Kalender orang kudusKalender orang kudus adalah metode tradisional dalam agama Kristen untuk mengatur tahun liturgi dengan menghubungkan setiap hari dengan satu atau beberapa orang kudus, dan menyebut satu hari tertentu sebagai hari pesta atau pesta dari orang kudus yang dihubungkan dengan hari itu. Kata "pesta" dalam konteks ini bukan berarti "perjamuan besar yang lazim diadakan untuk merayakan sesuatu", melainkan "perayaan keagamaan tahunan, satu hari yang didedikasikan untuk satu orang kudus tertentu".[1] Sistem ini muncul dari adat Kristen purba untuk memperingati tiap-tiap martir setiap tahun pada hari kematiannya, atau hari lahirnya di surga, sehingga hari semacam itu dalam bahasa Latin disebut dies natalis (hari jadi) sang martir. Dalam Gereja Ortodoks Timur, kalender orang kudus disebut Menologion.[2] "Menologion" juga berarti seperangkat ikon orang-orang kudus yang ditata berdasarkan urutan tanggal pestanya, dan sering kali dibuat dalam dua panel. SejarahOleh karena jumlah orang yang diakui sebagai orang kudus terus bertambah sepanjang penghujung zaman kuno dan paruh pertama Abad Pertengahan, sehingga akhirnya pada setiap hari dalam setahun setidaknya ada satu orang kudus yang diperingati. Untuk menangani pertambahan ini, beberapa pesta orang kudus digeser ke hari lain dalam beberapa tradisi atau ditiadakan sama sekali, akibatnya beberapa orang kudus diperingati pada tanggal yang berbeda dari kalender yang satu ke kalender yang lain, misalnya, Santa Perpetua dan Santa Felisitas wafat pada 7 Maret, tetapi tanggal ini kelak ditetapkan sebagai hari pesta Santo Thomas Aquinas (Kalender Tridentine), sehingga pada tahun 1908 mereka dipindahkan ke satu hari sebelumnya.[3] Pembaruan kalender Katolik pada 1969 memindahkan hari St. Thomas Aquinas ke 28 Januari sehingga hari Ss. Perpetua dan Felicitas pindah kembali ke 7 Maret (Kalender Romawi Umum). Jadi kedua hari ini disebut sebagai hari raya mereka dalam tradisi yang berbeda. Berbagai bentuk Kalender santo Katolik Roma—yang mendaftar orang-orang kudus untuk dirayakan di seluruh gereja—hanya berisi orang-orang kudus terpilih setiap harinya. Daftar yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam Martirologi Romawi, dan beberapa orang kudus di situ mungkin hanya dirayakan secara lokal. Seriring perpecahan yurisdiksi Kristen akibat perbedaan teologi, muncul pula daftar-daftar orang kudus yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena ada tokoh-tokoh yang dimuliakan sebagai orang suci atau doktor oleh salah satu Gereja namun dianggap sebagai ahli bidah oleh Gereja lain, misalnya Nestorius, Dioskorus, dan Flavianus. Lihat pulaRujukan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Hari-Hari Para Kudus.
|