Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll'), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
Peristiwa penyerangan Sanherib, raja Asyur yang gagal atas Yerusalem pada tahun ke-14 raja Hizkia (~715 SM) yang dicatat dalam pasal ini juga dicatat dalam 2 Raja–raja 18:13–37 dan 2 Tawarikh 32:1–22, serta pada catatan sejarah kuno Asyur.
Maka dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.[6]
Hizkia adalah seorang raja saleh dari Yehuda yang percaya akan Tuhan dan melayani-Nya (lihat 2 Raja–raja 18:5). "Tahun keempat belas" pemerintahannya ialah 701 SM, ketika Sanherib, raja Asyur, menyerbu Yehuda dengan tujuan merebut Yerusalem.[7]
Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu.[8]
Maka disuruh raja Asyur akan Rabsake dari Lakhis ke Yeruzalem mendatangi raja Hizkia dengan suatu tentara yang besar, maka berhentilah ia itu hampir dengan saluran kolam yang di atas sekali, pada jalan tinggi ke bendang benara.
"Juru minuman agung" diterjemahkan dari kata "Rab-shaqeh" yang sebenarnya merupakan pangkat ketentaraan Asyur, dan dapat diterjemahkan sebagai "Panglima mandala"[7]
Keluarlah mendapatkan dia Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoab bin Asaf, bendahara negara.[9]
Sebna semula adalah kepala istana, tetapi kemudian digantikan oleh Elyakim bin Hilkia, sesuai nubuat nabi Yesaya.[10]
Arkeologi
Catatan dalam pasal ini termasuk serangan raja Sanherib ke Kerajaan Yehuda, terutama pada kota Lakhis dan kegagalannya merebut Yerusalem, tercatat dalam sejumlah sumber kuno[11] yaitu: