Perkius Festus (bahasa Inggris: Porcius Festus) adalah seorang prokuratorKekaisaran Romawi untuk Provinsi Iudaea tahun 59-62, menggantikan Antonius Feliks.[1] Festus mewarisi persoalan dari pendahulunya mengenai hak-hak sipil untuk orang-orang Yahudi. F. F. Bruce mengatakan bahwa, "Perubahan mata uang di provinsi bertuliskan tahun ke-5 kaisar Nero yang berarti tahun 59 M"[2] Festus mati setelah beberapa tahun menduduki jabatannya (sekitar 62 M), dan digantikan oleh Albinus.[3]
Catatan Alkitab
Kisah Para Rasul mencatat sejumlah hal mengenai Festus, yang berkaitan dengan riwayat rasul Paulus. Dikatakan bahwa tiga hari sesudah tiba di provinsi Yudea berangkatlah Festus dari Kaisarea ke Yerusalem. Di situ imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi yang terkemuka datang menghadap dia dan menyampaikan dakwaan terhadap Paulus. Kepadanya mereka meminta suatu anugerah, yang merugikan Paulus, yaitu untuk menyuruh Paulus datang ke Yerusalem. Sebab mereka sedang membuat rencana untuk membunuh dia di tengah jalan. Tetapi Festus menjawab, bahwa Paulus tetap ditahan di Kaisarea dan bahwa ia sendiri bermaksud untuk segera kembali ke sana. Katanya: "Karena itu baiklah orang-orang yang berwewenang di antara kamu turut ke sana bersama-sama dengan aku dan mengajukan dakwaan terhadap dia, jika ada kesalahannya." [4]
Festus tinggal tidak lebih daripada delapan atau sepuluh hari di Yerusalem. Sesudah itu ia pulang ke Kaisarea. Pada keesokan harinya ia mengadakan sidang pengadilan, dan menyuruh menghadapkan Paulus. Sesudah Paulus tiba di situ, semua orang Yahudi yang datang dari Yerusalem berdiri mengelilinginya dan mereka mengemukakan banyak tuduhan berat terhadap dia yang tidak dapat mereka buktikan. Sebaliknya Paulus membela diri, katanya: "Aku sedikitpun tidak bersalah, baik terhadap hukum Taurat orang Yahudi maupun terhadap Bait Allah atau terhadap Kaisar." Tetapi Festus yang hendak mengambil hati orang Yahudi, menjawab Paulus, katanya: "Apakah engkau bersedia pergi ke Yerusalem, supaya engkau dihakimi di sana di hadapanku tentang perkara ini?" Tetapi kata Paulus: "Aku sekarang berdiri di sini di hadapan pengadilan Kaisar dan di sinilah aku harus dihakimi. Seperti engkau sendiri tahu benar-benar, sedikitpun aku tidak berbuat salah terhadap orang Yahudi. Jadi, jika aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: "Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar." [5] Karena itu Paulus dikirim ke Roma. (Kisah Para Rasul 25–26)