Susan (kota)
Susan (bahasa Persia: شوش Shush; bahasa Yunani: Σοῦσα; bahasa Siria: ܫܘܫ Shush; bahasa Persia kuno: Çūšā-; bahasa Ibrani: שׁוּשָׁן Shushān) adalah kota benteng kuno di wilayah bangsa Elam, Kekaisaran Persia dan Parthia, yang sekarang menjadi negara Iran. Terletak di kaki pengunungan Zagros kira-kira 250 km (160 mi) sebelah timur sungai Tigris, di antara sungai Karkheh dan Dez. Kota modern Shush di Iran terletak di bekas wilayah kota Susan, dan merupakan ibu kota kabupaten Shush di provinsi Khuzestan, Iran. Penduduknya tahun 2005: 64,960 jiwa.[1] SejarahNama kota ini sudah ada di catatan Sumeria tertua, misalnya Enmerkar dan penguasa Aratta digambarkan sebagai salah satu tempat yang patuh pada Inanna, dewa pelindung Uruk. Kota Susan dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab Ester, sebagai tempat bertahtanya raja Ahasyweros atau Xerxes I (486-465 SM) dan tempat tinggal ratu Ester dan sepupunya Mordekhai. Disebut "puri Susan" dan pernah menjadi tempat tinggal Daniel (Kitab Daniel pasal 8: Daniel 8:2) sekitar tahun 546 SM dan Nehemia (Kitab Nehemia: Nehemia 1:1) sekitar tahun 444 SM. Menurut Ezra 4:9, orang-orang Susan juga disebut orang-orang Elam. Ada sebuah makam yang dianggap milik Daniel, disebut Shush-Daniel, ditandai dengan kerucut batu yang aneh, karena tidak simetri. Dalam Kitab Yobel (Book of Jubilees) 8:21 & 9:2 disebut sebagai salah satu kota warisan Sem dan putra sulungnya, Elam; dan pada ayat 8:1, "Susan" juga menjadi nama anak (putra atau putri) Elam. Dalam mitologi Yunani, kota Susan dianggap didirikan oleh raja Memnon dari Aethiopia, salah satu tokoh dalam kitab Iliad karya Homer yang berisi kisah "Perang Troya". ArkeologiDaerah ini dipelajari pada tahun 1836 oleh Henry Rawlinson dan kemudian oleh A. H. Layard.[2] Pada tahun 1851, dilakukan penggalian oleh William Loftus, yang mengidentifikasikannya dengan kota Susan.[3] Pada tahun 1852 Loftus menembukan sebuah inskripsi raja Artahsasta atau Artaxerxes II (405-358 SM) yang berbunyi:
Istana ini merupakan tempat kediaman raja Darius yang mengotorisasi pembangunan kembali Bait Suci; raja Ahasyweros I, suami ratu Ester; dan Artahsasta I yang mengotorisasi Nehemia untuk membangun kembali kota Yerusalem dan tembok-temboknya.[4] Pada tahun 1885 dan 1886 Marcel-Auguste Dieulafoy dan Jane Dieulafoy memulai penggalian tim Prancis.[5] Mereka berhasil secara pasti menemukan lokasi "pintu gerbang istana raja" (Ester 4:2); "pelataran dalam" (Ester 5:1); "pelataran luar" (Ester 6:4); "taman istana" (Ester 7:7); dan bahkan mendapatkan salah satu dadu yang digunakan orang untuk membuang pur—yakni undi (Ester 3:7).[4] Gambar
Lihat pula
Referensi
Pustaka tambahan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Susa.
|