Onesiforus (yang artinya "membawa keuntungan" atau "berguna") adalah seorang Kristen yang disebut dalam Surat 2 Timotius (2 Tim 1:16-18 dan 2 Tim 4:19) di Perjanjian Baru. Menurut surat tersebut, yang dikirim oleh St. Paulus, Onesiforus mencari Paulus yang dipenjarakan ketika berada di Roma.
Penganiayaan terhadap umat Kristen selama pemerintahan Kaisar Nero menjadikan Roma suatu kota yang berbahaya bagi umat Kristen. Paulus memuji Onesiforus atas keramahtamahan, kebaikan, dan keberaniannya.[3][4] Onesiforus dikontraskan dengan umat Kristen lainnya di Asia yang saat itu meninggalkan Paulus. Dalam 2 Timotius 1:16-18, Paulus memberi salam kepada keluarga Onesiforus di Efesus. Timotius, yang memimpin gereja Efesus, tampaknya mengetahui tindakan-tindakannya itu.[5] Pujian Paulus terhadap Onesiforus memiliki arti penting karena ditulis sesaat sebelum wafatnya Paulus sebagai suatu dorongan semangat terakhirnya kepada Timotius.
Karena Paulus berbicara mengenai Onesiforus hanya dalam bentuk lampau (past tense), menyampaikan berkat atas keluarganya, dan memohon rahmat baginya "pada hari-Nya", beberapa akademisi meyakini bahwa pada saat itu Onesirous telah meninggal dunia.[5] Menjelang akhir surat yang sama, dalam 2 Timotius 4:19, Paulus memberi salam kepada "Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus", tampaknya sekali lagi membedakan keadaan Onesiforus dengan Priska dan Akwila yang masih hidup. Rujukan Paulus atas Onesiforus, bersama dengan 2 Makabe 12:40-46, dikutip oleh kalangan Katolik sebagai salah satu contoh awal mengenai doa bagi mereka yang telah meninggal dunia,[6] sementara beberapa kalangan Protestan yang menentang praktik tersebut menolak penafsiran semacam ini.[7]
Onesiforus diperingati setiap tanggal 6 September di Gereja Katolik Roma,[8] dan tanggal 7 September di Gereja Ortodoks.[9]
Onesiforus dalam artikel ini berbeda dengan Onesiforus dari Efesus yang, bersama dengan Porfirius, wafat sebagai martir selama masa penganiayaan Diokletianus dan diperingati setiap tanggal 9 November.
^"Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara." –2 Tim 1:16}}