Lisanias (bahasa Inggris: Lysanias) adalah nama penguasa kuno di Timur Dekat yang merujuk merujuk paling sedikit pada dua orang. Yang lebih dikenal adalah raja (tetrark) wilayah Abilene yang disebut dalam bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen. Ada lagi Lisanias putra Ptolemy yang menjadi raja di Khalkis yang dicatat dalam tulisan Flavius Yosefus (37-100 M).
Wilayahnya adalah sekitar lereng barat dari gunung Hermon, sebagaimana dibuktikan dengan penemuan prasasti di kota Abila.[2] ditemukan pada kuil di Abila, menamakan Lisanias sebagai Tetrarkh tempat itu .[3]
Tulisan
Terjemahan
Huper tes ton kurion Se[baston]
Untuk keselamatan penguasa keturunan Se[baston]
soterias kai tou sum[pantos]
dan [sekalian]
auton oikou, Numphaios Ae[tou]
di rumahnya juga, Nymphaeus, [Elang]
Lusianiou tetrarchou apele[utheors]
Lisanias tetrarkh mendirikan
ten odon ktisas k.t.l
jalan ini dan yang lain.
Diyakini bahwa sebutan "Sebaston" sebagai gelar untuk keturunan Agustus hanya diberikan kepada kaisar Tiberius (anak angkat Augustus) dan ibunya Livia (janda Augustus).[4], sehingga tahun prasasti ini di antara 14 M (permulaan pemerintahan Tiberius) dan 29 (ketika Livia mati), sehingga sesuai dengan catatan Lukas.
Lisanias anak Ptolemy
Penulis sejarah Flavius Yosefus mencatat Lisanias lain yang memerintah di Abilene, Khalkis, dan Iturea, dari 40-36 SM. Lisanias ini adalah anak dari Ptolemy, putra Mennaeus, yang memerintah sebelumnya. Ia membantu saudara sepupunya, Antigonus, dari dinasti Hasmonean merebut tahta Yudea tahun 40 SM dengan bantuan tentara dari Parthia. Yosefus menulis Lisanias menawari satrap Parthia, Barzapharnes, "1000 talenta dan 500 wanita untuk membawa Antigonus kembali kepada tahta, setelah menggulingkan Hyrcanus.[5] Namun, di buku lain Yosefus menulis bahwa Antigonus yang mendekati orang-orang Parthia.[6] Dalam catatan itu, Lisanias dihukum mati oleh Mark Antony karena kedekatannya dengan orang-orang Parthia, atas hasutan Cleopatra dari Mesir, yang mengingini wilayah Lisanias. Mata uang yang ditemukan dari zamannya bertuliskan gelarnya "tetrarkh dan imam besar". Tulisan yang sama ditemukan dalam mata uang ayahnya, Ptolemy anak Mennaeus, dan mata uang anaknya, Zenodorus, yang memerintah wilayah ini tahun 23-20 SM.[7] Yosefus menulis juga bahwa kaisar Claudius pada tahun 42 M mengkonfirmasi bahwa raja Agrippa I menguasai wilayah Abila dari Lisanias, yang sudah diberikan kepadanya oleh kaisar Caligula, yang juga disebut Abila, yang menjadi bagian kerajaan (tetrarchy) Lisanias.[8]
Kemungkinannya Lisanias pada zaman Agripa ini adalah yang dicatat oleh Lukas, yang hanya menguasai wilayah Abila (Abilene) setelah kerajaan yang dikuasai oleh Lisanias sebelumnya dipecah-pecah. Ptolemy yang menulis sekitar tahun 120 M dalam bukunya Geography Buku 5 menyebut Abila sebagai milik Lisanias"[9]
^P. Bockh, Corpus Inscriptionum Graecarum 4521 and 4523
^John Hogg, "On the City of Abila, and the District Called Abilene near Mount Lebanon, and on a Latin Inscription at the River Lycus, in the North of Syria", Journal of the Royal Geographical Society of London, Vol. 20 (1850), p. 43.