Di YerusalemPaulus menjalani upacara mentahirkan diri bersama-sama dengan sejumlah teman-temannya menurut aturan Taurat, atas anjuran para penatua. Hal ini dilakukan supaya semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar dari Asia bahwa Paulus mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, bahwa Paulus mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat Yahudi, itu sama sekali tidak benar, melainkan bahwa Paulus tetap memelihara hukum Taurat. Pada hari ketujuh proses pentahiran itu, Paulus dan teman-temannya masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing. Ketika itulah orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia, sambil berteriak: "Hai orang-orang Israel, tolong! Inilah orang yang di mana-mana mengajar semua orang untuk menentang bangsa kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! Dan sekarang ia membawa orang-orang Yunani pula ke dalam Bait Allah dan menajiskan tempat suci ini!" Sebab mereka telah melihat Trofimus dari Efesus sebelumnya bersama-sama dengan Paulus di kota, dan mereka menyangka, bahwa Paulus telah membawa dia ke dalam Bait Allah.(Kisah Para Rasul 21:29) Maka gemparlah seluruh kota, dan rakyat datang berkerumun, lalu menangkap Paulus dan menyeretnya keluar dari Bait Allah.[1] Inilah permulaan perjalanan Paulus sebagai orang hukuman sampai akhirnya dibawa ke Roma untuk diadili di sana.
Dalam surat terakhirnya kepada Timotius, yaitu 2 Timotius 4:20, Paulus menyampaikan bahwa: "Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus." Kemungkinan besar itulah terakhir kalinya Paulus dan Trofimus bertemu muka, karena Paulus segera akan mati syahid di Roma.