
Bulan ke-1: Hizkia memperbaiki Bait Allah dan memulihkan ibadah.[17] Pekerjaan ini berlangsung mulai hari ke-1 sampai hari ke-16 bulan pertama.[18]
Bulan ke-2: Dirayakan perayaan Paskah atau hari raya Roti Tidak Beragi.[19] ~726 SM.
Tahun ke-209 (tahun ke-7 Hosea, tahun ke-4 Hizkia): Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya.[20] ~723 SM
Tahun ke-209 (tahun ke-12 Ahas (32 tahun), Hizkia 21 tahun): Hosea bin Ela telah menjadi raja di Samaria atas Israel selama 9 tahun lamanya dan kerajaannya direbut oleh Asyur.[21] (723 SM)[14]
Tahun ke-211 (tahun ke-9 Hosea, tahun ke-6 Hizkia): Samaria direbut sesudah lewat tiga tahun pengepungan.[22] Raja Asyur (=Sargon II) mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menyuruh mereka tinggal di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.[23] ~ 721 SM[24]
Tahun ke 217 (6 tahun setelah jatuhnya Samaria, tahun ke-12 Hizkia): Raja Asyur, Sargon II, mencatat dalam prasastinya bahwa ia menempatkan suku-suku asing di Samaria di tanah Omri (Bit-Omri).[8] Hal ini sejalan dengan catatan Alkitab: "Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya."[9] ~ 715 SM
^Edwin Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257