Zoar, artinya "kecil" atau "tidak signifikan" dalam bahasa Ibrani (sebagai Lot menyebutnya), adalah satu kota di sebelah timur sungai Yordan di lembah Sidim, yang kemudian menjadi Laut Mati. Bersama-sama Sodom, Gomora, Adma, dan Zeboim, Zoar adalah salah satu dari 5 kota yang akan dihancurkan Allah, tetapi dibiarkan utuh karena permohonan Lot sebagai tempat pelariannya.[4]
Kejadian 13: Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --[5]
bahwa raja-raja ini berperang melawan Bera, raja Sodom, Birsya, raja Gomora, Syinab, raja Adma, Syemeber, raja Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar.[6]
Lalu keluarlah raja negeri Sodom, raja negeri Gomora, raja negeri Adma, raja negeri Zeboim dan raja negeri Bela, yakni negeri Zoar, dan mengatur barisan perangnya melawan mereka di lembah Sidim,[7]
Kejadian 19:22: Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
Kejadian 19:23: Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
Kejadian 19:30: Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya.
Ulangan 34:3: Tanah Negeb dan lembah Yordan, lembah Yerikho, kota pohon kurma itu, sampai Zoar.
Yesaya 15:5: Aku berteriak s karena Moab 1, t pengungsi-pengungsi sudah sampai ke Zoar, ke Eglat-Selisia. Sungguh, orang mendaki pendakian Luhit sambil menangis; dan di jalan ke Horonaim w orang berteriak karena ditimpa bencana.
Yeremia 48:4: Moab telah hancur lebur! kedengaran orang berteriak sampai ke Zoar.
Yeremia 48:34: Hesybon dan Eleale meraung-raung; orang memperdengarkan suaranya sampai ke Yahas, dari Zoar sampai Horonaim dan Eglat-Selisia; sebab air sungai Nimrim juga menjadi ketandusan.
Rujukan kuno lain
Naskah Notitiae Dignitatum, 72, menempatkan Zoar, sebagai suatu markas tentara, pangkalan pasukan equites sagitarii indigenae; Stefanus dari Bizantium (De urbibus, s.v. Addana) mengatakan juga mengenai bentengnya, yang disebut dalam suatu suntingan Bizantin dari abad ke-5 (Revue biblique, 1909, 99); dekat kota yang menjadi tempat pelarian "Santo Lot". Hierocles (en:Synecdemus) dan George dari Siprus[8] both mention it.[9]
Pada peta Madaba, dari abad ke-6, digambarkan di tengah-tengah rumpunan pohon palem dengan nama Balac atau Segor (bentuk nama "Zoar" dalam Alkitab bahasa Yunani Septuaginta dari abad ke-3 SM), sekarang Zoara.[10]