Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll'), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
Komentari mengenai Kitab Yesaya tulisan Bernhard Duhm tahun 1892 pertama kali mengidentifikasi ada 4 nyanyian (atau sajak) tentang Hamba Yahweh yang Menderita (bahasa Inggris: suffering servant of YHWH) di antara pasal 42 sampai 53 Kitab Yesaya. Allah memanggil hamba-Nya ini untuk memimpin bangsa-bangsa, tetapi dia disiksa dengan kejam. Hamba ini mengorbankan dirinya, menerima hukuman yang seharusnya untuk orang lain, dan akhirnya, dia diberi pahala. Keempat bagian itu adalah:
Nyanyian ke-4, dari Yesaya 52:13 sampai Yesaya 53:12, berisi kesengsaraan yang dialami “hamba yang menderita”. Identitas hamba ini dapat dideduksi dari pilihan kata penulisnya, apakah ini berkaitan dengan seseorang atau kelompok orang tertentu.
Kata "hamba" digunakan 23 kali dalam Kitab Yesaya. 19 kali dalam pasal 41 sampai 53. Israel/Yakub disebut “hamba” 11 kali: 2 kali dalam pasal 41. Sebelum pasal 40 kata “hamba” digunakan 4 kali untuk Yesaya, Elyakim, hamba secara umum, dan Daud. Ada yang beranggapan “hamba” ini adalah seseorang, dan mengusulkan nama-nama tokoh dalam sejarah Israel.[6] Hamba ini menanggung hukuman untuk orang lain dan akhirnya dia diberi kedudukan tinggi. Di pihak lain, ada yang menggangap "hamba" ini adalah kelompok orang, khususnya bangsa Israel. Mereka telah menderita hampir 2000 tahun pembuangan, pogrom, hutang darah, penyiksaan oleh Hitler dan Nazi, serta terus menderita demi orang-orang lain.[7]
Pilihan kata-kata penulis “kita”, “mereka”, dapat dianggap “hamba” ini berhubungan dengan sekelompok orang. Di awal pasal, “kita” berkonotasi negatif: “kita” tidak menghargainya, tidak senang melihatnya, tidak menarik bagi “kita”. Namun dengan kematian “hamba” ini, setelah ayat 4, “hamba” menanggung dosa “kita”, kelemahan “kita”, dan oleh bilur-bilurnya “kita” disembuhkan. Setelah kematiannya, “hamba” ini dimuliakan oleh Allah. Dengan pilihan kata-kata mengenai penderitaan yang dialami, para pengikut YesusKristus percaya bahwa nyanyian/sajak ini merujuk kepada kesengsaraan yang dialami Yesus sebagai Mesias, Juruselamat untuk orang-orang lain. Ini masih termasuk ke dalam "Tradisi Yahudi bahwa hamba ini diidentifikasikan dengan figur Mesias yang dinantikan."[6]
Ayat 4
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.[8]
Ayat ini dikutip dalam Matius 8:17 dalam kaitan dengan pelayanan YesusKristus menyembuhkan orang sakit—baik yang sakit secara jasmani maupun rohani. Mesias akan memikul hukuman agar manusia dapat dilepaskan dari kelemahan dan penyakit serta dosa-dosanya. Karena itu, adalah tepat dan baik bagi orang percaya untuk berdoa memohon kesembuhan jasmaniah. Ketika Ia menanggung dosa-dosa kita, Ia juga mengambil penyakit dan kesusahan kita, memikulnya atas diri-Nya dan membawanya (lihat ayat 5).[9]
Ayat 2
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. (TB)[10]
"Tanah kering": Permulaan kehidupan Yesus Kristus di dunia tidak hanya sederhana, tetapi Ia juga datang ketika dunia dilanda "kekeringan rohani". Yohanes Pembaptis mulai membangunkan orang kembali sesaat sebelum Yesus memulai pelayanan-Nya di depan umum.[9]
"Tidak tampan": Mesias tidak akan memiliki kemuliaan duniawi atau daya tarik jasmaniah. Yang selalu sangat diperhatikan Allah ialah kepribadian, kesalehan, dan ketaatan seseorang, bukan kedudukan di bumi atau kecantikan fisik (bandingkan 1 Samuel 16:7; lihat Lukas 22:24–30).[9]
Ayat 5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (TB)[11]
Kristus disalib karena kita telah berdosa dan bersalah di hadapan Allah (bandingkan Mazmur 22:17; Zakharia 12:10; Yohanes 19:34). Selaku pengganti kita, Ia menerima hukuman yang seharusnya kita terima dan menanggung hukuman dosa-dosa kita—hukuman mati (Roma 6:23); karena itu, kita dapat diampuni dan berdamai dengan Allah (Roma 5:1).[9]
"kita menjadi sembuh": Dalam frasa "...kita menjadi sembuh", penyembuhan di sini mengacu kepada keselamatan dengan semua keuntungan rohani dan jasmani. Penyakit dan kelemahan adalah akibat dari kejatuhan manusia dan kegiatan Iblis di dunia ini.
"Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu."[12]
Kristus memberikan karunia-karunia untuk menyembuhkan kepada jemaat-Nya dan memerintah para pengikut-Nya untuk menyembuhkan orang sakit selaku bagian dari pemberitaan kerajaan Allah (Lukas 9:1–2,6; 10:1,8–9,19).[9]
Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.[13]
Bahwa ditentukan oranglah kuburnya di antara segala orang fasik, tetapi dalam hal matinya adalah ia di antara orang kaya-kaya, karena iapun tiada berbuat dosa, dan tipupun tiada terdapat daripada mulutnya.
Dan diberikannya bersama orang-orang jahat kuburnya, dan bersama orang kaya dalam matinya; sekalipun tiada kekerasan dibuatnya, dan tiada kebohongan dalam mulutnya.
Analisis
Frasa "di antara orang-orang fasik" ini mungkin hanya berarti bahwa Yesus Kristus ditetapkan mati bersama dengan orang fasik, atau bahwa tentara Roma bermaksud menguburkan Dia bersama dengan kedua penjahat itu. Namun, sebagaimana dinubuatkan di sini, Dia dikubur dalam kuburan orang kaya (Matius 27:57–60).[9] Teks Masoret memuat frasa "bersama orang kaya dalam mati-Nya" yang tidak dicantumkan dalam Terjemahan Baru. Frasa "dalam mati-Nya" ini dapat juga diartikan "ketika mati-Nya" atau "setelah mati-Nya" (bandingkan 1 Raja–raja 13:31; Mazmur 6:5).[14]
Pada umumnya, komentar-komentar rabi Yahudi setelah jatuhnya Yerusalem tahun 70 M, menganggap Yesaya 53 sebagai nubuat tentang bangsa Israel yang menderita.[15].[16]
Ayat 4 dihubungkan dengan Mesias dalam Sanhedrin 98b di Babylonian Talmud.
Ayat 5 dihubungkan dengan Mesias dalam Ruth Rabbah 2:14.
Tradisi Kristen
Dalam Kisah Para Rasul terdapat catatan bagaimana pengikut Yesus sejak awal menghubungkan pasal ini dengan Yesus, yaitu ketika Filipus bertemu dengan sida-sida dari Etiopia. Sida-sida itu adalah pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" Jawab sida-sida itu: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: "Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi."[17] Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?" Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.[18]
Ayat 4 dikutip dalam Matius 8:16–17 dalam hubungan dengan pekerjaan YesusKristus yang menyembuhkan orang-orang sakit.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
— Matius 8:6-17
Ayat 5 dikutip dalam 1 Petrus 2:24 dalam hubungan dengan pekerjaan YesusKristus yang menebus dosa umat manusia.
Ia (Yesus) sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
^ abCoogan, Michael D.Return from Exile: A Brief Introduction to the Old Testament the Hebrew Bible in its Context. New York: Oxford University Press, 2009.