Simeon (orang saleh)

St. Simeon
Simeon the Righteous lukisan Alexey Yegorov. 1830-40s
Penerima Allah
Dihormati diGereja Ortodoks Timur
Gereja Katolik Roma
Gereja Anglikan
Gereja Lutheran
Tempat ziarahChurch of St. Simon di Zadar
Pesta2 Februari
3 Februari
15 Februari
AtributDigambarkan sebagai seorang tua, dalam pakaian imam, menggendong bayi Yesus

Simeon (bahasa Inggris: Simeon the Righteous, Simeon the Elder, Simeon Senex, Simeon the God-Receiver, atau Holy Simeon) adalah seorang yang "benar dan saleh" di Yerusalem yang bertemu dengan Yusuf, Maria, dan bayi Yesus di Bait Suci untuk memenuhi hukum Taurat mengenai penyerahan anak sulung (Pidyon HaBen) 40 hari setelah kelahiran Yesus.

Simeon dikatakan sebagai seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus, ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat. Ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah. Simeon berkata: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (Lukas 2:25–32)

Bapa serta ibu Yesus amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.[1] Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Lukas 2:34–35)

Tradisi Kristen

Referensi

Lihat pula

Pranala luar