Publius (Santo Publius, bahasa Malta: San Publju) adalah gubernur dan kemudian uskup Kristen pertama di pulau Malta. Pindahnya Publius ke agama Kristen mendorong Malta menjadi bangsa pertama yang menjadi Kristen di dunia. Publius mengenal YesusKristus melalui pengabaran InjilPaulus yang terdampar di pulau Malta dalam perjalanannya ke Roma, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pada bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen.
Pertemuan dengan Paulus di Malta
Kapal yang ditumpangi Paulus karam, tetapi semua penumpangnya tiba dengan selamat di pantai. Barulah mereka tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta. Penduduk pulau itu sangat ramah terhadap orang-orang itu. Mereka menyalakan api besar dan mengajak semua ke situ karena telah mulai hujan dan hawanya dingin. Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan." Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.[1]
Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut dan menjamu Paulus beserta teman-temannya dengan ramahnya selama tiga hari. Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati Paulus dan teman-temannya. Ketika Paulus bertolak tiga bulan kemudian ke Roma, mereka menyediakan segala sesuatu yang diperlukannya.[2]