Apolos (Απολλως, Apollos; bisa jadi singkatan dari Apollonius) adalah seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada abad pertamaMasehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Perjanjian Baru di AlkitabKristen.
Di Efesus
Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.[1]
Di Korintus
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, tampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa YesusKristus adalah Mesias.[2]
Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
Kemudian mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, karena ada yang berkata: "Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus".[5] Karena itulah Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat agar sadar bahwa baik Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya ("Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka masih bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa semua pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.[8]
Di Efesus lagi
Karena perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan pergi dari Korintus dan bertemu Paulus di Efesus. Ini terlihat dari bagian akhir surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi ia sama sekali tidak mau datang sekarang. Kalau ada kesempatan baik nanti, ia akan datang."[9]
Di pulau Kreta
Jerome menulis bahwa sementara Apolos masih tidak senang dengan perpecahan di Korintus, ia pergi ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang ahli Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus kepada Titus dan Paulus meminta Titus untuk menolong sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, agar mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]
Doktrin Kristen
Pada awalnya, ajaran Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di daerah pedalaman dekat Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Kemudian setelah bertemu dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.
Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, maka Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Ia juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tidak meyakinkan.
Martin Luther dan sejumlah pakar mengusulkan Apolos sebagai pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan pengetahuan yang cukup.[12] Tidak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tidak ada cukup bukti untuk menerima maupun menolak usulan tersebut.
Apolos dianggap santo oleh sejumlah denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.
^Teks Alexandria Papyrus 38 (38) serta Codex Bezae mengindikasikan Apolos pergi ke Korintus. Joseph Fitzmyer, The Acts of the Apostles (New York: Doubleday, 1998), p. 639