Halaman ini berisi artikel tentang tokoh penginjil, pembaptis, dan "pembuka jalan" bagi Yesus. Untuk tokoh ini dalam sudut pandang agama Islam, lihat Yahya. Untuk salah satu dari kedua belas rasul Yesus, lihat Yohanes. Untuk penulis injil, lihat Yohanes Penginjil. Untuk kegunaan lain, lihat Yohanes (disambiguasi).
jubah bulu unta, salib, anak domba, gulungan dengan kata-kata "Ecce Agnus Dei" ("Inilah Domba Allah"), talam (=baki) dengan kepalanya sendiri, mengucurkan air dari tangan atau cangkang kerang
Yohanes Pembaptis atau Yohanes Pemandi (bahasa Aram: יוחנן שליחאYohanān Shliḥā; bahasa Ibrani: יוחנן המטביל Yohanān HaMatbil; bahasa Arab: يوحنا المعمدانYuhanna Al-Ma'madan;[6][7][8][9]bahasa Yunani: Βαπτιστής ἸωάννηςBaptistḗs Ioánnes, atau Ἰωάννης ὁ βαπτίζωνIōánnēs ho baptízōn, atau Ἰωάννης ὁ πρόδρομοςIōánnēs ho pródromos;[10][11][12][13][14]bahasa Koptik: ⲓⲱⲁⲛⲛⲏⲥ ⲡⲓⲡⲣⲟⲇⲣⲟⲙⲟⲥ atau ⲓⲱ̅ⲁ ⲡⲓⲣϥϯⲱⲙⲥ;[7]bahasa Latin: Ioannes Baptista; bahasa Inggris: John the Baptist) adalah seorang guru dan penginjil terkenal di Provinsi Yudea pada abad ke-1 M yang dicatat riwayatnya dalam bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen. Ia merupakan keturunan suku Lewi, putra dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu Yesus. Ayahnya, Zakharia adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah. Dalam Katolik, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan seekor domba dan tanggal peringatannya adalah 24 Juni dan 29 Agustus.
Menurut kepercayaan Kristen, Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului YesusKristus. Yesus mengatakan: "Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis." (Matius11:11). Masa kecil Yohanes tidak banyak diketahui, kecuali ketika masih dalam kandungan Elisabet, ia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya.[15]
Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Setelah Yesus, yang berselisih usia 6 bulan dengan Yohanes, berumur 30 tahun dan akan memulai pelayananNya, maka Ia mendatangi Yohanes untuk dibaptiskan.
Awalnya pasangan Elisabet dan Zakharia tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul. Suatu hari Zakharia bertugas membakar ukupan di Bait Allah. Tiba-tiba malaikat Gabriel menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki padanya yang akan dinamai Yohanes dan banyak orang akan bersuka cita atas kelahirannya. Anak itu akan menyiapkan umat Israel untuk menyambut datangnya Mesias. Zakharia tidak percaya karena Elisabet dan dirinya sudah lanjut. Karena itu ia menjadi bisu sampai anaknya lahir.[16]
Kunjungan Maria
Saat Yohanes sudah enam bulan di dalam kandungan ibunya, Maria, ibu Yesus, berangkat dari Nazaret di Galilea ke pegunungan menuju ke rumah mereka di sebuah kota di Yehuda. Di situ Maria masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah Yohanes yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring (kepada Maria): "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."[17] Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya (di Nazaret, Galilea).[18]
Kelahiran dan pemberian nama
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.[19]
Nubuat Zakharia mengenai Yohanes
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus-- untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera (= shalom)."[20]
Pertumbuhan
Adapun anak itu (Yohanes) bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.[21]
Perhitungan waktu
Kelahiran
Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi saat imam Zakharia dari rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah pada zaman Herodes, raja Yudea.[22] Rombongan Abia adalah kelompok ke-8 dari 24 kelompok imam yang bergiliran melakukan tugas di Bait Allah (1 Tawarikh 24:7–18). Ada pakar yang berpendapat giliran ini biasanya jatuh pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender Masehi. Dengan demikian Elisabet mulai hamil pada bulan Juni atau segera setelahnya.
Jika kehamilan dimulai bulan Juni, maka Yohanes Pembaptis diperkirakan lahir bulan Maret-April pada tahun berikutnya, menurut kalender Masehi, yaitu sekitar Paskah Yahudi.
Saat Yohanes sudah enam bulan di dalam kandungan ibunya, Maria, ibu Yesus, mengunjungi rumah mereka, segera setelah malaikat Gabriel memberitakan bahwa ia akan mengandung bayi Yesus atas kuasa Roh Kudus.Lukas 1:26–40</ref> Dengan demikian Yohanes berusia lebih tua sekitar 6 bulan daripada YesusKristus. Mengingat Yesus Kristus diperkirakan lahir sekitar bulan September 6 SM, maka Yohanes diperkirakan lahir pada bulan Maret 6 SM.
Permulaan pekerjaan
Panggilan Allah datang kepada Yohanes Pembaptis di padang gurun dalam tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar.[23] Berdasarkan perbedaan usia yang hanya 6 bulan lebih tua dari Yesus, maka Yohanes memulai pelayanannya kira-kira pada usia 30 tahun.[24]
Kaisar Tiberius memerintah dari tanggal 18 September 14 M sampai dengan tanggal 16 Maret 37 M. Ia menjadi kaisar menggantikan Augustus yang meninggal pada tanggal 19 Agustus 14 M.
Tahun ke-15 pemerintahannya (= tahun 340 Era Seleucid) menurut penanggalan Helenistik Romawi dihitung dari musim gugur tahun 28 sampai tahun 29 M.[25]
Filipus menjadi tetrarkh wilayah Iturea dan Trakhonitis dari tahun 4 sampai kematiannya pada tahun 34 M.
Jadi Yohanes memulai pekerjaannya sekitar tahun 28-29 M.
Permulaan pekerjaan
Yohanes Pembaptis mulai tampil di padang gurun Yudea dan ke seluruh daerah Yordan dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.[26] Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."[27]
Identitas
Menurut Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas, sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya (seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat nabi Yesaya) ketika ia berkata: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.[28] Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."[29] Ini merupakan kutipan dari Kitab Nabi Yesaya 40:3-5
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan.[30]
Kemudian masyarakat mengaku dosa dan bersedia dibaptis oleh Yohanes. Ketika orang menanyakan siapakah dirinya ia menjawab,
"Akulah suara yang berseru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Aku membaptis kamu dengan air. Tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal. Dia yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasutNya pun aku tak pantas".
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah engkau?" Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya:
"Aku bukan Mesias."
Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya: "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawabnya:
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab mereka, katanya:
"Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian daripadaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak."
Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis.[31]
Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.[32]
Pengajaran
Pada waktu Yohanes Pembaptis melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka dan orang banyak yang datang kepadanya untuk dibaptis, katanya:
"Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! 3:10 Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api."[34]
Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes:
"Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."[35]
Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya:
"Jangan menagih lebih banyak daripada yang telah ditentukan bagimu."[36]
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka:
"Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."[37]
Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu:
"Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku dan dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."[38]
Dengan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.[37]
Yesus datang untuk dibaptis
Maka datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea ke sungai Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya (di sungai Yordan).[39] Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.[40]
Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga sudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan Ia berdoa. Pada waktu Ia sedang berdoa, maka langit terbuka (Injil Markus: "terkoyak") dan Ia melihat Roh Allah (Injil Lukas: "Roh Kudus") dalam rupa seperti burung merpati turun ke atas-Nya,[41] lalu terdengarlah suara dari sorga (Injil Lukas: "langit") yang mengatakan: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."[42] (Injil Matius: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."[43])
Kesaksian tentang Yesus
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus dan berseru, katanya:
"Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian daripadaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."[44]
Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus yang baru kembali daripadang gurun, ia memberikan kesaksian sekali lagi tentang Yesus:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian daripadaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel."
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya:
"Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."[45]
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Murid-murid tersebut adalah Yohanes, penulis Injil Yohanes, dan Andreas, saudara Simon Petrus. Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.[46]
Diadu domba dengan Yesus
Sesudah beberapa lama di Galilea, Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea. Pertama-tama ke Yerusalem untuk merayakan Paskah dan kemudian Ia diam di daerah Yudea bersama-sama murid-murid-Nya dan membaptis.[47] Meskipun Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya.[48] Akan tetapi Yohanespun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis. Pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
Hal jumlah murid
Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."[49] Jawab Yohanes:
"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.[50]
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."[51]
Ketika Tuhan Yesus mengetahui, bahwa orang-orang Farisi telah mendengar, bahwa Ia memperoleh dan membaptis murid lebih banyak daripada Yohanes, Iapun meninggalkan Yudea dan kembali lagi ke Galilea.[52]
Hal berpuasa
Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"[53] Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."[54] Demikian pula kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"[55]
Jawab Yesus kepada mereka:
"Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka:
"Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."[56]
Penangkapan oleh Herodes Antipas
Tak lama setelah peristiwa pembaptisan Yesus, Yohanes menegor raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena segala kejahatan lain yang dilakukannya. Akibatnya Herodes "menambah kejahatannya dengan memasukkan Yohanes ke dalam penjara".[57] Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri, dan Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"[58]Herodias sebenarnya masih keponakan perempuan Herodes Antipas, yang sudah menikah dan mempunyai seorang putri dengan Herodes Filipus, yaitu saudara laki-laki Antipas sendiri. Herodes Filipus ini bukan Filipus, tetrark Iturea, yang juga saudara laki-laki kedua orang tersebut.
Waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea[59] memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."[60]
Yohanes mengirimkan pertanyaan kepada Yesus
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus dari murid-muridnya, lalu ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"[61] Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"[62] Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.[63] Dan Yesus menjawab mereka:
"Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."[64]
Kesaksian Yesus akan Yohanes
Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes:
"Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun?
Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus?
Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi?
Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi.
Karena tentang dia ada tertulis:
Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar daripadanya."[65]
Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.[66] Kata Yesus:
"Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya (Injil Lukas: semua orang yang menerimanya)."[67]
Akhir hayat
Akibat teguran Yohanes kepada Herodes, Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, lagi pula ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Menurut sumber di luar Alkitab, anak perempuan itu bernama Salome. Raja Herodes berkata kepada gadis itu: "Minta daripadaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.[68]
Kisah ini tercatat dalam ketiga Injil Sinoptik: Matius14:1-12, Markus6:14-29, dan Lukas9:7-9.
Setelah menguburkan Yohanes, lalu pergilah murid-murid Yohanes memberitahukannya kepada Yesus. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.[69]
Raja Herodes Antipas masih merasa bersalah atas tindakannya itu. Ia juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."[70]
Catatan Yosefus
Sejarawan Romawi-Yahudi dari abad ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100), memberikan catatan di luar Alkitab mengenai Yohanes Pembaptis, dalam karyanya "Antiquitates Iudaicae" sebagai berikut:
Beberapa orang Yahudi berpikir bahwa kehancuran tentara Herodes (oleh raja Aretas) datang dari Allah, dan sangat adil, sebagai hukuman atas apa yang dilakukannya terhadap Yohanes, yang disebut Pembaptis: karena Herodes membunuhnya, seorang yang baik, dan memerintahkan orang Yahudi untuk menjalankan kebajikan, baik sebagai kesalehan satu terhadap yang lain, maupun ketakwaan kepada Allah, dan datang untuk dibaptiskan; karena pencucian [dengan air] dapat diterima olehnya, jika mereka menggunakannya, bukan untuk menyingkirkan (atau menghapuskan) beberapa dosa (saja), tetapi untuk pemurnian tubuh; masih dengan anggapan bahwa jiwa seluruhnya disucikan sebelumnya dengan kesalehan. Ketika [banyak] yang lain datang di antara khalayak di sekitarnya, karena mereka sangat tergerak [atau suka] mendengar kata-katanya, Herodes, yang takut kalau-kalau pengaruh besar Yohanes atas orang-orang mengancam kekuasaannya dan terdorong untuk membangkitkan pemberontakan, (karena mereka tampaknya siap untuk melakukan apa saja yang dinasehatkannya,) berpikir adalah terbaik, untuk menjatuhkan hukuman mati padanya, untuk mencegah masalah yang dapat disebabkannya, dan tidak membawa dirinya pada kesulitan, dengan mengampuni orang yang kelak akan menyebabkannya menyesal ketika sudah terlambat. Karenanya ia ditangkap sebagai tahanan, atas tabiat Herodes yang selalu curiga, ke Macherus, sebuah benteng yang pernah aku sebutkan, dan di sanalah ia dihukum mati. Maka orang Yahudi berpendapat bahwa kehancuran tentara ini merupakan hukuman kepada Herodes, dan sebuat tanda ketidaksenangan Allah kepadanya.[71]
Lokasi
Injil Yohanes (Yohanes3:23) menyebutkan "Ainon (Ænon), dekat Salim", sebagai salah satu tempat di mana Yohanes Pembaptis membaptiskan orang banyak, "sebab di situ banyak air".[72][73]
Selain itu, sebelumnya dalam Yohanes1:28 dinyatakan bahwa Yohanes membaptis di "Betania yang di seberang sungai Yordan".[72] Ini tidak sama dengan desa Betania yang terletak dekat (di sebelah timur) Yerusalem, tetapi umumnya diyakini sebagai kota Betania, yang juga disebut Betabara di daerah Perea (sekarang di dalam wilayah negara Yordania).[73] Lokasi Bethabara ini diusulkan oleh Origen, yang pindah dan tinggal di daerah itu dari Alexandria pada abad ke-3.[74] Pada abad ke-4, Eusebius dari Kaisarea menyatakan lokasinya di "sebelah barat" sungai Yordan, dan mengikuti pendapatnya, peta kuno "Peta Madaba" dari zaman awal Bizantin menunjukkan lokasi Bethabara sebagai (Βέθαβαρά).[74]
Tempat favorit untuk ziarah orang Kristen ke tempat pembaptisan Yesus di sungai Yordan adalah di dekat kota Yerikho.[75][76] Terletak di tepi sungai Yordan pada tempat bernama Al-Maghtas (artinya baptisan, atau penyelaman dalam bahasa Arab), tempat yang memungkinkan ini ditemukan pada ekskavasi yang disponsori oleh UNESCO.[77]
Al-Maghtas pernah dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus II pada bulan Maret 2000, dan ia mengatakan: "Dalam pikiranku aku melihat Yesus turun ke dalam air sungai Yordan tidak jauh dari sini untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis".[78]
^
Metzger, Bruce Manning (1993). The Oxford Companion to the Bible. Oxford University Press. hlm. 283. Herod beheaded John at Machaerus in 31 or 32 CE.
^
Metzger, Bruce M.; Michael D. Coogan (2004). The Oxford Guide to People & Places of the Bible. Oxford University Press. hlm. 103. Herod beheaded John at Machaerus in 31 or 32 AD.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Lang, Bernhard (2009) International Review of Biblical Studies Brill Academic Pub ISBN 90-04-17254-8 Page 380 - "33/34 CE Herod Antipas's marriage to Herodias (and beginning of the ministry of Jesus in a sabbatical year); 35 CE – death of John the Baptist"
^Goldberg, G. J (2001) "John the Baptist and Josephus" - "Having said that, it does appear that Josephus is giving John's death as occurring in 36 CE, which is at least 6 years later than what is expected from the New Testament, and after the crucifixion of Jesus."
^"النبي السابق يوحنا المعمدان". Antioch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 7 February 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)