Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya, yaitu mula-mula ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati,[5] bukan seperti Daud, bapa leluhurnya,[6] dan kemudian ia pun menyeleweng.[2]
Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah Yozakar atau Zabad, anak Simeat perempuan Amon, dan Yozabad, anak Somer atau Simrit perempuan Moab, pegawai-pegawainya yang telah membunuh ayahnya.[7][8][9][10] Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab Musa (Kitab Ulangan), di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah mati karena anaknya, janganlah juga anak mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya sendiri"[11][12] (Ulangan 24:16[13]).
Perang dengan Edom
Amazia mengerahkan dan mengorganisir milisi Yehuda untuk merebut kembali Edom.[3]
Ia mengumpulkan orang Yehuda dan menyuruh mereka, yakni seluruh orang Yehuda dan Benyamin, berdiri menurut puak-puaknya di bawah kepala-kepala pasukan seribu dan kepala-kepala pasukan seratus. Ketika ia menghitung mereka yang berumur 20 tahun ke atas, didapatinya 300.000 teruna yang sanggup keluar berperang dengan tombak dan perisai.[14]
Awalnya Amazia juga menyewa seratus ribu pahlawan yang gagah perkasa dari Israel dengan bayaran 100 talenta perak. Tetapi seorang abdi Allah datang kepadanya dan berkata: "Ya raja, janganlah tentara Israel dibiarkan bergabung kepada tuanku, karena TUHAN tidak menyertai Israel, yakni semua bani Efraim ini. Dan jikalau mereka bergabung juga, bagaimanapun juga perbuatan dan kekuatanmu di dalam perang, Allah akan menggelincirkan engkau di depan musuh, sebab Allah mempunyai kuasa untuk menolong dan menggelincirkan!" Lalu kata Amazia kepada abdi Allah itu: "Bagaimana dengan 100 talenta yang telah kuberikan kepada pasukan-pasukan Israel itu?" Jawab abdi Allah itu: "TUHAN dapat memberikan lebih daripada itu kepadamu!" Kemudian Amazia memisahkan pasukan yang datang bergabung kepadanya dari Efraim, supaya mereka kembali ke tempat tinggalnya. Maka sangat marahlah mereka terhadap Yehuda. Mereka kembali ke tempat tinggalnya dengan marah yang menyala-nyala.[15] Orang-orang dari pasukan yang dipulangkan Amazia, dan yang tidak diperbolehkan ikut berperang dengan dia, menyerbu kota-kota di Yehuda dari jurusan Samaria sampai ke Bet-Horon, dan menewaskan 3000 orang penduduknya dan merampas banyak jarahan.[16]
Amazia mendapat keberanian lalu memimpin rakyatnya ke Lembah Asin dan memukul kalah 10.000 orang dari bani Seir (=Edom). Selain itu 10.000 orang ditawan hidup-hidup oleh bani Yehuda dan dibawa ke suatu puncak bukit batu, lalu mereka dicampakkan dari puncak bukit batu itu, sehingga hancurlah mereka semua.[17] Demikianlah Amazia mengalahkan Edom di Lembah Asin, dan merebut Sela dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel (begitulah nama itu sampai hari ditulisnya Kitab 2 Raja-raja).[18]
Penyembahan berhala
Ketika Amazia kembali, setelah mengalahkan orang-orang Edom itu, ia mendirikan para allah bani Seir, yang dibawanya pulang, sebagai allahnya. Ia sujud menyembah kepada allah-allah itu dan membakar korban untuk mereka.[19] Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Amazia; Ia menyuruh seorang nabi kepadanya yang berkata: "Mengapa engkau mencari allah sesuatu bangsa yang tidak dapat melepaskan bangsanya sendiri dari tanganmu?" Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!"[20] Hal ini menimbulkan kehancuran bagi kerajaan Yehuda.[3]
Kemudian Amazia, raja Yehuda, mengadakan perundingan, lalu menyuruh orang kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!" Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Onak (= rumput duri; bahasa Ibrani: הַח֜וֹחַ, ha·ḥō·w·aḥ) yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak onak (= rumput duri) itu. Pikirmu, engkau sudah mengalahkan Edom, sebab itu hatimu mengangkat-angkat dirimu untuk mendapat kehormatan. Sekarang, tinggal saja di rumah. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"[21][22]
Tetapi Amazia tidak mau mendengarkan;[23] sebab hal itu telah ditetapkan Allah yang hendak menyerahkan mereka ke dalam tangan Yoas, karena mereka telah mencari allah orang Edom.[24]
Sebab itu majulah Yoas, raja Israel, lalu mengadu tenagalah mereka, ia dan Amazia, raja Yehuda, di Bet-Semes yang termasuk wilayah Yehuda. Yehuda terpukul kalah oleh Israel, sehingga masing-masing lari ke kemahnya. Yoas, raja Israel, menangkap Amazia, raja Yehuda, anak Yoas bin Yoahas (atau Ahazia), di Bet-Semes. Lalu Yoas membawa dia ke Yerusalem. Ia membongkar tembok Yerusalem dari Pintu Gerbang Efraim sampai ke Pintu Gerbang Sudut, 400 hasta panjangnya. Sesudah itu ia mengambil segala emas dan perak dan segala perkakas yang terdapat dalam rumah Allah dan yang berada di bawah pengawasan keluarga Obed-Edom, juga perbendaharaan istana raja dan orang-orang sandera, kemudian pulanglah ia ke Samaria.[25][26]
Kematian
Amazia bin Yoas, raja Yehuda, masih hidup 15 tahun lamanya sesudah Yoas bin Yoahas, raja Israel, mati.[27][28]
Kejahatan dan kebebalan Amazia ini, menyebabkan ia tidak disukai oleh rakyatnya.[3] Sejak Amazia menjauhi TUHAN, orang mengadakan persepakatan melawan dia di Yerusalem, sebab itu larilah ia ke Lakhis. Tetapi mereka menyuruh mengejar dia ke Lakhis, lalu dibunuhlah dia di sana.[1][29] Diangkutlah dia dengan kuda, lalu dikuburkan di Yerusalem di samping nenek moyangnya di kota Daud.[30][31] Segenap bangsa Yehuda mengambil Azarya atau Uzia, yang masih berumur 16 tahun dan mengangkat dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.[32][33]
Perhitungan Waktu
Dalam tahun ke-2 zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia, anak Yoas raja Yehuda menjadi raja.[34]
Dalam tahun ke-15 zaman Amazia bin Yoas, raja Yehuda, Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria.[35]
Dalam tahun ke-27 zaman Yerobeam, raja Israel, Azarya, anak Amazia raja Yehuda menjadi raja.[36]
Edwin R. Thiele menghitung masa pemerintahan Amazia dari sekitar April-September 796 sampai April-September 767 SM, dimana Azarya atau Uzia, anaknya raja muda dan memerintah bersama dengannya setelah September 791 SM, kemudian memerintah sendirian menyusul kematian Amazia pada tahun 767 SM.[37][38]
Menurut tahun Kerajaan Yehuda
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Amazia dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).
Tahun ke-111 (tahun ke-21 Yehu; tahun ke-15 Yoas raja Yehuda) Amazia dilahirkan oleh Yoadan dari Yerusalem bagi Yoas raja Yehuda.[39] (821 SM)[38]
Tahun ke-118 (tahun ke-28 Yehu; tahun ke-22 Yoas raja Yehuda, Amazia 7 tahun) Yehu mati dan digantikan oleh putranya, Yoahas, menjadi raja atas Israel.[40]
Tahun ke-119 (tahun ke-29 Dinasti Yehu, tahun ke-23 Yoas, Amazia 8 tahun):
Tahun ke-133 (tahun ke-43 Dinasti Yehu, tahun ke-17 Yoahas raja Israel; tahun ke-37 Yoas, Amazia 22 tahun): Yoas menjadi raja atas Israel menggantikan ayahnya, Yoahas dan memerintah selama 16 tahun.[43]
Tahun ke-136 (tahun ke-46 Dinasti Yehu, tahun ke-2 Yoas raja Israel; tahun ke-40 Yoas raja Yehuda): Yoas mati dibunuh; Amazia (25 tahun), putranya, menjadi raja atas Yehuda.[44]
Tahun ke-150 (tahun ke-60 Dinasti Yehu, tahun ke-16 Yoas raja Israel; tahun ke-15 Amazia): Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, menjadi raja di Samaria.[35]
Tahun ke-160 (tahun ke-70 Dinasti Yehu, tahun ke-12 Yoas raja Israel; tahun ke-11 Amazia): Azarya dilahirkan oleh Yekholya, dari Yerusalem, bagi Amazia, raja Yehuda.[45]
Tahun ke-165 (tahun ke-75 Dinasti Yehu, tahun ke-15 Yerobeam; tahun ke-29 Amazia, Azarya 4 tahun): Amazia mati dibunuh.[4] (767 SM)[38]
Tahun ke-176 (tahun ke-86 Dinasti Yehu, tahun ke-27 Yerobeam): Azarya atau Uzia (16 tahun), putra Amazia, menjadi raja sendirian atas Yehuda.[4][46][47][48]
Catatan Geografi
Kota Amatzia (bahasa Ibrani: אֲמַצְיָה), sekitar 8 km sebelah tenggara kota Lakhis di bagian selatan-tengah Israel, dinamai menurut raja Amazia yang dibunuh di daerah Lakhis.